Cv.Prmn : Masih sedih?
Divya tersenyum membaca pesan singkat dari Permana di Instagram miliknya. Pria itu mengkhawatirkan keadaannya yang tadi sempat meneteskan air mata sembari menceritakan kegundahan hati.
Anda :
Udah mendinganKesibukan setelah pulang bekerja membuat Divya sempat melupakan kejadian tadi di mobil Permana. Saat sampai di rumah, Divya segera mempersiapkan anak-anak dan suaminya berangkat ke rumah mertua. Acara berjalan lancar, hanya pertemuan keluarga inti yang membicarakan tanggal lamaran resmi dan juga pernikahan. Nampaknya keluarga dari laki-laki sudah sangat mempersiapkan diri.
Hari ini Divya dan keluarga kecilnya menginap di rumah mertua, anak-anak memilih untuk tidur bersama kakek dan nenek, sedangkan di kamar ini Divya tak bisa menutupi senyum ketika mendapatkan balasan dari Permana.
Cv.Prmn :
Tadi hidung kamu sampai merah, kayak tomat rebusAnda :
Tomat biarpun gak direbus tetep aja merah“Kamu, kok, senyum-senyum sendiri?”
Mendengarkan suara berat itu, Divya segera mematikan layar ponsel. Bukannya takut jika Raga tahu ia sedang berbalas pesan dengan seorang laki-laki, hanya saja ia tidak ingin ada pertengkaran di rumah mertua.
Jika itu terjadi, sudah pasti ibu mertuanya akan memarahi habis-habisan. Meskipun Raga mengatakan bahwa Mega menitipkan kata maaf untuknya di pertengkaran terakhir. Namun, Divya yakin bahwa Mega akan tetap membela Raga.
“Sampai kapan kita kayak gini, Div?”
Divya memutar bola mata. Saat Raga berbaring di sebelahnya, lagi-lagi ia memunggungi pria itu. Hanya sekian detik, karena suaminya menarik Divya kembali untuk terlentang.
“Apaan, sih?” desisnya tidak terima.
“Sampai kapan, sih, marahnya?”
Divya melengos malas. “Makanya aku bilang mending cerai!” Kembali memunggungi sang suami.
“Apa yang harus Mas lakuin biar kamu nggak ngomong cerai lagi?”
Divya terdiam sejenak, pertanyaan itu memunculkan tanduk iblis di kepalanya. Bisikan penuh kejahatan masuk ke telinga, ia memutuskan untuk menunda keinginan untuk bercerai. Berpikir bahwa akan sangat tak adil jika cerai tanpa membalas kesakitan.
Jika dipikir dengan seksama, setelah bercerai, maka semua selesai. Raga mendapatkan kebebasan, begitu pula dengan Divya. Bedanya, Divya menerima sakit dan trauma, tetapi tidak dengan Raga. Sungguh tak adil, bukan?
“Diam dan nggak usah ganggu aku,” tukas Divya, setelah berpikir lama.
“Mana bisa, Div.”
Divya segera bangkit, tidak tahan dengan sikap Raga malam ini. Suara pria itu sangat mengganggu telinganya, entah apa yang harus dilakukan untuk membuat Raga bungkam.
“Mau ke mana?” tanya Raga saat Divya meninggalkan ranjang.
“Tidur di luar.”
Belum sempat Divya mencapai pintu, suara gaduh Raga yang menyusulnya dari belakang, membuat ia mengentakkan kaki pertanda kesal dan tidak ingin diikuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lo Selingkuh, Gue Balas! ✓ (END)
RomanceDivya Arsyakayla dua kali dikhianati sang suami, Raga Bamantara. Dipikirnya satu kali ketahuan, suaminya itu akan menyesal dan tidak mengulangi lagi. Namun, nyatanya Raga masih berhubungan dengan wanita yang sama. Pada keputusasaan, menyalahkan diri...