kalimat sapaan dari 'ayah' asahi membuat jaehyuk agak merasa tidak nyaman, entah mengapa.
dengan berkumpulnya asahi dan 'keluarga'nya, seakan kedatangan jaehyuk benar-benar sudah direncanakan.
sementara mulutnya masih ragu untuk berucap, jaehyuk hanya mengangguk menanggapi sapaan itu.
"jadi, kau menerima ajakan arthu—" seunghyun menghentikan kalimatnya dan menggeleng cepat, "asahi. kau menerima ajakan asahi kemari karena kau tau waktumu dan asahi sudah habis, kan?"
ah, sepertinya bukan kalimat pembuka yang bagus setelah sapaan? otak jaehyuk benar-benar dibuat jungkir balik, tidak mengerti mengapa ia bisa ada di posisi ini sekarang.
"atau— kau kemari dengan harapan bisa bertemu... park jihoon?"
nama 'park jihoon' selalu bisa memancing jaehyuk. ia menatap jihoon, memperhatikannya dari atas sampai bawah. namun, sosok yang dilihatnya malah menatapnya dengan raut wajah bingung.
kemudian, jaehyuk kembali mengalihkan pandangannya pada seunghyun.
"hmm. m-maaf," kata jaehyuk ragu, "aku yakin, kau mengetahui sesuatu. jadi, sebelum aku menjawab pertanyaan itu— mungkin bisa katakan dulu, apakah dia benar-benar park jihoon atau bukan?"
seunghyun mengangkat sudut bibirnya, tersenyum tipis mendengar jawaban jaehyuk. ia menghela nafas sebelum menjawab rasa penasaran jaehyuk.
"saat ini, kau melihat apa yang ingin kau lihat. park jihoon," ucapnya, "dan rasanya, aku sudah tau jawaban dari pertanyaanku barusan. alasan kedua, bukan?"
"aku kemari untuk asahi—" jaehyuk melirik asahi sekilas, lalu detik berikutnya ia menatap jihoon, "dan untuk memastikan apakah yang aku lihat waktu itu adalah park jihoon."
"jadi... kenapa lo bohong sama gue, sa?" lanjut jaehyuk. lagi-lagi, jaehyuk menatap pada mata coklat favorite-nya itu, dengan sisa rasa kecewa yang dimilikinya.
asahi terdiam, pupilnya bergetar menatap jaehyuk. terlihat seperti takut dan bingung.
"dengan ekspresi seperti itu, apa kau masih menuduhnya bohong?" seunghyun menginterupsi percakapan jaehyuk, "dia tidak tau tentang park jihoon. jadi, berhenti menekannya."
jaehyuk tersenyum kecut, "bagaimana bisa? kalian kan keluarga."
"semuanya bisa— jika aku mengontrolnya."
jaehyuk mengerutkan keningnya. namun, semakin ke sini, ia semakin sadar bahwa kehadirannya di sini adalah untuk mengetahui sesuatu yang selama ini ia tidak tau. sesuatu tentang... asahi dan park jihoon.
"yoon jaehyuk," panggil seunghyun. ia tau betul, hanya dengan melihat raut wajahnya, laki-laki muda di hadapannya sedang bingung dengan situasi ini.
"mereka tidak nyata."
tidak nyata. dua kata yang tidak asing bagi jaehyuk. otaknya dengan mudah mengingat kejadian beberapa waktu sebelumnya; "meskipun kalau asahi nggak nyata?"
seunghyun mengambil sebuah tablet dari mejanya dan memberikannya pada jaehyuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
