Prolog

1.7K 48 0
                                    

"Selamat pagi istriku, masak apa hari ini ?" Kata Gus Farhan sambil memeluk sang istri tercinta.

   "Mas, njenengan iku kok masih kebiasaan ngagetin." Balas sang istri.

   "Kangen banget mas di masakin sama istriku ini, sudah lama to,, kita ndak kayak gini dek." Jawabnya saat mengenang saat - saat menyakitkan perpisahan mereka kala itu. Saat mengingat hal itu dia berjanji pada dirinya sendiri 'Aku berjanji akan berusaha sebaik mungkin menjagamu dan anak - anak kita, tidak akan pernah membiarkan kalian hilang kembali.'
    Sang istri hanya diam, ia tahu bagaimana terluka nya mereka kala itu.

   Tanpa sadar mereka mengabaikan orang-orang di sekitar mereka, para santri wati yang kala itu sedang membantu memasak di dapur hanya bisa memaklumi.
   "yaaah, mau bagaimana lagi, tidak ada yang bisa menandingi cinta nya Gus sama Ning di Pondok ini."

Humaira'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang