22. A Conversation

1.6K 218 46
                                    

Suasana sepi dalam hutan ini mampu membuat mereka mendengar suara serangga-serangga yang berada di sekitar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana sepi dalam hutan ini mampu membuat mereka mendengar suara serangga-serangga yang berada di sekitar mereka. Aliran sungai yang mengalir dengan damai juga menciptakan suasana tenang yang membuat siapapun akan terbuai untuk beristirahat disana. Ya, benar. Setelah pertengkaran tadi, Levi membawa dirinya menggunakan kuda yang dia bawa menuju ke sungai tempat mereka dulu sering menghabiskan waktu bersama.

Tidak ada satupun dari mereka yang membuka mulut sejak mereka sampai di tempat ini. Rachel hanya menatap sungai di depannya dengan tatapan kosong. Kejadian barusan cukup membuatnya masih shock hingga saat ini. Apa yang harus dia bicarakan nanti dengan Reiner saat mereka bertemu kembali? Lalu kenapa pria di samping kanannya ini bisa tiba-tiba datang disana dan memukul temannya itu?

Rachel mendesah lelah saat merasakan kecanggungan yang mengitari dirinya dengan Levi. Dia bangkit dari duduknya, bersiap untuk pergi dari sana.

"Aku–sudah mengingatmu." Satu kalimat dari Levi itu mampu membuatnya menghentikan langkah.

Rachel menatap pria itu tak percaya, "Apa?" Tanyanya bingung.

Levi menarik lengan gadis itu pelan agar kembali duduk disampingnya. Kali ini Rachel bisa merasakan suasana disekitarnya kembali memanas karena tatapan yang diberikan oleh pria bermarga Ackerman itu.

"Aku sudah mengingat semua tentangmu, Rachel. Semua tentang kita." Kata Levi lagi sambil memandang kedua mata Rachel dalam.

Jantung Rachel berdebar kencang mendengar pernyataan pria di hadapannya ini. Apakah pendengarannya tidak salah dengar? Apakah pria ini bersungguh-sungguh? Atau Levi hanya bermain-main dengannya?

"Dimana kita bertemu untuk yang pertama kalinya?" Tanya Rachel tak percaya.

"Di rumahmu. Saat kau masih berumur sepuluh tahun." Jawab Levi dengan mudahnya.

Rachel meneguk ludahnya tegang. Levi bisa sajakan menanyakan informasi tersebut kepada Erwin?

"Keinginan apa yang pernah kuucapkan di tempat ini kepadamu, Isabel, dan Farlan?" Jawaban dari pertanyaan ini hanya mereka yang mengetahuinya. Jika memang benar Levi bisa menjawab, berarti pria itu benar-benar telah mengingatnya.

Levi terdiam beberapa saat mendengar pertanyaan Rachel yang kedua. Gadis itu mengangguk mengerti, mungkin memang benar bahwa pria ini hanya bermain-main dengannya? Baru saja dia ingin berbicara, Levi langsung membuka mulutnya.

"Melihat pelangi bersama-sama." Ujar Levi pelan.

Rachel melebarkan pandangannya. Dia bisa merasakan tubuhnya yang bergetar katrna mendengar jawaban dari pria itu. Benar. Levinya telah kembali.

"Kau telah kembali!" Kata Rachel penuh haru sambil memeluk pria itu.

Levi awalnya sempat tersentak kaget dengan pergerakan tiba-tiba yang diberikan oleh gadis dihadapannya itu, namun dia langsung membalas pelukan tersebut. Tanpa Rachel sadari, pria itu tersenyum dibalik pelukannya.

DISTANCE // Levi AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang