Suara tembakan yang diiringi oleh teriakan Reiner membuat Rachel reflek menghindar dengan cara menjatuhkan tubuhnya ke tanah bersama Gabi. Jantung gadis itu berdetak dengan cepat, telat sedikit saja mungkin dirinya dan Gabi akan terkena peluru yang entah berasal dari mana. Rachel meringis pasrah saat melihat kudanya yang langsung melarikan diri karna suara nyaring yang berasal dari tembakan tersebut.
"Kau tidak apa, Gabi?" Tanya Rachel sambil membantu bocah itu berdiri.
Gabi mengangguk dan bersembunyi di belakangnya. Reiner juga tampak turun dari kudanya dan menghampiri Rachel serta Gabi. Mereka bertiga terdiam saat melihat segerombolan orang yang mungkin berjumlah sekitar 20 orang lengkap dengan senjata api mereka.
"Paman! Kenapa kau melepaskan tembakan?" Kata Emma sambil berlari ke salah satu orang yang terlihat seperti pemimpin mereka.
Rachel mencermati orang-orang yang berada di hadapannya. Dari cara mereka berpakaian, dia jadi mengingat hari dimana dia di culik oleh Kenny. Tampang mereka sama persis dengan para bawahan Kenny waktu itu. Apakah mereka adalah suruhan dari orang yang telah mencarinya sejak dulu?
"Oi, anak Arthur Frisch! Cepat serahkan serum yang kau bawa di tas mu itu! Aku tahu kau menyembunyikannya disitu bukan?" Orang yang dipanggil paman oleh Emma itu tidak memperdulikan keponakannya dan memandang tajam ke arah Rachel.
Rachel langsung tersentak di tempatnya. Benar. Dugaannya benar. Orang ini adalah otak dari pembunuhan kedua orangtuanya. Dia memandang Emma tidak percaya. Apakah selama ini gadis itu memang sudah memata-matainya sejak dia datang kesini? Lalu Finnick? Dia bilang, dia adalah teman baik ayahnya dulu. Apakah mereka semua telah mengawasinya selama ini?
"Jangan mengganggu kami! Atau aku akan menghabisi kalian semua disini!" Teriak Reiner sambil melangkah maju ke depan Rachel dan Gabi.
"Wah... wah... wah... Rachel... ternyata kau sudah mempunyai penjaga ya sekarang? Apakah dia kuat? Atau dia hanya seorang pria yang lemah seperti ayahmu dulu? Hahaha." Lelaki itu tertawa membuat Rachel mengepalkan tangannya.
"Isaac! Apa yang kau maksud? Kenapa kau seperti ini?" Tanya Finnick bingung melihat adiknya itu.
"Oh, kau tidak tahu? Aku yang menyuruh orang untuk membunuh keluarga sahabat baikmu itu, Finnick. Namun sayang ternyata orang-orang bayaranku itu tidak becus karena menyisakan gadis ini tetap hidup." Jawab Isaac santai.
Finnick terlihat terguncang di tempatnya, "Jadi kau?! Kau yang telah menghabisi keluarga Frisch?" Tanyanya tak percaya.
Emma terlihat bingung di tempatnya, tampaknya dia baru mengetahui fakta yang dia dengar saat ini, "Paman, bukankah kau hanya menyuruhku untuk menemukannya agar aku bisa sembuh? Ta-tapi kenapa kau malah seperti ini?" Tanyanya sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE // Levi Ackerman
Fanfiction[Sequel of SPECTRUM - Dalam tahap revisi] Semua ini hanyalah perihal jarak dan waktu yang memisahkan kita. Namun sebuah perasaan tidak akan pernah berbohong dengan apa yang telah dilaluinya. Cerita ini adalah tentang aku dan dia. Aku yang selalu ber...