Young Wife [KTH Versi] ✓

Prolog

Ada yang masih ingat cerita ini?

Cerita yang aku tulis di tahun 2020 dan aku berniat untuk lanjutin cerita ini.

Semoga kalian terhibur.

Jangan lupa vote dan komen.

° Young Wife °

.

.

"Pergilah setelah anak itu lahir," ujar Taehyung. Ia melangkah menuju jendela kamar. Menatap butiran salju pertama yang turun ke bumi di tahun ini. "Airin dan aku bisa hidup bahagia jika kau tidak berada di antara kami."

Di belakang sana Sohyun memilin ujung bajunya. Sedari awal Sohyun sudah memikirkan hal ini, cepat atau lambat Taehyung pasti mengeluarkan kata-kata itu. Tapi apakah Taehyung pernah memikirkan perasaan Sohyun sedikit saja?

Jawabannya tidak. Karena Taehyung terlalu mencintai Jeon Airin, wanita beruntung yang membuat tidur Sohyun tidak nyenyak. Setiap saat selalu ada Airin dalam pikiran Taehyung sehingga Sohyun tak sengaja menyimpan rasa iri di hatinya.

Meskipun begitu Sohyun tidak pernah menunjukkannya pada Airin. Wanita muda itu cukup tahu diri.

"Harusnya kita tidak perlu menikah, jika pada akhirnya Tuan menyuruhku untuk pergi." Ucapan Sohyun barusan berhasil mencuri atensi Taehyung. "Yah, aku tahu aku memang bukan wanita baik-baik. Aku hanya jalang yang tidak sengaja terjebak dalam kehidupan kalian."

"Sekarang kau istriku! Bukan jalang yang Airin temui di tepi jalan," tegas Taehyung. Ia benci ketika Sohyun mengungkit masa lalunya. "Kau berhak bahagia. Tapi kebahagiaanmu bukan denganku, Sohyun. Jadi kumohon... jangan mencintaiku. Apa pun yang terjadi."

"Sepertinya terlambat, aku sudah terlanjur mencintai Tuan." Sohyun menghela napas pelan. "Tapi tak apa, karena aku akan membuang perasaan ini seperti Tuan membuangku ketika anak kalian lahir."

Sohyun segera beranjak. Ia harus menemui Airin di rumah utama untuk membicarakan perihal kehamilannya. Serta mengatur tempat pengasingan selama delapan bulan kedepan.

Bagi Sohyun cinta bukanlah segalanya, ia terbiasa ditinggal sendirian. Jadi soal perasaan terhadap Taehyung, akan Sohyun tepis secara perlahan. Toh selama masa pengasingan nanti, hanya ia dan Nara saja yang tinggal bersama. Sudah dipastikan Sohyun bisa melupakan Taehyung jika mereka hidup terpisah.

"Selama masa pengasingan nanti aku akan menemanimu," ucap Taehyung secara tiba-tiba. Hal itu berhasil membuat Sohyun termangu, berikutnya ingin memaki karena kesal.

Sohyun memutar tungkainya. Memberikan tatapan tajam tepat pada manik kelam Taehyung.

"Apa kau bercanda, Tuan Choi?! Begini... aku sedang tidak ingin bermain-main denganmu atau siapapun. Biarkan aku hidup tenang tanpa kehadiran kalian semua." Baru beberapa saat Sohyun mengibarkan bendera kemenangan, kini ia harus terjebak dalam kehidupan Choi Taehyung lagi. "Urus saja hidupmu, Tuan. Tidak usah mengkhawatirkanku, karena aku bisa hidup tanpa kalian," imbuh Sohyun lalu melangkah keluar kamar.

Terdengar suara debuman selepas kepergian Sohyun. Wanita itu benar-benar berbeda dari wanita lainnya yang pernah Taehyung temui. Sohyun keras kepala, dan tidak mau diatur oleh siapapun. Entah kesialan apa lagi yang sedang Taehyung hadapi saat ini.

Ponsel Taehyung berdering. Satu pesan masuk ke ponselnya, itu dari Jang Hoseok. Sahabat baik Taehyung sekaligus tangan kanan keluarga Choi.

Jang Hoseok :

Aku sudah mengurus proyek pembangunan di kota Gidae. Kalian bisa ke sana selama istri mudamu hamil, tapi kau harus ingat jangan sampai ada yang tahu kalau Sohyun istrimu.

Taehyung membuang napas legah. Beruntung ia memiliki Hoseok yang selalu setia menemaninya. Bahkan di saat seperti ini Hoseok rela berkorban demi menghadirkan keturunan dari keluarga Choi tanpa sepengetahuan Kakek Taehyung. Maka untuk menjaga rahasia mereka, Taehyung putuskan ia akan menemani Sohyun sampai wanita itu melahirkan.

Percayalah Sohyun adalah wanita sakit jiwa yang pernah Taehyung temui semasa hidupnya. Wanita muda itu penuh dengan kejutan. Namun, di balik kegilaan Sohyun—sejujurnya dia adalah wanita paling rapuh di dunia ini. []

02 September 2020
Atayung

Jangan salfok ke tanggal sama tahunnya ya. Emang sengaja nggak aku ganti.

Oh iya, aku lanjutin cerita ini karena aku merasa tertekan nggak bisa nulis.

Semoga kalian sabar menghadapi author satu ini :')