My ideal type? can i reach out[Selesai]

Part 1

Suhu hari ini mencapai 6 derajat celcius. Bulan Januari memang merupakan musim terdingin di korea saat ini. Jieun seorang gadis muda berumur 20 tahun berjalan di tepi jalan yang licin tertutup es itu. Berjalan seorang diri di antara gedung-gedung pencakar langit membuat Wanita itu semakin terlihat mungil. Ditambah lagi jaket tebal dan oversize yang ia pakai seperti membuat badannya tenggelam.

"Huh...." Jieun menghembuskan nafasnya. Sangat dingin sehingga menimbulkan uap.

Saat ini Jieun dalam perjalanan menuju kampus. Ini tahun ketiga ia menghabiskan waktu belajar di Hanyang university jurusan ilmu hukum. Tiap hari terasa sangat menyiksa bagi Jieun. Bagaimana tidak, Jieun menjalani semua ini dengan paksaan dan tuntutan dari orang tuanya. Berat rasanya jika harus melakukan hal yang bahkan tak kau sukai. Itulah yang Jieun rasakan setiap harinya.

Langkah Jieun terhenti tepat di depan sebuah gedung yang sangat besar. Jieun menatap gedung itu dengan mata berbinar. BG entertainment. Tempat yang sangat ingin Jieun masuki.

Saat ini Pandangan Jieun terfokus pada Videotron (layar besar yang menempel pada gedung). terpampang nyata di hadapannya sosok yang sangat di idamkan Jieun. Jieun memasukan telapak tangannya yang mulai kedinginan ke dalam saku jaket tebalnya.

"Jeon Jungkook." Ucap Jieun lirih.

Matanya saat ini seperti menyiratkan beribu rasa kagum dan cinta untuk pria itu. Bahkan Jieun mampu berdiri disini menatapi pria itu hingga 1 jam lebih. Hanya saja itu mungkin bisa membuat Jieun mati kedinginan.

Jieun memejamkan matanya dan menarik nafasnya berat.

"Bersabarlah sebentar lagi Jieun-ah."

Kemudian Jieun melanjutkan langkahnya menuju halte bus. Sebenarnya Jieun bisa saja memakai mobil pribadinya. Tapi itu lah Jieun. Keluarganya memang termasuk golongan keluarga kaya raya. Hanya saja Jieun sudah terbiasa dengan gayanya yang sederhana ini.

********

"Jieun-ah." Seorang pria menyenggol pundak Jieun yang saat ini sedang menatapi makan siangnya di kantin.

"Yak! Kau mengejutkan ku." Ucap Jieun kesal.

"Wae?Wae?Wae? Kau tak rindu padaku?" Ucap pria itu lagi.

Jieun menatap pria tinggi di sampingnya ini. Memang wajahnya lumayan tampan. Tapi orang itu bukan tipe pria yang disukai Jieun. Nam Joo Hyuk, seseorang yang sudah sangat bosan untuk Jieun lihat. Dari Sekolah dasar hingga sekarang pria ini selalu mengikuti dirinya. Untunglah saat ini jurusan yang mereka ambil tak sama. Jadi Jieun tak perlu bertemu pria ini setiap saat.

"Yang ada aku bosan melihat wajahmu!" Ucap Jieun.

"Ada apa denganmu hari ini, kau pms h-1?" Ledek Joohyuk.

"No." Jawab Jieun.

"Ya...aku lupa kau sedang Pms atau pun tidak sikapmu selalu kasar seperti ini." Ucap Joohyuk lagi.

"Huh kau benar. Tiap hari aku selalu merasa tertekan ditempat ini." Jieun meletakkan sumpit ditangannya.

"Kau masih saja bermimpi menjadi idol rupanya. Sudah ku bilang terima saja nasib mu ini. Lihat dirimu, mana ada idol wanita yang gemuk,pendek, juga dekil sepertimu." Ledek Joohyuk.

"Yakkkk!!! bercerita denganmu itu malah membuatku semakin tertekan." Jieun bangkit dari duduknya meninggalkan Joohyuk. Joohyuk hanya tertawa geli melihat wajah cemberut Jieun.

********

"Apa yang salah dengan wanita gemuk? Aku bahkan tak segemuk itu. Hanya sedikit menimbun lemak di pipiku." Jieun menarik-narik pipinya.

"Apa aku seburuk itu."

Jieun menatap dirinya didepan cermin. Ia mengalihkan pandangannya pada wanita di sampingnya yang saat ini juga sedang bercermin di toilet kampus. Wanita itu memakai bedak di wajahnya, kemudian perona pipi, pelentik bulu mata, juga pewarna bibir.

Jieun berkidik geli. Seluruh tubuhnya merinding. Jieun memilih keluar dari toilet.

"Apa bagusnya wajah yang di gambar seperti itu. Mengapa wanita harus di tuntut menggunakan alat macam itu. Itu tak akan terjadi padaku." Jieun mengusap-usap wajahnya. Sungguh seumur hidupnya wanita itu tak pernah menggunakan makeup sedikit pun di wajahnya. Yah....begitulah Jieun.

********

"Yak suzy." Panggil Jieun.

"Wae?" Tanya Suzy yang sedang asik berselca di hadapan Jieun sekarang. Jieun baru saja pulang kampus dan untuk menghabiskan sisa waktu hari ini Jieun memilih bertemu Suzy sahabatnya di cafe bersama Joohyuk.

"Mengapa wanita dituntut menggunakan make-up?" Tanya Jieun penasaran.

"Karena semua orang suka melihat yang indah-indah." Jawab suzy yang masih asik dengan ponselnya. Sahabat Jieun itu sangat cantik dan lembut berbeda dari Jieun yang semberono dan tak menunjukkan sedikitpun sikap wanita dari dirinya.

"Cih...bukan kah yang alami lebih indah. Benarkan Joohyuk." Jieun tersenyum kepada Joohyuk.

"Tidak ju....aaa tentu saja." Joohyuk meringis kesakitan. Ia terpaksa mengatakan itu karena kakinya diinjak Jieun saat ini.

"Jieun kau itu cantik apa adanya. Jika kau tak suka make-up. Itu tak perlu." Suzy menjelaskan.

"Benarkan. Itu artinya masih ada kesempatan untuk diriku menjadi idol." Ucap Jieun bangga.

"Kau akan jadi idol dengan bakatmu ji. Penampilan mu itu urusan belakang. Aku yakin kau bisa mengejar mimpimu itu. Semangat." Suzy mengangkat kedua tangannya.

"Apa ini yang dilakukan wanita saat bertemu. Kalian selalu berhayal. Sangat tak masuk akal." Ucap Joohyuk yang dari tadi menyimak pembicaraan kedua wanita di hadapannya itu.

"Berhayal itu awal dari tecapainya sebuah mimpi. Kau bersiaplah mengikhlaskan diriku saat aku berkencan dengan Jungkook oppa kelak." Ucap Jieun dengan senyuman penuh cinta terpancar diwajahnya.

"Pria itu bahkan tak mengenal mu Jieun-ah. Sadarlah...." ledek Joohyuk lagi.

"Kau!" Jieun menarik rambut Joohyuk.

Suzy saat ini kelabakan memisahakn dua makhluk yang sedang bertengkar itu. Jieun sangat sensitif jika sudah menyangkut pria idamannya. Wanita itu memang secinta itu pada pria yang bahkan tak mengenalnya. Pria yang hanya bisa ia lihat dari balik layar televisi. Jeon Jungkook.

Jangan lupa di vote yaa
Author masih gatau bakal Up tiap hari apa, tungguin terus aja🥺