25. Ketemu

351 74 5
                                    

Dari pagi Arin udah siap-siap.

Ngomong-ngomong, hari ini hari Minggu, udah tau dong Arin dari pagi siap-siap ngapain? Siap-siap ketemu Yuta! Padahal ketemunya malam tapi Arin udah gak tenang dari pagi.

Rencananya mereka mau ketemu di Outlet Starbucks Drive Thru yang deket kosan Arin, kata Yuta yang dekat-dekat kosan Arin aja biar Arin gak susah, makanya Arin milih ke situ. Sekalian nostalgia waktu pertama kali ketemu gitu lah eyyy ~

Kenapa ya, Arin seneng banget dengan pertemuan ini. Ini akan jadi kali pertama Arin dan Yuta ketemu lagi setelah kejadian itu. Kira-kira mereka bisa auto akrab gak ya, soalnya selama ini berhubungan via telepon selalu baik-baik aja. Pengen tau aja sih, nanti pas ketemu bakalan sama atau beda gitu reaksinya. Agak kangen berantem sama dia nich, xixixi.

Selama menunggu matahari terbenam, Arin senyum-senyum sendiri sambil duduk depan jendela. Arin udah siapin kado buat Yuta, isinya mug muka Yuta yang dia beli di tempat kemarin. Terus sepaket sama beberapa susu vanilla sachet yang ada di kosan Arin, dia masukin sebanyak yang dia punya di kosan, di kasih semuanya ke Yuta. Rasain tuh, padahal kan Yuta gak suka minuman manis! Haha. Mikirin nanti Yuta mukanya bete dan kesel sama kado pemberian Arin, bikin Arin terkikik sendiri.

Aduh kangen bangettt. Pen cepet-cepet malemmmmmm.










Setelah waktu yang di tentukan tiba, Arin masuk duluan sambil orderin Yuta minuman. Di namain sama persis kayak waktu pertama kali ketemu: JAPANESE HANDSOME GUY.

Rasain rasain rasainnnn! Pasti Yuta gemes banget deh!

"Halo," sapa Arin.

Yuta nelepon.

"Kamu udah di sana?" Tanya Yuta.

"Udahhhh," kata Arin riang. "Aku duduk di dekat pojokan ya, yang ada tanamannya,"

"Oke oke," jawab Yuta. "Bentar lagi orangku sampai kok, sabar ya,"

"Okayyy," kata Arin dengan senyum lebar, tapi perlahan keningnya berkerut. Arin merasa ada yang salah dengan kalimat Yuta barusan. Dia .. nggak salah dengar kan?

"Orangku?" tanya Arin pelan.

"Hm'm," jawab Yuta di seberang.

Kening Arin makin berkerut. "Orangku maksudnya?"

"Orangku, staff NCT," kata Yuta lagi. "Eh, kamu nggak salah mengira aku yang datang kan?" Kata Yuta lagi.

Deg!

Muka Arin langsung merasa panas, jantung Arin langsung berdegup kencang. Di kepala Arin, mendadak dia flashback dengan semua perkataan Yuta selama pertemuan ini. Memang sih, Yuta nggak secara gamblang mengatakan kalau dia yang akan datang. Dia hanya bilang, ayo ketemu, bukan spesifik seperti, ayo ketemu denganku.

Bahu Arin langsung menurun, dia merasa kebingungan. Sekarang, dia harus jawab apa?

"O—oh, nggak kok. Aku tau kamalu pasti gak bisa lah, kan lagi sibuk comeback. Hmmm, aku kira yang datang manajer kamu," kata Arin kemudian, berusaha tegar.

"Oh, nggak bisa. Manajerku harus tetep nemenin di sini soalnya," jawab Yuta.

"Yah, sayang banget. Padahal aku penasaran katanya ganteng, he he he,"

"Ada ada aja deh," kata Yuta lagi. "Oh iya, orangku udah sampai. Kamu bicara duli sama dia ya,"

"Oke Yut, salam sama manajermu ya,"

"Haha, apaan sih?"

Arin tertawa garing sebelum mematikan telepon. Kemudian senyumnya lenyap begitu telepon di matikan. Arin terdiam, menatap kosong pada tanaman hias kecil yang afa di atas meja.

Tied 2| Nakamoto Yuta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang