26. i'll go home

7.1K 1.7K 284
                                    

/

hari terakhir;

hari terakhir ujian nasional,

hari terakhir untuk peringatan "dua minggu".



jaehyuk menghela nafas berat, saat ia harus berpindah tempat ke komputer cadangan karena komputer yang ia gunakan beberapa hari sebelumnya tiba-tiba error. [masalah klise ujian berbasis komputer].

pasalnya, meja yang ia tempati saat ini berhadap-hadapan dengan asahi. namun, ia berusaha untuk tidak mempedulikan sekitarnya dan hanya fokus pada ujian.

tapi sayangnya, di akhir-akhir waktu ujian, fokusnya agak hilang. untungnya, ia sudah mengerjakan semua soalnya; yang entah benar atau tidak yang penting sudah mengerjakan menurut keyakinannya + cap cip cup.

tanpa sadar, matanya beralih pada seseorang di depannya. meskipun jarak pandangnya agak terhalang komputer, namun jaehyuk bisa melihat kalau asahi terlihat kebingungan.

dari celah bawah komputer, tangan asahi terlihat mencoret-coret di kertas buram yang disediakan; entah sedang mengerjakan soal yang mana.

tak lama kemudian tanda waktu selesai ujian berbunyi, membuyarkan lamunan jaehyuk, diikuti dengan suara berisik dari murid yang lain; ada yang mengeluh soal susah, ada yang— ya yaudah yang penting ujian selesai.

jaehyuk masih duduk di tempatnya saat asahi beranjak terlebih dahulu. dan saat itu, jaehyuk bisa melihat dengan jelas wajah asahi yang cukup pucat.

asahi melengang pergi, meninggalkan kertas buramnya di meja. jaehyuk pikir, asahi ingin langsung pulang, mengingat wajahnya yang terlihat pucat, sehingga ia kelupaan membuang kertasnya.

tangan jaehyuk meraih kertas asahi, berniat untuk sekalian membuangnya, karena guru di lab komputer suka banget ngomel kalau ada sampah.

tapi, dilihatnya, kertas buram asahi hanya berisi sedikit coretan abstrak tanpa ada coretan hitung-hitungan.

"nih orang ngitungnya cuma dibayangin doang apa gimana sih." batinnya.

tanpa berlama-lama lagi ia segera membuang sampah kertasnya dan meraih tasnya agar bisa cepat pulang.

"jae, ayo ke—"

"sorry, gak bisa."

junkyu yang merasa tertolak padahal belum bilang apa-apa, langsung cemberut.

"dih, gue belum selesai ngomong."

"apapun itu, pokoknya gue gak bisa. gue pulang duluan ya." kata jaehyuk, lalu keluar dari lab komputer.

jaehyuk mempercepat langkahnya— hingga ia dapat menyusul asahi yang sedang berjalan beberapa meter di depannya.






jaehyuk memarkirkan motornya di samping pos satpam, setelah melihat asahi masuk ke lobby apartemen. iya, jaehyuk sengaja mengikuti asahi pulang.

"pak," sapa jaehyuk pada satpam yang sedang berjaga.

"eh, kesini lagi toh." pak yanto—sebutan satpam itu—mengalihkan pandangannya pada jaehyuk yang berjalan menghampirinya. ia langsung mematikan rokoknya agar bisa bicara lebih nyaman.

ya, faktanya... selama beberapa hari belakangan, jaehyuk sering datang ke apartemen asahi hanya untuk memantau siapa tau jihoon kembali ke sini dengan seseorang yang berambut merah muda itu.

jaehyuk juga sempat bertanya dengan satpam yang bekerja lebih lama dari pak yanto, memastikan apakah pernah melihat jihoon akhir-akhir ini. karena pasti mereka masih agak-agak ingat wajah yang pernah menghuni apartemen di sini. sayangnya, mereka juga tidak ada yang melihat.

"gimana, pak?" tanya jaehyuk, lalu ia dengan santainya duduk di samping pak yanto.

"iya dek. bapak gak lihat sama sekali itu orang yang katamu rambutnya pink pink gitu. emang ada ya orang rambutnya diwarnain gitu?"

jaehyuk tertawa kecil, "ada lah pak."

"ooo," pak yanto manggut-manggut, "sudah bapak bilangin juga ke satpam yang jaga malem, tapi mereka juga gak lihat sama sekali. apa jangan jangan ganti warna rambut ya dek?"

"aduh pak... ya, gak tau juga ya." jaehyuk masih terkekeh mendengar jawaban pak yanto. kocak abis kayak bapack bapack wasap.

"oh ya dek. kamu itu yang sebelumnya sering ke sini nganter temen kamu itu kan?"

jaehyuk mengangguk, "kenapa emang, pak?"

"nah... kayaknya temen kamu mau pindah ya? soalnya kemarin saya sempet lihat ada mobil box ngangkut beberapa barang, katanya yang manggil namanya asahi. itu temen kamu?"

"oh— iya, temen saya." balas jaehyuk singkat. namun, ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya.

"hmm, pak. yang ngangkut barang dari jasa mana?" tanya jaehyuk. pikirnya, ia bisa tau kemana barangnya diantar dengan mendatangi kantor jasanya.

"wah gak tau ya dek. soalnya kemarin mobilnya dateng pas satpam lain yang jaga, saya cuma liat sekilas. tapi kayaknya juga bukan mobil box kantor, jadi mungkin dia udah punya orang sendiri buat ngambil."

yah, ya sudah. pupus harapannya. jaehyuk sudah kehabisan cara untuk mencari park jihoon.

"ya sudah pak, mau pulang dulu. tolong kabarin ya pak, maaf ngerepotin."

"gak papa dek, yaudah hati-hati."

jaehyuk segera pergi dan pulang ke rumahnya. meskipun ia tau hari ini adalah kemungkinan hari terakhir ia bisa bertemu asahi, tapi dalam lubuk hatinya ia memegang harapan bahwa masih ada hari esok. masih ada kesempatan.

hari ini, ia hanya perlu pulang ke rumah, istirahat, dan kembali lagi esok hari— dan mungkin... menemui asahi.

meskipun begitu, sepertinya jaehyuk juga harus mengerti bahwa di dunia ini ada pernyataan "penyesalan selalu datang terakhir".





















\

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










\


besok ya..............



salam sejahtera.

salam sejahtera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
error   /   jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang