"BANG CEPETAN GUE HARI INI ADA ULANGAN"teriak rain sembari menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
"BENTAR PRINCESS ABANG NYARIIN BUKU ABANG ILANG"teriak Devan dari dalam kamarnya.
"Ah elah sok rajin banget pakek bawa buku segala"gerutu rain.
Seseorang tolong ingatkan rain kalau mereka akan kesekolah pasti lah bawa buku, kalau bawa cangkul bukan kesekolah itu kesawah.
"WOYY CEPETAN NGAPA"teriak Devon yang sudah berada di dalam mobil.
Kebayang gak gimana berisiknya itu mansion, suara Devon yang berada di luar Sampek bisa ke dengar kedalam di tambah dengan suara rain dan Devan budek masal seluruh orang yang berada di mansion tersebut.
"Yok princess cabut"ucap Devan.
Mereka mengabaikan dua manusia yang sedang berada di meja makan.
"Sarapan dulu yuk, Tante udah masak buat kalian"ucap jeni dengan muka sok baiknya, cari muka di depan dion.
"Ada suara tapi gak ada orangnya, jangan jangan hantu iihh serem"ucap Devan bergidik ngeri, jeni menatap geram Devan.
"Devan kamu gak boleh...."
"Ah elah lama, cabut bang"rain memotong ucapan Dion dan langsung pergi menarik tangan Devan keluar dari mansion.
Rain dan kedua abangnya berangkat bersama, akhir akhir ini rain sedang malas menyetir mobil sendiri jadi ia lebih memilih berangkat bareng Abang abangnya.
Sampai di parkiran sekolah rain keluar dari mobil dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya dengan tas yang ia slempang di bahunya dan tentu tak ada buku yang ia bawa, jangan lupakan kedua abangnya yang berjalan di sampingnya ketiganya bak dewa dan Dewi Yunani yang sangat tampan dan cantik.
Rain menghentikan jalannya saat seorang siswi tiba tiba menghadang jalan dengan wajah songong-nya, rain menurunkan kacamatanya dan menatap siswi tersebut dengan mata malas.
"Kek nya ada yang baru dibuang nih sama pacarnya"ucap siswi bernametage Sasa tersebut.
"Ups mantan pacar maksud nya"lanjutnya dengan nada mengejek.
"Makannya jadi cewek jangan sok kecantikan"ucap Sasa, rain melepas kacamata yang ia kenakan.
"Siapa Lo repot repot nilai hidup gue, ulangan gue Ama Lo"ucap rain dan berlalu meninggalkan Sasa yang mencak mencak kesal.
Di kelas sudah ada Tasya dkk yang sedang sibuk memainkan game online di handphone mereka.
Brakk
Bantingan tas di meja membuat keempatnya terkejut, mereka melihat siapa orang yang membanting tas tersebut dan mereka mendapati rain yang sedang memasang wajah kesal.
"Ngagetin aja lo hampir copot nih jantung gue"ucap Serly.
"Hampir kan, belum copot beneran"ucap rain.
"Pagi pagi udah ngeselin aja Lo"ucap Serly.
"Nitip tas"ucap rain.
"Lo mau kemana, abis ini ulangan"ucap Diana.
"Udah pinter gue, kagak perlu ikut ulangan"ucap rain dan beranjak pergi.
Hilang sudah semangat rain untuk belajar hari ini gara gara mood nya di rusak Sasa, lupakan soal ulangan yang ia butuhkan sekarang menenangkan diri untuk tidak membunuh Sasa karena belum waktunya untuk ia bertindak.
"Orang pinter mah bebas"ucap mereka.
Rain berjalan menyusuri koridor melewati kelas kelas yang sudah memulai pelajaran, langkah kakinya menuntunnya ke arah roofthop, saat akan membuka pintu roofthop rain mendengar suara seseorang yang sedang menelfon bukan maksud untuk menguping namun rasa penasaran muncul disaat seseorang tersebut menyebut nama orang sekitar rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
R.A.I.N
RandomRaina seorang gadis yang dulu sangat ceria,ramah, kini berubah menjadi Rain seorang gadis datar, dingin, kejam,licik. apa yang membuatnya berubah? DENDAM Dendam yang merubah seorang Raina yang dulu ceria menjadi seorang rain yang datar Dendam yang m...