08. rules: stuck

9.7K 2.2K 243
                                    

/

sebelum melanjutkan kalimatnya, jaehyuk melihat ke arah luar kelas melalui jendela; berjaga-jaga siapa tau asahi sudah datang.

"yaaa, hal-hal kecil lah." lanjut jaehyuk, yang kemudian kembali melihat ke arah junkyu.

"gini, kyu. se-nggak penting itu sekalipun, kalo mashi tau apa yang lo suka dan nggak suka, pasti lo bakal ngerasa nyaman kan deket sama dia?"

junkyu mengangguk, "iya sih."

"yang kedua?" tanya junkyu.

"kedua, stuck."












# flashback #

hari itu, ada pemilihan kelompok secara random untuk mata pelajaran seni budaya. setiap anak mengambil kertas secara acak dan yang mendapatkan nomor yang sama akan membentuk kelompok.

cara pemilihan yang adil tapi paling dibenci sama kebanyakan murid-murid.

"nomor berapa?" tanya jaehyuk pada asahi, setelah ia membuka gulungan kertas kecil miliknya.

"tiga." balas asahi.

"okedeh," jaehyuk kemudian meninggalkan bangkunya dan mulai berkeliling kelas menanyai teman-temannya.

"siapa nih nomer 3?" tanya jaehyuk pada segerombol teman kelasnya yang terlihat masih bermalas-malasan untuk berkumpul dengan teman kelompoknya.

"nih, gue." kata yeji, sambil menunjukkan kertasnya.

"nah, sini, tuker sama gue ya." jaehyuk langsung mengambil kertas yeji dan menukarnya dengan kertas miliknya.

"LAH ANJIR, JAEHYUK!"

"ssst. tuh di kelompok gue ada ryujin, kok. thanks, ji." jaehyuk nyengir dan kembali ke bangkunya.

untungnya yeji menerima karena setidaknya dia masih satu kelompok dengan sahabatnya.

"liat sa, nomer 3." jaehyuk menunjukkan kertasnya pada asahi.

asahi mengerutkan dahinya, "tadi nomor berapa?"

jaehyuk mulai memasang tampang pura-pura bodoh, "daritadi nomor 3 tuh."

"bohong ya?"

"beneran, kok." jaehyuk duduk di kursinya dan menunggu dua orang lainnya dengan nomor yang sama. maklum, mager juga gerak sana sini.

"jae, nomor berapa?"

"tiga."

"asahi juga?"

asahi mengangguk.

"OKE SENI BUDAYA GUE FIX NILAINYA BAGUS." kata junkyu, dengan semangat...


serta; suatu ketika di waktu istirahat,

seperti biasa, jaehyuk memilih untuk duduk di salah satu meja kantin sebelum kembali ke kelas. junkyu dan asahi yang saat itu bersamanya, hanya mengikuti jaehyuk saja.

"mashi masih lama?" tanya jaehyuk.

junkyu mengangkat bahunya, "gak tau, paling juga abis ngumpulin tugas dia balik ke kelas."

"ngapain? ngerjain tugas yang lain?" jaehyuk terkekeh, karena memang mashiho cukup rajin.

"iya kali."

"lo temen sebangkunya kapan ikut rajin?"

"NGACA."

jaehyuk sontak menengok ke asahi dan ia juga baru sadar kalau asahi selain rajin juga otaknya encer. tapi, jaehyuk sendiri masih gitu-gitu aja, males belajar, males ini dan itu. matematika juga syukur-syukur dapet 60, meskipun remidi.

"eh, balik yuk. udah rame banget, pusing gue." keluh junkyu.

"lo aja duluan, minum gue belum abis."

"minum di kelas lah, jae."

"gue masih ngegame, berisik lo anjir bikin kalah." jaehyuk memfokuskan pandangannya pada ponsel.

"yaudah gue balik duluan, bye." junkyu langsung beranjak, meninggalkan asahi dan jaehyuk di kantin.

"santai aja makan jajannya." kata jaehyuk pada asahi, tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

# flashback, end. #







"lo expert juga ya." kata junkyu, "kalo kayak gini mending itu orang gue suruh mundur aja."

jaehyuk mengerutkan dahinya, "emang siapa?"

"ada lah, gue gak boleh ngomong siapa-siapa."

"tapi lo ngomong ke gue."

"ya kan... anu... cuma minta spoiler cara deketin asahi. tapi, setelah denger caranya dari lo kayaknya adek kelasnya juga bakal kalah saing dari lo, jae."

jaehyuk menghela nafasnya, "semuanya juga bisa deket sama asahi kali, kyu."

"tapi, jae. asahi mirip dah sama lo dulu. dulu banget pas gue kenal lo di kelas 10."

"makasih, gue cakep ya kayak asahi."

"GAK GITU." junkyu menggebrak meja, kesal sendiri. untung gebrakannya tidak terlalu keras. junkyu gemes aja, pengen nabok jaehyuk narsis banget orangnya.

"mirip gimana emang?"

"lo dulu diem banget, jae. cuma bedanya lo emang udah murah senyum dari awal, masih ada ekpresinya gak kayak asahi waktu awal dulu. tapi tetep aja lo pendiem parah."

jaehyuk tertawa kecil, mengingat masa lalunya di kelas 10.

"mirip ya?" jaehyuk menopang dagunya dan tersenyum simpul sembari menatap junkyu, "jadi, lo tau gak, kenapa gue bisa tau cara deket sama asahi?" tanya jaehyuk.

"karena lo temen sebangkunya?"

"hmm, ya pasti lah," jaehyuk tertawa, "tapi itu juga yang gue rasain dulu, waktu sama jihoon."

junkyu terdiam.

"apa yang gue lakuin ke asahi, sama persis apa yang jihoon pernah lakuin ke gue. jadi, gue tau gimana nyamannya dapet perhatian sama temen sendiri, dan ngerasa ada yang setia sama gue."







\

error   /   jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang