Part 35

236 39 4
                                    

"Jieun bangun!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Jieun bangun!!!"

Srak,,,,' Jieun bangkit dari tidurnya. Setengah terkejut melihat Jongsuk duduk manis di tepi kasur.

"kapan aku pulang?" Dengan wajah memucat ia bertanya. Kurang mengerti dengan yang terjadi saat ini. Rasanya semalam ia masih bersama Jungkook.

"Ah benar kami bertengkar kan?" Batin Jieun mengingat.

"kau masih berhubungan dengan pria itu?" Tanpa menjawab rasa penasaran Jieun, Yang di lakukan Jongsuk sekarang malah balik bertanya.

"Apa dia mengantarku kemari?" Tanya Jieun lagi. Keduanya sama-sama menunggu jawaban.

"Jieun kau harus tahu. Kau yang paling berhak atas dirimu. Jika kau memang ingin bersama pria itu mengapa tak jujur pada Oppa." Ruat wajah khawatir sang kakak terpancar.

"Untuk apa?" Jieun mengreyitkan kening. Apa yang terjadi pada kakaknya dalam semalam berubah menjadi pria penuh rasa iba seperti ini.

"Sudah terlambat Ji, Oppa bahkan tak dapat membantah Appa dan Eomma." Lanjutnya lemah.

"Oppa! Apa yang Oppa maksud." Setengah sadar Jieun memegang erat kepala yang entah dari mana asalnya timbul rasa nyeri mendadak ini.

"Pernikahan itu benar-benar akan di langsungkan. Malam ini kita akan membahasnya." ujar Jongsuk dengan penuh penyesalan. Sementara Jieun yang tadinya merasakan nyeri di kepala. Kini beralih menjadi nyeri pada segumpal daging dalam dadanya.

*****

~Jieun Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Jieun Pov.

Ada satu hal lagi yang aku pelajari dalam hidup. Manusia, makhluk yang sangat jauh dari kata Tulus. Aku tak mengatakan semua orang begitu. Tetapi perbandingannya jauh berbeda. Makanya aku suka kata-kata ini 'Don't Expect too much, Manusia itu berubah-ubah'

Semua yang terjadi dalam hidup bagai tulisan yang tak dapat di hapus. Jika sudah sejauh ini , rasa putus asa pun bahkan tak mampu membuat ku pergi. 'Hadapi ini' Hanya itu yang terus aku dengar dalam pikiran ku yang kalut.

My ideal type? can i reach out[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang