15. Apa kabar?

371 96 0
                                    

Yute .. apa kabar?









"Rin, tau gak device buat alat ini ada dimana?"

Arin menoleh, kemudian mengerutkan kening. "Gatau, ngapa lu nanya gua, gua kan bukan bagian peralatan?" jawabnya santai.

"Nanya aja loh Rin," jawab lawan bicaranya sambil nyengir. Ngomong-ngomong namanya Radit, temen satu kerja Arin tapi beda devisi. Ganteng loh btw, orang sunda, tinggi, putih dan masih jomblo. Yang mau jadi pacarnya ayo berbaris!

"Eh, ke belakang dong, bantu tanyain anak peralatan," kata Radit lagi.

Kening Arin makin mengkerut. "Kok gua sih, mas aja lah,"

"Males tau, ada Nindi,"

"Buset, mba Nindi doang,"

"Ck, Nindi itu cerewet,"

Arin menatapnya datar, ealah ni lakik malah julid.

"Segala bilangin mba Nindi cerewet, tar kalian berdua berjodoh baru tau rasa lu mas, gua ketawain sampai pluto," kata Arin ringan sampai ketawa renyah.

"Ihhhh kok kamu ngomong gitu sih, jangan lah!" Kata Radit malah panik. Lucu banget padahal cuma di kata-katain tapi dia paniknya serius. Melihat itu Arin makin ketawa ngakak.

"Aku ya, daripada cerewetnya Nindi, aku lebih suka cerewetnya kamu Rin. Nindi tuh pedes banget kalau ngomong, kalau kamu nggak. Kamu cerewetnya lucu, manis,"

Arin yang masih ketawa langsung mingkem mendengar ucapan Radit barusan. "Gimana mas?" Katanya sambil mengerutkan kening lagi.

Radit malah senyum lebar, nggak menjawab Arin. Lagian dia tau Arin bertanya bukan karena dia nggak dengar, tapi buat mastiin aja apa yang dia dengar. "Jadi kamu ke bagian peralatan gak?"

Arin masih zonk. Ini barusan dia di gombalin, eh malah ngomongin kerjaan lagi. Sialan emang mas Radit. "Gak, pergi sendiri lu sana. Gua sibuk," kata Arin tegas.

Radit menghela napas lalu beneran bangkit berdiri dari hadapan Arin. Menyerah. Setelah akhirnya jalan beberapa langkah, mas Radit kembali menoleh lagi pada gadis itu.

"Kataku, aku suka cerewetmu, lucu soalnya. Bikin gemes," kata lelaki itu lagi.

Arin menoleh sambil melebarkan mata. Mukanya begini 😳😳😳

Radit ketawa kecil melihat muka Arin lalu akhirnya benar-benar pergi dari sana, meninggalkan Arin yang sekarang jadi pusing.

Aneh banget mas Radit tuh.

Arin geleng-geleng kepala, lalu kembali pada komputernya. Baru ingat dia kan berencana untuk membuat reminder acara hari minggu, tapi begitu membuka draft, tulisan pertama yang Arin simpan adalah ..



Yute, Apa kabar?


Arin menghela napas.

Sudah tiga bulan Yuta gak ada kabarnya, baik di telinga Arin maupun di program NCT. Nggak ada pengumuman hiatus, tapi Yuta nggak update dimana-mana. Agensinya pinter banget membuat pikiran fans tetap sibuk dengan banyak konten NCT yang membuat mereka nggak sadar bahwa di sana nggak ada Yuta.

Dan, dengan begitu, kehidupan Arin juga kembali normal, seperti nggak ada yang berubah.

Oh— ada sih.

Arin bekerja pada pekerjaan lamanya di stasiun TV Jakarta, dan itu membuatnya berpisah dari Tiara yang menetap di Batam. Di sini, dia kembali bertemu rutinitas lama, bekerja dengan rekan-rekan lama dan bertemu artis-artis Indonesia. Di tempat inilah, Arin belajar untuk nggak norak.

Tied 2| Nakamoto Yuta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang