07. terjebak

483 88 1
                                    

Nyebelin.

Nyebelin.

Nyebelin banget!

Arin berjalan cepat demi merefleksikan kalau dirinya kesal. Jalannya di hentak-hentak gitu jadi bunyinya tak tak tak tak!

"Apa-apaan sih si Yuta itu, gak bersyukur banget udah di bantuin. Kenapa juga gua yang jadi susah, nyebelin!" Kata Arin sambil merengut.

Dalam hati dia udah bikin rencana, nanti kalau Yuta kenapa-kenapa atau di cegat fans nya di jalan, Arin mau bodoamat aja. Nanti juga kalau semisal dia selamat terus balik ke hostel, Arin mau diemin. Biarin. Rasain.

Semua tentang Yuta dan kegantengannya langsung menguap di kepala Arin, udah gak penting, udah gak ada gunanya lagi. Ganteng sih iye, kalau songong gitu buat apa juga ye kan? 😏

Dari kemarin Arin nahan-nahan supaya gak berantem sama anak itu, jaga-jaga image juga biar keliatan santuy dan menyenangkan walaupun failed. Tapi sekarang, bodoamat! Kalau semisal detik ini Yuta ngajak tawuran, ayo aja mah Arin acak-acak tuh sekalian mukanya. Nyebelin banget!

Tapi langkah cepat Arin yang berisik, lama kelamaan melambat. Beberapa saat kemudian, Arin berhenti melangkah. Secara garis besar dia masih kesal, tapi ..

Yuta gak ada hape ..

Nanti kalau dia beneran kenapa-kenapa .. gimana?

Sebuah notifikasi masuk ke hape Arin, membuat gadis itu tersadarkan dan buru-buru menepi, sesaat tadi dia berhenti di tengah jalan soalnya. Notifikasi itu datangnya dari Vlive Kun yang baru saja online!

Senyum Arin langsung cerah, tapi cepat memudar lagi. Gak bohong, dia khawatir sama Yuta. Bahkan kehadiran Kun si her love her valentine, nggak cukup kuat untuk membuat Arin gak memikirkan Yuta.

Sebenarnya, salah gak sih Arin bodoamat sama anak egois itu? Kalau gak salah kok Arin malah kepikiran? Tapi .. Arin kan juga takut di kejar massa :(

" .. akhir-akhir ini di sini hujan terus, aku khawatir kalian kehujanan. Jangan sampai sakit ya," suara Kun di dalam live terdengar samar, membuat Arin ingin mengeluh karena lelah.

"Kun, salah gak sih aku ninggalin seorang teman karena aku takut?" keluh Arin beneran lalu menunduk sedih. "Aku harus gimana?"

" .. lihat orang-orang yang saling memegang payung satu sama lain. Lalu aku berpikir, fans ku itu adalah orang-orang baik, yang bahkan mau membantu orang lain kehujanan. Saat susah, saat sendirian, saat tidak punya apa-apa, juga saat sedang ketakutan. Makanya ikuti kata hatimu. Kadang memang ada yang namanya keraguan, tapi aku percaya, kamu adalah seseorang yang sedang di butuhkan. Aku percaya kalian adalah orang yang peduli kepada orang lain .."

Kun terus bicara di dalam live, menceritakan tentang kisah hujan dan payung, tapi ntah kenapa dari sana Arin seakan menemukan jawaban. Ini lah kenapa Arin suka sekali dengan Kun, walaupun awalnya hanya iseng sebagai bias saja. Dia lembut dan dewasa, seperti seorang ayah.

Kun benar, ikuti hati. Pasti ada alasan kenapa Arin tetap khawatir pada Yuta walaupun dia kesal. Yuta emang nyebelin, tapi saat ini, hanya Arin yang bisa menolongnya.

Lagipula kata Kun, fans nya adalah orang baik kan? Arin harus buktiin dong sama Kun kalau dia benar!

"Kun makasihhhh, wo ai ni! Baibai!"

Arin menutup telponnya lalu berbalik arah dan berlari. Tujuannya saat ini adalah menemukan Yuta.

Laki-laki itu, nggak boleh sendirian!








Yuta baru saja masuk ke dalam Sea World Aquarium yang gelap dan biru. Firasat Yuta mengatakan, tempat ini jauh lebih aman dari yang dia pikirkan sebelumnya. Tempatnya gak begitu ramai, malah lebih banyak anak-anak dari pada orang tua, sempurna kan?

Tied 2| Nakamoto Yuta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang