Part 7

361 79 7
                                    



******

"Yak! Mengapa kau belum tidur?" Tanya Suzy pada Jieun. Suzy baru saja pulang kerumah jam 1 malam. Ia sangat sibuk pemotretan belakangan ini. Suzy terkejut mendapati Jieun masih terjaga di deoan televisi.

"Suzy-ya...." Jieun menoleh dengan lemas.

"Kau apa kau menangis?" Tanya Suzy heran. Sahabatnya itu sangat jarang terlihat menangis.

"Aku sudah mengacaukan semuanya." Ucap Jieun lagi dan menangis dengan suara yang kencang.

"Cupcupcup....tak apa. Menangislah." Suzy memeluk Sahabatnya itu. Jieun sudah menceritakan semuanya. Kejadian di mana yang menumpahkan coffe pada Jungkook. Sepertinya temannya sudah kehilangan harapan karena ini.

"Besok minta maaflah padanya." Ucap Suzy.

"Ah kau benar..." Jieun menghapus air matanya.

Jieun merasa gagal sebagai fans garis keras BTS tapi tak mengetahui bahwa BTS akan melakukan comeback stage. Itu alasan mengapa BTS ada di gedung BG entertainment hari ini. Esok pun mereka pasti akan datang untuk berlatih. Karena sibuk ia sampai tak tahu informasi terkini.

Jieun merasa sangat bersalah sekaligus malu. Jungkook juga mengira dirinya hanyalah seorang staf. Itu sangat menyakitkan bagi Jieun. Tapi sebenarnya ia juga sangat bahagia karena akhirnya bisa bertemu pria idamannya itu secara langsung. Walaupun dengan kesan yang kurang baik.

******

Jieun keluar gedung BG entertainment pukul 1 siang. Waktunya istirahat. Sungguh ia sebenarnya sangat mengantuk sekarang.

Jieun pergi keluar untuk membeli susu pisang. Jieun tak suka susu itu tapi ia membeli itu untuk orang lain. tidak lain adalah Jungkook. Ia akan meminta maaf hari ini. Jungkook itu suka sekali susu pisang. Sebagai pemuja Jungkook, Jieun pasti tau segala hal yang disukai pria idamannya itu.

Jieun melangkah menuju ruangan berpintu ungu itu. Ia menarik napasnya panjang. Memberani kan diri. Jieun tahu ini dilarang. Tapi dari info yang ia dapat dari Jiyeon eonni. Para member BTS belum datang sekarang. Jadi Jieun akan meletakan susu pisang beserta surat kecil itu di ruangan ini.

Jieun mendorong pintu itu dan dengan cepat meletakkan susu pisang itu di pojok ruangan.

Saat ingin kembali keluar pandangan Jieun tak sengaja terfokus pada kaca di hadapannya. Terlihat pantulan seseorang tanpa pakaian di cermin itu.

"Kau!" Suara Jungkook menggelegar di seluruh isi ruangan.

Jungkook tenyata sudah ada di dalam ruangan lebih dulu. Ia berada di sisi lain ruangan tadi. Makanya saat Jieun masuk Jieun tak menyadari itu. Kebetulan sekali Jungkook sedang mengganti busananya. Seperti yang kita tahu Jungkook tak suka siapapun melihat tubuhnya.

Jungkook melangkah kan kaki menuju Jieun. Iya meraih tangan kiri jieun dan mencekalnya dengan keras.

"Kau! Apa kau melihatnya." Teriak Jungkook di depan wajah Jieun.

Jieun menutup kedua matanya. Ia tak sanggup melihat wajah Jungkook yang penuh dengan amarah. Apalagi saat ini tangannya terasa sangat sakit akibat cengkraman Jungkook yang terlalu erat.

"Jawab aku!" Teriak Jungkook lagi.

Ceklek....

Suara denyit pintu terbuka. Seseorang baru saja memasuki ruangan.

"Hentikan itu Kook." Taehyung, pria itu untungnya datang dan membantu Jieun yang sudah sangat kesakitan saat ini.

"Jangan ikut campur tae!" Ucap Jungkook.

"Hentikan. Kau tak lihat wanita ini kesakitan!" Taehyung meninggikan suaranya.

Jungkook tersadar dari amarahnya dan melepaskan cengkramannya pada tangan mungil Jieun. Kemerahan terlihat di pergelangan tangan gadis itu. Ruapanya Jieun berusaha menahan rasa sakit itu sejak tadi.

"Maaf mengganggu. Aku tak akan membuat masalah lagi." Jieun menunduk dan segera berlari keluar ruangan itu.

"Kau boleh marah tapi jangan memperlakukan wanita seperti itu kook." Ucap Taehyung.

"Dia melihat tubuhku tae! Bagaimana aku bisa  diam saja." Jawab Jungkook.

"Aku yakin gadis itu tak akan memikirkan apapun. Dia sangat polos." Ucap Taehyung lagi.

Jungkook menarik napasnya berat. Semoga saja itu benar. Apa yang sudah Jieun lihat itu sangat penting. Sekali saja berita itu tersebar. Bisa merusak reputasi Jungkook sebagai Idol.

******

Jieun menarik napas terengah-engah. Setelah cukup jauh berlari. Ia ada disini sekarang. Di tangga darurat. Tempat teraman untuk bersembunyi. Ia sangat takut jika Jungkook mengejarnya.

Jieun terduduk lemas sambil memegang pergelangan tangannya yang sakit.

Tapi seketika Jieun melupakan rasa sakit itu saat teringat suatu hal yang sangat membuatnya terkejut tadi. Tubuh polos Jungkook tanpa busana. Yang membuat Jieun terkejut bukan karena tubuh bagus pria itu. Melainkan bekas luka yang lumayan banyak. Memar-memar biru memenuhi tubuh Jungkook. Bahkan ada juga luka yang sepertinya sudah lama terdapat di sisi kiri perutnya. 

Jieun sangat kaget tadi. Apa sebenarnya yang terjadi pada Jungkook. Mengapa pria itu bisa mendapatkan begitu banyak bekas luka di sekujur tubuhnya.

"Kau tak apa?" Suara seseorang membuyarkan lamunannya.

"Taehyung-ssi!" Ucap Jieun terkejut dan segera bangkit dari duduknya.

"Mengapa kau tahu aku ada disini?" Tanya Jieun.

"Ini tempat pelarian ku untuk menenangkan diri. Ternyata dugaanku benar. Kau juga akan kemari." Jawab Taehyung.

"Ah baik. Aku permisi." Ucap Jieun. Ia sangat gugup sekarang. Mau bagaimanapun Jian ini adalah fans nya.

"Tunggu dulu." Taehyung menarik tangan Jieun.

"Aw." Ucap Jieun yang kesakitan.

"Maaf. Oleskan ini pada tanganmu. Kalau tidak nanti bisa berbekas." Taehyung menyerahkan sebuah salep pada Jieun.

Jieun terdiam tak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti ini dari Taehyung.

Melihat jieun tak merespon dan malah diam menatap dirinya Taehyung kembali menarik tangan Jieun.

"Harus segera di obati." Taehyung mengoleskan salep itu pada pergelangan Jieun dengan lembut.

"Mengenai apa yang kau lihat tadi. Lupakan saja. Anggap kau tak pernah melihatnya. Ini untuk kebaikan Jungkook. Kau paham." Ucap Taehyung tanpa menatap mata Jieun dan masih fokus dengan salep di tangannya.

"Tentu. Aku janji." Ucap Jieun yakin.

"Aku tak tahu ternyata kau salah satu trainee disini." Ujar Taehyung.

"Aku masih baru." Jawab Jieun.

"Emm...begitu." Taehyung sudah selesai dengan kegiatannya mengobati Jieun.

"Tunggu? Apa kau mengingatku?" Tanya Jieun heran.

"Gadis yang menyanyi di lift bukan? Malam itu suaramu sampai terbawa dalam mimpiku." Ucap Taehyung dengan tertawa kecil.

"Ah benar kah." Wajah Jieun memerah. Tak meyangka akan mendapatkan pujian dari idolanya sendiri.

"Apa kau kenal padaku saat itu?" Kini giliran Taehyung yang bertanya.

"Te..tentu. Aku mengidolakan kalian sejak pertama kali debut." Jieun menundukkan wajahnya.

"Wah. Ini artinya kau fans yang sangat beruntung." Ucap Taehyung sambil mengacak rambut Jieun. Lalu berlalu pergi begitu saja.

Lagi-lagi Jieun terduduk lemas.

"Benar...aku ini fans paling beruntung di dunia."







Bagi tips dong ji wkwk🤭🤭🤭

My ideal type? can i reach out[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang