01. deskmate

19.9K 3.1K 774
                                    

/

jaehyuk mengalihkan pandangannya pada laki-laki di sebelahnya; si murid baru.

sudah beberapa menit, teman sebangkunya itu berkutat dengan benda miliknya seperti sedang mencari sesuatu. dan itu menimbulkan suara yang kalau didengar lama kelamaan jadi berisik.

jaehyuk menghela nafas.

sesaat setelahnya, jaehyuk hanya menyodorkan pulpen miliknya pada asahi; si deskmate-nya. jaehyuk memang orang yang cukup peka.

"sa," kata jaehyuk pelan. karena guru di depan sudah mengoceh di pagi hari menerangkan materi, padahal baru memasuki hari pertama di kelas 12.

asahi melirik pulpen milik jaehyuk dan berhenti mencari alat tulisnya. ia hanya meraih pulpen jaehyuk dan langsung mencatat, tanpa mengucap sepatah katapun.

tidak begitu peduli, jaehyuk kembali fokus menghadap papan tulis. meskipun pikirannya saat ini campur aduk.

dengan berbagai hal di pikirannya (yang kacau), tiba-tiba ia tersenyum tipis.

"hoon. kalo lo di sini pasti udah lo julidin nih orang sebelah gue." batin jaehyuk.

"tapi, dia ngingetin gue ke lo. waktu pertama masuk sma, lo juga lupa bawa alat tulis. lo emang demennya bawa badan doang ke sekolah."

"hari ini sampai sini dulu,"

"YEEEEEEEEE—"

pikiran jaehyuk pecah, terdistraksi karena suara riuh dari teman sekelasnya.

"jangan asal ya ye ya ye. saya minta kerjakan buku paket halaman 10, dikumpulkan sore ini di ruangan saya."

"YAELAH BUUUU."










"jae, kantin ga?"

jaehyuk mendongakkan kepalanya dan menggeleng.

"ada kabar?"

"siapa?"

"jihoon lah,"

jaehyuk menghela nafas berat. kembali teringat soal chatnya yang sudah dibaca jihoon tadi pagi.

"gak ada. udah kyu, lo ditungguin mashi tuh."

junkyu menepuk pundak jaehyuk, "ada asahi, kok. jangan diem diem bae."

asahi tidak merespon sedikitpun, meskipun ia dengar kalau namanya disebut.

setelah junkyu pergi, kelas menjadi sepi. hanya ada jaehyuk dan asahi. mana asahi diem diem doang.

dari awal dia menginjakkan kaki di kelas, kayaknya kalimat yang dia ucapkan hanya perkenalan.

bingung harus melakukan apa, jaehyuk memutuskan untuk meraih buku paketnya dan mengerjakan tugas yang sebelumnya diberikan.

agak terinspirasi dari asahi sih. si laki-laki pendiam itu daritadi berkutat dengan bukunya.

sebenarnya, jaehyuk kesel juga. tugas pertama yang ia dapat adalah matematika, sedangkan ia buruk di matematika.

terbukti, sudah sepuluh menit jaehyuk menghabiskan waktu untuk membaca soal tanpa menjawab apapun.

"sa, lo—"

"WHAT THE HELL. INI ANAK AJAIB BANGET." batin jaehyuk saat melirik ke arah buku asahi.

serius, kayaknya baru 15 menit tapi asahi sudah sampai di nomor 10 alias nomor terakhir.

jaehyuk menelan ludahnya. masih shock, maklum.

"sa... anu..."

asahi meletakkan pulpennya yang sedari tadi ia pinjam dari jaehyuk.

PULPEN. LITERALLY PULPEN UNTUK SOAL MATEMATIKA DAN NGGAK ADA CORETAN SAMA SEKALI. jaehyuk makin shock.

dan untuk pertama kalinya, asahi mengalihkan pandangannya pada jaehyuk.

mata mereka bertemu; dan jaehyuk masih terdiam beberapa detik.

JAEHYUK BINGUNG.

bingung banget antara harus kaget karena otak asahi yang encer atau karena melihat wajah asahi yang terlalu good looking.

tapi serius, semenjak asahi melangkahkan kakinya ke kelas dan perkenalan, semua mata tertuju pada asahi.

ia seperti karakter yang keluar dari komik. dan juga, tipe tipe wajah cowok yang nggak bisa dimiliki karena terlalu good looking.

asahi masih terdiam, menunggu ucapan jaehyuk.

"lo gak ke kantin?" tanya jaehyuk.

niat aslinya, jaehyuk mau nyontek. tapi, jaehyuk pikir lebih baik nyontek ke temen kelasnya yang sudah lama kenal saja. takutnya, asahi orang ambis yang nggak mau dicontekin tugas-tugasnya.

asahi menggelengkan kepalanya. kemudian, ia melepas tatapan matanya dari jaehyuk dan membereskan buku-bukunya.

"kenapa?" tanya jaehyuk lagi.

at least, itu yang bisa dilakukan jaehyuk untuk basa-basi (yang basi).

"nggak tau." tiba-tiba asahi kembali menatap jaehyuk.

jaehyuk mengerutkan dahinya, "lo nggak tau kantin ada dimana?"

asahi kembali menggeleng, membuat jaehyuk sedikit menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.

"mau gue anter?"

"nggak." balas asahi singkat.

"tapi, lo tau kan toilet dimana?"

"iya."

"bagus deh." jaehyuk mengalihkan pandangannya dari asahi. begitu pula dengan asahi yang akhirnya hanya duduk terdiam, sembari menatap ke luar jendela kelas yang langsung mengarah ke koridor.

jaehyuk menutup bukunya. sudah putus asa, tentu saja. menyerah sebelum berperang.

jaehyuk yang berusaha menyibukkan diri, sedikit mencuri-curi pandang ke arah asahi. sampai akhirnya, asahi menengok ke arahnya.

"nih orang serem juga ya."

tanpa berkata apapun, asahi menatap jaehyuk. seakan ia menunggu jaehyuk untuk mengucapkan sesuatu. tentu saja, karena ia merasa jaehyuk sedari tadi melihatnya.

"gue jaehyuk. yoon jaehyuk."

asahi mengangguk. hanya mengangguk dan kembali menatap ke arah jendela kelas.

serius, hal pertama yang dilakukan jaehyuk setelah itu adalah melihat ke arah kaki asahi.

"oh, masih napak..."






\

error   /   jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang