15. scared

8.9K 2K 891
                                    

/

jaehyuk mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu hanya dalam hitungan detik ia bangkit dari sofanya dengan cukup terkejut.

ia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 8 lewat 15 menit. jaehyuk terdiam sejenak untuk menetralkan detak jantungnya yang masih berdegup kencang, sebelum akhirnya ia beranjak untuk mandi.

tentu saja, pikiran pertamanya di pagi itu adalah asahi.

jaehyuk terjaga hingga jam 4 pagi, menunggu kabar dari asahi; siapa tau asahi membalas pesannya dan ada sesuatu yang bisa jaehyuk bantu.

nyatanya, ia malah tertidur. badannya terlalu lelah, matanya juga terasa berat, yang akhirnya membuat jaehyuk terlelap tanpa sadar.




lagi dan lagi, jaehyuk sudah sampai di apartemen mapo. kali ini, ia langsung masuk untuk naik ke lantai 7, setelah sempat menanyakan ke penjaga apartemen di bawah; siapa tau melihat asahi keluar dari gedung apartemennya.

jaehyuk menekan bel unit apartemen asahi.

sekali, dua kali, tiga kali.

hingga lima menit berlalu, tidak ada respon dari dalam. tidak seorangpun membukakan pintu.

"gak sa, gue gak boleh kehilangan lo. gak. gue gak bisa kehilangan lo..."

jaehyuk menekan bel lagi, lalu juga kembali menghubungi asahi.

"serius lo kemana sih? ah!" jaehyuk menggerutu. ia kemudian menyandarkan badannya ke pintu, sembari tangannya sibuk mengirim pesan singkat untuk asahi; berkali-kali.

entah untuk berapa menit, jaehyuk terlalu fokus dengan ponselnya hingga ia tidak mempedulikan sekitarnya.



"jaehyuk...?"


suara itu; membuat jaehyuk dengan secepat kilat langsung mengalihkan pandangannya.

jaehyuk terdiam. raut wajahnya berubah, namun tidak bisa ditebak. matanya tidak bisa lepas dari seseorang yang ia cari-cari dari kemarin. ia menggerakkan bola matanya; memperhatikan asahi dari atas sampai bawah. jaehyuk memastikan tidak ada suatu hal buruk yang terjadi dengan asahi.

meskipun begitu, lidahnya kelu; hingga akhirnya suara langkah asahi yang mendekat memecah keheningan mereka.

asahi membuka pintu apartemennya, meskipun sebelumnya jaehyuk tidak menjawab sapaannya.

"jaehyuk?" panggil asahi, sembari menahan pintu agar jaehyuk juga ikut masuk ke apartemennya.

suara asahi menyadarkan lamunan jaehyuk, lalu ia ikut melangkah masuk dan membiarkan asahi menutup pintu.

"jae, duduk—"

"kemarin kenapa gak masuk?" jaehyuk menyela kalimat asahi. ia masih berdiri di dekat pintu masuk.

asahi yang tadinya akan menuju ruang tengah, langsung membalikkan badannya.

"ehmm... kemarin bangunnya telat..." jawab asahi. ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu memberikan sedikit senyuman tipis; malu dengan alasannya tidak masuk sekolah.

"kenapa gak bisa dihubungin?" tanya jaehyuk lagi.

"oh.. kemarin hpnya rusak—"

"kenapa gak dibenerin?"

"iya, kemarin langsung dibener—"

"benerin dimana? lo tuh abis darimana sih, sa?"

"jauh... sekalian ke... ke keluarga. baru balik pagi ini..."

"trus hp lo udah bisa atau belum?"

"sud—"

"kenapa lo gak angkat telfon gue? chat gue juga gak ada yang lo bales. kenapa sih, sa? lo sengaja?" jaehyuk mengomel. nada suaranya mulai meninggi.

error   /   jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang