23. Suspicion

1.5K 206 44
                                    

Suasana pagi ini di rumah keluarga Frisch dapat dikatakan cukup canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana pagi ini di rumah keluarga Frisch dapat dikatakan cukup canggung. Reiner yang biasanya suka mengeluarkan candaan garingnya kali ini hanya terdiam di meja makan sambil menunggu sarapan yang disiapkan oleh para wanita yang sedang berkutat di dalam dapur.

Rachel yang tengah mengolah beberapa bahan makanan di dapur pun terlihat tidak nyaman pada tempatnya. Dan hal tersebut disadari oleh Pieck yang sedari tadi memperhatikan kedua orang tersebut.

"Apakah kau dan Reiner sedang bertengkar?" Tanya Pieck kepada Rachel.

"Eh? Ti-tidak kok." Jawab Rachel ragu.

Lagipula memang benar dia sedang tidak bertengkar dengan Reiner. Hanya saja kejadian kemarin di rumah Erwin cukup membuat suasana di antara mereka terkesan sangat canggung.

"Kalau begitu apa ini ada hubungannya dengan Kapten Levi?" Tanya Annie yang tiba-tiba saja datang.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Rachel kaget.

Annie mengangguk mengerti, "Kemarin dia datang kesini hanya untuk mencarimu dan saat ku bilang kau ada di rumah Erwin-sama dia langsung pergi kesana." Terangnya.

Pieck mengernyitkan dahinya tidak mengerti,
"Lalu apa hubungannya dengan Reiner?" Tanyanya bingung.

"Ayolah Pieck-san, masa kau tidak mengerti? Bukankah sudah jelas sekali bahwa Reiner menyukai Rachel? Tentu saja pria itu cemburu saar Rachel lebih memilih pergi bersama Kapten Levi kemarin daripada menghabiskan waktu dengannya di rumah Erwin-sama." Jawab Annie santai.

Rachel menghentikan aktivitasnya sesaat lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap kedua temannya itu, "Sebenarnya–" gadis itu menggantungkan kalimatnya.

"–kemarin Reiner dan Levi-san bertengkar cukup hebat." Lanjutnya ragu.

Pieck dan Annie terdiam kaget mendengar pernyataan yang dikeluarkan oleh gadis itu.

"Kenapa itu bisa terjadi?" Tanya Pieck penasaran.

"Karena Reiner menciumku setelah menyatakan perasaannya padaku." Jawab Rachel pelan.

Sontak kedua gadis di hadapannya langsung membulatkan kedua mata mereka tak percaya.

"Pantas saja kemarin Reiner terlihat sangat putus asa." Jawab Annie sambil menggelengkan kepalanya prihatin.

Pieck menepuk pundak Rachel pelan, "Tenanglah Rachel, itu semua bukan salahmu." Ujarnya menenangkan gadis itu.

"Aku hanya tidak tahu harus berbicara apa dengannya setelah ini." Jawab Rachel lemas.

"Tenanglah. Lebih baik kita mengisi perut kita dulu pagi ini." Kata Annie seraya membawa makanan yang telah mereka masak menuju ke ruang makan. Rachel dan Pieck mengangguk setuju dan langsung mengikuti gadis berambut pirang itu.

DISTANCE // Levi AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang