Rachel's POV
Hari ini merupakan hari dimana hari pertama festival di Liberio di gelar. Rencananya aku, Raven, dan Colt akan pergi ke pusat kota untuk menghampiri festival tersebut sedangkan Falco sudah pergi lebih dulu bersama teman-temannya yang lain tadi pagi.
"Rachel, kau melupakan kameramu." Kata Raven seraya memberikan kameraku.
"Terimakasih, Raven-niichan." Kataku.
Aku dan Raven akhirnya keluar dari rumah kami. Di depan pintu, Colt sudah menunggu sambil memegang sebuah kunci mobil yang dia pinjam dari markas militer hanya untuk menjemput kami. Pria itu tersenyum saat melihat kami berdua akhirnya keluar dari rumah.
"Kalian lama sekali." Keluhnya sambil menaruh kedua tangannya di pundakku dan Raven.
Aku reflek tertawa mendengarnya. Meskipun kami seumuran, terkadang sifat manja Colt bisa saja keluar jika tidak ada Falco disekitarnya. Dia merupakan sepupuku yang sangat manis, sama seperti Falco. Meskipun kami baru mengenal selama tiga tahun ini, dia langsung menerimaku dengan mudah dan menjagaku layaknya adiknya. Dari yang kudengar dari Raven, Colt merupakan kandidat pewaris Beast Titan yang akan diturunkan oleh Zeke Jaeger satu tahun lagi. Awalnya aku takut dengan fakta tersebut, namun ku yakin, Colt sudah berusaha sejauh ini hanya untuk mendapatkan kesempatan itu sehingga aku tidak pernah bertanya langsung kepadanya mengenai hal ini.
Kami bertiga langsung menaiki mobil yang telah di pinjam oleh Colt. Melewati beberapa jalanan menuju pusat kota dengan santai. Sebenarnya rumahku dan Raven tidak sejauh itu dari pusat kota, namun tak bisa dipungkiri jika kami memilih untuk berjalan kaki akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai kesana.
"Kapan Zeke akan mewarisi Beast Titannya itu padamu?" Tanya Raven membuka percakapan kami. Aku yang duduk di belakang hanya memasang telinga lebar-lebar untuk mendengarkan percakapan mereka.
"Zeke-san berencana untuk memanfaatkan satu tahun terakhirnya ini untuk merebut kembali pulau Paradise. Kurasa setelah itu baru dia akan rela melepas kekuatan titannya." Jawab Colt santai.
Tubuhku langsung menegang saat mendengar perkataan Colt. Seketika aku bisa merasakan diriku yang menjadi tidak tenang mendengar pernyataan tersebut. Apakah maksudnya mereka akan kembali menyerang pulau paradise seperti waktu itu? Bagaimana jika mereka akan membunuh teman-temanku yang tinggal disana? Bagaimana bisa mereka kembali menghancurkan kehidupan orang-orang yang hidup di dalam tembok?
Raven melirik sekilas kearahku. Sepertinya dia mengerti apa yang tengah aku khawatirkan sekarang.
"Ah, omong-omong aku sudah memperbaharui alat terbangku." Ujar Raven.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE // Levi Ackerman
Fanfiction[Sequel of SPECTRUM - Dalam tahap revisi] Semua ini hanyalah perihal jarak dan waktu yang memisahkan kita. Namun sebuah perasaan tidak akan pernah berbohong dengan apa yang telah dilaluinya. Cerita ini adalah tentang aku dan dia. Aku yang selalu ber...