Divya melepaskan pengikat rambutnya setelah selesai memasak. Dua hari berlalu setelah menjemput Charles dari bandara, hari-hari Divya di apartemen Permana bisa dikata tidak sepi lagi karena ada Charles bersamanya.
"Mbak, ini serius Mbak udah punya anak dua?" Charles menatap Divya dari atas sampai bawah.
"Iya, ya kali Mbak bohong," sahutnya.
"Tapi, kok, masih ramping gitu?" Charles menyendokkan nasi ke piringnya dan piring Divya. "Suaminya Mbak nggak ngasih makan lebih apa?"
"Mana ada."
Divya tahu betul Raga bagaimana, meskipun menjadi pengkhianat, tetapi yang namanya kebutuhan keluarga selalu tercukupi. Selama hidup dengan pria itu, Divya tidak pernah merasakan kekurangan dalam hal makan. Jika itu soal trendi, sampai kapan pun orang-orang pasti merasa tidak cukup. Divya sendiri bukan wanita sosialita yang membeli barang branded, penghasilan Raga tidak akan cukup jika ia menjadi seperti itu.
"Ada masalah apa, sih, Mbak?" tanya Charles, wajahnya menyiratkan rasa penasaran.
Divya menghela napas kasar. "Biasa, cowok kalau ketemu berlian yang lebih berkilau, pasti yang redup ditinggal."
"Suami Mbak Divya selingkuh?" Charles menatap tak percaya.
Ia hanya membalas dengan anggukan, karena tengah mengunyah makanan.
"Gila! Apa kurangnya Mbak, sih?" pria itu mendengkus marah, "yang kayak gitu langsung ceraiin aja, Mbak. Cowok, sekali selingkuh, nggak bakal berhenti. Nggak ada tuh yang nama jera, bullshit semuanya."
Divya tersenyum mendengarkan ucapan Charles. Ia anggukkan kepala, pertanda bahwa itu pula yang akan dilakukannya.
"Apalagi kalau udah jajan di luar. Palingan tobatnya pas udah jadi kakek-kakek. Coba bayangin, berapa tahun Mbak hidup dengan pengkhianat?" Charles menatap Divya dengan wajah serius.
"Percaya sama aku, Mbak. Aku ini punya banyak teman yang kayak gitu. Umur lima puluhan aja masih banyak yang selingkuh, apalagi masih tiga puluhan."
Divya mengangguk. "Ini juga Mbak mau balik ke rumah. Mau ambil buku nikah dan lain-lain buat ajuin perceraian," jelasnya.
"Mau aku anter? Sekarang! Aku siap, Mbak!" Charles mengatakan dengan penuh semangat.
"Makan dulu," suruh Divya.
Charles tidak langsung menuruti, matanya menatap Divya intens. "Ini serius, kan, Mbak? Terus, anak-anak gimana?"
Divya mengerutkan kening, semangat pria itu langsung surut ketika berkata anak-anak. "Niat Mbak udah bulat, soal anak-anak, mereka masih bakalan tetap dapat kasih sayang."
"Iya juga, ya. Yang putus cuma hubungan Mbak sama suami Mbak, bukan hubungan orang tua dan anak."
"Mbak udah pernah alami, dan karena Kayla dan Raynar itu anaknya Mbak, udah pasti mereka kuat kayak Mbak." Divya tersenyum menenangkan.
"Setelah cerai, Mbak mau ngapain?"
Pertanyaan itu membuat senyum di bibir Divya menghilang begitu saja. Jujur, ia belum memikirkan hal tersebut, selain bekerja untuknya dan anak-anak. Akan tinggal di mana mereka setelah bercerai?
Itulah pertanyaan yang belum bisa Divya jawab, mau numpang di rumah kakaknya, sudah pasti yang ada hanya canggung.
"Kalau tempat tinggal, banyak yang bisa ditinggali. Ada Mas Darsa atau ayahnya Mbak," ujar Charles.
"Mbak nggak nyaman tinggal bareng mereka, apalagi udah punya istri masing-masing."
Charles mengangguk paham. "Kalau gitu di sini dulu, sembari nyari tempat tinggal. Nanti aku bantu cariin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lo Selingkuh, Gue Balas! ✓ (END)
RomanceDivya Arsyakayla dua kali dikhianati sang suami, Raga Bamantara. Dipikirnya satu kali ketahuan, suaminya itu akan menyesal dan tidak mengulangi lagi. Namun, nyatanya Raga masih berhubungan dengan wanita yang sama. Pada keputusasaan, menyalahkan diri...