2007
Seorang gadis kecil dengan boneka unicorn dipelukannya sedang duduk di bangku taman dekat rumahnya.
"Baa!" teriak bocah laki-laki yang tak lain adalah sahabat gadis kecil tersebut bermaksud mengagetkan sang gadis.
"Apaan sih Glo, Gea gak kaget wlee!" ucap sang gadis kecil yang diketahui bernama Gea kepada bocah laki-laki yang diketahui bernama Glo.
Sambil turun dari bangku Gea berniat melepaskan boneka di tangannya tetapi malah melepaskan pegangan pada bangku taman.
Karena tubuh yang tak sebanding dengan tinggi bangku Gea terjatuh dengan posisi telentang. "Aaa. Mamaaa... Huhuuu!" teriak Gea seraya memegang kepalanya yang bertubrukan dengan tanah berumput.
Glo yang melihatnya segera menghampiri dan menolong Gea.
Sambil menuntun Gea ke bangku, Glo mengusap perlahan kepala Gea. "Udah gapapa, jauh dari nyawa kok." ucap Glo dengan santai.
"Ih Glo tuh hiks... gak tau sakitnya itu kaya apa. Hiks... Pokoknya Gea marah sama Glo!" teriak Gea yang teredam oleh tangisannya.
Setelah duduk di bangku taman dengan posisi yang benar perlahan Glo mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Nih buat Gea biar gak marah lagi. Glo tau kalo Gea tuh gak bisa marah lama-lama sama Glo. Ya kan?" tanya Glo kepada Gea dengan kedua alis yang dinaik-turunkan.
Dengan sedikit melirik Geo, diam-diam Gea merebut dengan cepat benda di tangan Glo.
"Ih Gea curang ih. Giliran jepitan aja gak nolak. Kamu tuh mau jadi tukang koleksi jepitan apa gimana sih Ge? Perasaan kamar kamu itu udah banyak banget jep--" ucapan Glo terpotong oleh pelukan Gea yang sangat tiba-tiba.
"Udah diem, Glo tuh daritadi gak bisa diem. Tenang aja udah Gea maafin kok. Sering-sering ya kasih Gea jepitan." ucap Gea sembari melihat-lihat jepitan pemberian Glo tadi.
"Ya udah kalo gitu dipake dong jepitannya. Kamu gak tau kan aku belinya tuh sampai hampir dikejar sama guguk." ucap Glo sambil memakaikan jepitan berbentuk pelangi di rambut Gea.
"Ya udah Glo, kan baru hampir. Siapa tau dikejar lagi berarti guguknya ngefans sama kamu Glo." ucap Gea dengan santainya.
"Ya udah terserah kamu deh Ge. Jadi gak marah lagi nihh? " goda Glo kepada Gea.
Mendengar itu Gea dengan cepat melepaskan pelukannya.
"Kenapa dilepas?" tanya Glo dengan kedua alis bertaut.
"Gapapa, Gea cuma mau bilang kalo Gea tuh sayaaang banget sama Glo. Makasih ya udah mau jadi sahabat Gea." ucap Gea penuh perasaan.
"Iyaa sama-sama. Makasih juga ya udah mau nerima aku jadi sahabat kamu. Kalau perlu nanti kita nikah!" ucap Glo penuh ketegasan.
"Nikah? Nikah itu apa Glo?" tanya Gea penuh penasaran.
"Kata papaku, nikah itu kita bisa tinggal serumah. Terus bisa kaya mama papa aku, sama ayah bunda kamu! Bisa sayang-sayang!" jawab Glo seraya beranjak dari duduknya dengan kepala yang menengadah ke atas dan mata yang menatap langit.
"Yang bener Glo? Ya udah deh kalo gitu aku mau nikah sama Glo. Ayo Glo!" ucap Gea seraya menarik tangan Glo.
"Eh.. Eh.. Gea, kata papaku nikahnya gak bisa sekarang. Tapi tunggu kita udah besar." ucap Glo memberi tau Gea.
"Loh? Gitu ya? Ya udah deh kalo gitu aku mau nunggu kita udah besar. Terus habis itu kita nikah deh!" ucap Gea penuh semangat.
"Oke. Sekarang kita jadi sahabat aja dulu."
"Oke Glo."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku tak tau jika saat itu kau hanya menganggapnya angin lalu. Karena selama ini aku selalu mengingat dan menantikan hari yang kau janjikan.
~Geanna Alexandra~.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa!
Jangan kayak mantan yang hilang tanpa jejak:)
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORINNO (On Going)✔️
Teen FictionDIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA<3 Mencintai seseorang yang berjanji untuk menjadikan kita wanita satu-satunya tetapi malah melupakannya sangatlah menyakitkan. Jika hati tak mampu menepati lebih baik jangan berjanji. Sesungguhnya patah hati pali...