Part 9

365 82 16
                                        


~~~

💙💙💙💙💙


Jieun melangkah menuju ruangan suho. Hari ini Jieun sedikit lemas. Tatapan para trainee lain mengintimidasinya. Bahkan beberapa orang sengaja menyenggol bahu lemasnya saat berjalan. Jieun yang sudah lelah tak menghiraukan itu.

"Permisi..." Jieun membuka pintu rungan subo.

"Masuk ji. Duduk lah." Ucap suho.

"Ada apa?" Tanya Jieun.

"Apa kau di rundung trainee lain?" Tanya Suho.

Jieun diam sejenak. Sebenarnya ini tak penting. Ia bisa membela dirinya sendiri. Jadi tak perlu harus meminta perlindungan dari orang lain apa lagi menceritakannya.

"Tidak." Jawab jieun.

"Jika butuh bantuan hubungi aku kapan saja." Suho menatap teduh wanita di depannya.

"Oh ya jieun. Apa matamu minus?" Tanya Suho melihat jieun sangat jarang melepas kacamatanya.

"Ah iya. Min-3 kanan dan kiri." Ucap jieun sambil memperbaiki posisi kacamatanya.

"Jika ku berikan kontak lens untukmu, apa kau bersedia melepas kacamatamu?" Tanya suho lagi.

Jieun mengerutkan dahinya. Ia sebenarnya mampu membeli kontak lens sendiri. Tapi ia sudah terbiasa dengan kacamata ini.

"Haruskah?" Tanya Jieun.

"Itu tuntutan sebagai idol ji. Kau harus terbiasa. Hmm tapi jika kau keberatan kau tak per..."

Jieun memotong perkataan suho.

"Tentu...jika memang di haruskan seperti itu akan ku turuti." Ucap jieun. Ia tak ingin mendapatkan perlakuan khusus lagi dari suho. Jika normalnya harus mengikuti perintah Jieun akan ikuti.

"Baiklah. Kau boleh pulang." Suho beranjak dari duduk nya di hadapan Jieun kembali ke meja besarnya.

"Baik suho-ssi." Ucap Jieun.

Jieun keluar ruangan suho dan langsung menghembuskan nafas berat. Ia berjalan menuju lift dengan kepala tertunduk. Saat pintu lift terbuka dia terperanjat melihat ada Suga di dalam. Jieun kembali menarik nafas dan mencoba tak menghiraukan suga yang juga tak bereaksi apapun.

Suga melirik gadis di sebelahnya. Ia menarik sebelah sudut bibirnya tersenyum remeh.

"Hebat juga masih bertahan disini." Suara suga meremehkan.

Jieun tak merespon ucapan pria di sampingnya dan terus menerus mnghembuskan napas berat karena lelah.

"Masih betah ya rupanya. Ku harap kau segera pergi dari tempat ini. Aku muak melihat orang kampungan seperti mu!" Bentak suga.

Saat pintu lift terbuka suga lebih dulu keluar. Jieun memutar bola matanya. Heran melihat pria itu begitu membencinya.

"Ck dasar gila!" Desis Jieun.

*****

Seorang wanita berhoodie hitam duduk di lobby apartemen sambil asik bermain ponsel di tangannya. Jieun, saat ini Tak lain sedang menonton video BTS. Penyemangat hidupnya. Dengan posisi ponsel menyamping ia memakai earphone dengan volume tertinggi. Tak jarang ia sembari mengigit pipet es coffe di tangannya. Tersenyum dan tertawa sendiri saat melihat wajah-wajah pria tampan ini di layar ponselnya.

Beberasa saat setelahnya seorang duduk di samping kirinya. Jieun masih belum menghiraukan orang itu. Sampai saat Jieun sudah selesai dengn ponselnya ia beranjak dari duduknya.

My ideal type? can i reach out[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang