Cerita Mentari
Chapter 08: Pertengkaran
.
.
.Setelah mendapat sedikit pencerahan dari Yangyang tentang afiksasi hati sore tadi, Haechan sudah memutuskan kalau malam ini dia akan berbicara dengan Aera untuk mencegah istrinya itu pergi ke Bali.
Tidak mudah bagi Haechan untuk menyuarakan apa yang ingin dia sampaikan ke Aera. Haechan hanya bisa berharap Aera akan mau mendengarnya kali ini saja.
Tepat pukul delapan malam, Aera sampai di rumah setelah kembali dari pekerjaannya. Segera saja Haechan menghampiri gadis itu, membantu Aera membawa sebuah paper bag.
Mengintip ke dalam paper bag, Haechan mendapati beberapa potong kue kecil di dalam sana. "Kuenya tidak habis?" tanya Haechan seraya berjalan mengikuti Aera dari belakang.
Yang ditanya menghentikan langkah, menoleh ke belakang hanya untuk mendapati raut wajah penuh tanya milik Haechan. "Itu resep baru, belum mulai dijual. Aku bawa pulang untuk percobaan, kamu bisa memakannya dan memberi pendapat?"
Alis Haechan terangkat, tidak biasanya Aera bersikap seperti malam ini. Entah kenapa Haechan jadi curiga kalau gadis itu ingin melakukan sesuatu, makanya bersikap baik ke Haechan.
Oh astaga! Kenapa pikiran Haechan jahat sekali? Oke lupakan, lebih baik Haechan sekarang mencoba resep baru yang Aera bawa agar gadis itu bisa menjual segera kue yang dia bawa ke rumah.
Haechan berjalan ke sofa, mendudukkan diri di sana. Dia lalu mengambil satu kue kecil, membuka kotak yang membungkusnya, lantas memakan kue itu.
Rasa manis dan lembut menjadi satu dalam mulut Haechan. Kue yang dia makan langsung lumer di mulut.
Haechan tersenyum, resep baru Aera sangat enak, dia yakin ketika resep ini dijual nanti, akan ada banyak orang yang membelinya.
"Enak kok, pasti laku kalau dijual," ucap Haechan memberi pendapat.
Aera mengangguk pelan, dia lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun langkahnya terhenti ketika Haechan memanggil.
"Aera."
Dengan terpaksa, Aera kembali berhenti, menyempatkan diri menoleh ke Haechan. "Kenapa?"
Haechan berdiri, kakinya melangkah mendekati Aera. "Bisa tidak kamu membatalkan kepergian ke Bali?"
Oke, mungkin itu terlalu tiba-tiba, tapi Haechan sendiri tak tahu harus mendahului pembicaraan dengan membahas apa. Jadi, dia langsung saja mengutarakan inti dari apa yang ingin disampaikan.
Dahi Aera mengkerut, sebelah alisnya terangkat naik. "Bukannya aku sudah bilang kalau aku tak butuh izin darimu?"
Haechan mengangguk pelan. "Ya, aku tahu."
"Terus kenapa masih keras kepala dan menyuruhku tidak pergi ke sana?" tanya Aera.
"Karena ...." Haechan diam, dia tidak tahu kalimat yang tepat untuk menyampaikan ke Aera kalau Jaeminlah orang yang melarang Aera pergi.
Aera menunggu Haechan berbicara, matanya menatap ke dalam mata Haechan, menyelami sesuatu yang tidak pernah dia lakukan selama menikah dengan laki-laki bermarga Lee itu.
Melihat Aera menyelami matanya, Haechan sedikit salah tingkah. Jatungnya tiba-tiba berdetak tak karuan. Oh astaga! Haechan bahkan sudah menikah dengan Aera, tapi kenapa tindakan kecil gadis itu mampu membuatnya merasa seperti jatuh cinta untuk kali pertama?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Cerita Mentari | LHC ✔
FanficSS | Semesta Series #Book 2 "Sebab mentari punya cerita. Di mana cahayanya bisa membuat orang bahagia. Di mana kemunculannya mampu menimbulkan senyum di wajah setiap orang." Spesial cast: Lee Haechan Start: 16 Agustus 2020 End: 18 Februari 2021