20. orange

9K 1.9K 1K
                                    

/

"sa, gue udah sampe."

terdengar suara pintu yang tertutup di seberang, pertanda mungkin saja asahi sudah keluar dari unit apartemennya dan bersiap turun untuk menemui jaehyuk yang baru saja menelfonnya.

dan benar saja, tidak lama kemudian, mata jaehyuk menangkap sosok yang ia tunggu-tunggu. jaehyuk nggak bisa sabar kali ini.

senyuman terlukis di wajah keduanya, menyambut kedatangan masing-masing.

"selamat sore, sa." kata jaehyuk, lalu tertawa kecil. kalimat itu memang hanya iseng saja, biar kayak menyambut orang penting— yang emang penting banget sih sebenernya.

jaehyuk menyodorkan helm pada asahi yang langsung diterimanya. tidak membutuhkan waktu lama, motor jaehyuk pun segera melaju ke sebuah tempat yang sudah direncanakan— direncanakan jaehyuk.

perjalanan memakan waktu yang lebih lama dari perkiraan asahi. ia pikir, jaehyuk hanya akan membawanya ke cafe biasanya.

tapi, sudah satu jam lebih berlalu. hingga akhirnya, mereka sampai di sebuah tempat yang agak jauh dari pusat kota.

sebuah tempat wisata di puncak. suasananya damai, udaranya juga cukup sejuk di sore hari.

"lo pasti gak pernah ke sini kan, sa?" kata jaehyuk, memulai percakapan, saat mereka berjalan santai di jalan setapak yang agak menanjak.

asahi menggeleng, "nggak pernah."

"gue juga enggak pernah," timpal jaehyuk, lalu tertawa kecil, "tapi kata orang-orang, di sini bisa lihat sunrise sama sunset. bagus banget."

asahi manggut-manggut, mencoba membayangkan bagaimana suasana sunset yang mungkin beberapa saat lagi terlihat.

"liat, sa! lucu nggak? ada tenda-tendanya gitu." jaehyuk menunjuk ke arah depan, ke beberapa tenda yang terlihat terpasang dengan jarak beberapa meter antara satu dengan yang lain.

mereka sudah sampai di puncak— ehmm, nggak puncak banget. tapi di situ tempat yang paling banyak dikunjungi, jadi jaehyuk mengajaknya cukup sampai di tempat itu saja.

alasan lain, jaehyuk juga ga kuat nanjaknya.

"lo mau di tenda yang mana?"

"hmm," mata asahi melihat sekeliling, lalu jarinya menunjuk ke salah satu tenda yang paling depan.

"sini," jaehyuk meraih tangan asahi dan menariknya pelan agar segera menempati tendanya sebelum ketikung orang lain.

akhirnya, keduanya sudah duduk bersampingan dengan nyaman di sisi tenda.

"semoga ga ngecewain ya tempatnya." kata jaehyuk.

"bagus. suka banget," asahi menengok ke arah jaehyuk yang tampak fokus memandangi langit, "jaehyuk tau dari mana?"

"hmm, dari..." jaehyuk menghentikan kalimatnya, lalu melirik ke arah asahi sekilas, "coba tebak dari siapa?"

"dari temen jaehyuk, jihoon?"

jaehyuk menelan ludahnya dan terdiam sejenak. cukup terkejut dengan jawaban asahi— karena tidak biasanya asahi menyebut nama jihoon.

tapi, apa gara-gara selama ini jaehyuk yang keseringan nyebut, jadi asahi pikir apapun yang ada kaitannya dengan jaehyuk, juga pasti ada kaitannya dengan jihoon.

jaehyuk menggeleng, "bukan."

"kalo dari jihoon udah pasti gue ke sini berkali-kali." batinnya.

"dari siapa?"

"junkyu," kata jaehyuk, "heran nggak lo, junkyu bisa tau tempat-tempat kayak gini, hahaha. gitu-gitu, junkyu effortnya gede juga buat mashiho sampe ngajakin ke tempat ginian."

error   /   jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang