Cerita Mentari: 05

529 138 44
                                    

Cerita Mentari

Chapter 05: Kesukaan Aera

.
.
.

Haechan tidak bisa tidur setelah kepergian Aera. Rasa kantuk yang dia dapat setelah menjalani shift malam menghilang begitu saja. Menguap bersama udara musim panas kota Seoul.

Maka dari itu, demi menghilangkan rasa bosan dengan menghabiskan waktu berdiam diri tanpa ingin tidur, Haechan memilih membongkar beberapa kardus yang masih terlihat sama seperti terakhir kali dibawa ke apartemen sewaktu pindah.

Haechan tidak tahu barang milik siapa yang ada di dalam kardus itu, dia hanya ingin membukanya lalu membereskan semua barang ke tempat yang seharusnya.

Tanpa membuang waktu lebih lama, Haechan segera membuka kardus pertama. Dia menemukan beberapa buku, namun yang menarik perhatiannya adalah sebuah novel berjudul "Rahasia Hujan" dengan cover berwarna ungu dan payung jatuh, tak lupa pula rintik hujan yang ikut menghias bagian depan cover.

Haechan langsung mengenali novel itu, yeah, tentu saja dia sangat familiar karena delapan tahun lalu, dia sendiri datang ke acara peluncuran novel "Rahasia Hujan" yang ditulis Aera.

Novel yang berisi kisah Aera bersama Jaemin dan Hujan.

Haechan tidak tahu kalau ada satu novel ini yang tersimpan rapi di dalam kardus. Haechan pikir mungkin Aera yang menyimpannya, karena setelah melihat benda lain, ternyata semua barang itu adalah milik Aera.

Perhatian Haechan sepenuhnya tertuju pada novel yang dia pegang, apalagi ketika tak sengaja keluar sebuah foto dari novel itu. Foto seseorang yang sangat Haechan kenal.

"Jaemin." Haechan mengambil foto yang jatuh ke lantai, dia tatap lamat-lamat foto itu, memperhatikan setiap detail wajah Jaemin.

"Ini foto Jaemin waktu masih muda atau apa?" tanya Haechan pada dirinya sendiri ketika dia melihat raut wajah Jaemin terlihat sangat polos di sana.

"Kayaknya iya, Jaemin waktu itu nggak keliatan semuda ini," ucap Haechan pada akhirnya setelah dia mencoba mengingat wajah Jaemin saat terakhir kali bertemu.

"Kalau dipikir, Aera nggak pernah simpen foto Jaemin yang sudah memasuki usia remaja. Dia bahkan nggak simpen foto digital mereka berdua." Haechan kembali berpikir.

Otaknya penuh dengan berbagai pertanyaan, tetapi akhirnya dia memilih melupakan semua pertanyaan itu karena masih ada kardus lain yang harus dibuka.

Ada satu kardus yang menarik perhatian Haechan, kardus berwarna coklat muda dengan sebuah tulisan tangan di sisi atas adalah benda yang berhasil membuat Haechan fokus. Dia baca tulisan di atas kardus.

"Milik Aera."

Dua kata itu cukup untuk menimbulkan rasa penasaran dalam diri Haechan. Jadi, tanpa menunggu lama, Haechan segera membuka kardus itu.

Apa yang ada di dalam kardus sungguh tak terduga. Haechan bahkan melongo tak percaya ketika mendapati setumpuk album dari sebuah boy grup yang salah satu anggotanya dia kenal dekat.

"I-ini." Haechan memeriksa lagi album-album itu, memastikan dirinya tak salah lihat.

Di antara tumpukan album, Haechan bahkan menemukan benda lain seperti sedotan bertuliskan nama, lilin aroma berisi pesan dari salah satu anggota, juga lampu empat dimensi yang menjadi barang spesial anniversarry sebuah grup.

Keterkejutan Haechan tidak hanya sampai situ, dia lebih terkejut lagi ketika mendapati lighstick dan beberapa kertas yang warna dan tulisannya sudah pudar. Meski begitu, Haechan bisa tahu kalau kertas itu adalah kumpulan dari tiket konser yang pernah seseorang beli.

[2] Cerita Mentari | LHC ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang