10. Distance

1.5K 233 39
                                    

"Siapa kau? Jangan menyentuhku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa kau? Jangan menyentuhku."

Satu kalimat yang Levi keluarkan reflek membuat semua orang yang ada disana terperangah kaget. Terutama Rachel yang saat ini badannya terasa kaku mendengar perkataan tersebut. Apa yang terjadi dengan Levi? Kenapa pria itu bisa berkata seperti itu.

Raven yang memahami kondisi yang ada langsung merangkul Rachel. "Ah, Levi. Ini Rachel, adikku yang tadi aku ceritakan." Ujarnya.

Levi hanya melihat Rachel sekilas sambil mengangguk paham mendengar ucapan Raven. Selanjutnya dia segera berlalu pergi dari sana dibantu oleh Hanji dan juga Armin untuk mengistirahatkan tubuhnya di dalam rumah Erwin. Yang lainnya pun kembali masuk ke dalam meninggalkan Rachel, Raven, dan Erwin bertiga disana.

Raven menatap adiknya yang masih terdiam dalam tempatnya. Dia bisa melihat kekosongan yang tertera pada mata adiknya semenjak kejadian barusan.

"Dia mengalami gegar otak karena terkena ledakan Zeke tadi sore. Berikan dia waktu untuk memulihkan dirinya sendiri." Ujar Raven sambil mengelus pundak adiknya itu.

Rachel menganggukkan kepalanya berat. Mungkin benar yang dikatakan oleh Raven. Dia harus membiarkan pria itu untuk beristirahat dulu.

Erwin yang sedari tadi menatap perbincangan kakak-beradik itu membuka suaranya dan beralih untuk menyapa Raven, "Apakah kau Raven? Perkenalkan aku Erwin Smith."

Raven melemparkan senyumnya kepada Erwin. "Ya, aku sudah sering mendengar tentangmu. Terimakasih sudah menjaga adikku selama ini, Erwin-san." Jawab Raven sambil menjabat tangan Erwin.

Rachel memilih untuk kembali masuk ke dalam rumah Erwin dan meninggalkan kedua kakaknya itu untuk berbincang bersama. Dirinya merasa cukup lelah hari ini belum lagi kejadian barusan yang membuatnya sangat khawatir dengan kondisi Levi. Dia rasa dia akan menidurkan dirinya dahulu untuk mengistirahatkan pikirannya.

〰️

Matahari sudah mulai tampak di ufuk timur, namun hingga saat ini Rachel bahkan tidak berhasil untuk menidurkan dirinya. Entah kenapa rasanya dia tidak merasakan ngantuk sama sekali sejak tadi malam. Padahal teman-temannya yang lain sampai sekarang pun masih tertidur pulas di ruang tengah rumah Erwin ini.

Dia membangkitkan tubuhnya saat melihat Marie yang berjalan menuju dapur sambil menggendong Archie.

"Suster Marie, biarkan aku yang menggendong Archie." Tawarnya saat melihat Marie yang kerepotan dalam menyiapkan beberapa bahan-bahan makanan.

Marie tersenyum saat mendapati Rachel di dalam dapurnya. "Ah terimakasih, Rachel. Tolong sebentar ya." Katanya sambil mengoper bayi laki-laki itu kedalam gendongan Rachel.

DISTANCE // Levi AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang