The Story Of The OffSpring

Part 25

"Moongoddes sebagai saksi sumpah yang saya ucapkan. Saya Brayan Gaelic, menerima dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab, serta berjanji akan menjalankan tugas dan kewajiban saya, menjaga seluruh kesejahteraan dan keamanan kawanan Pack hingga akhir hayat sebagai seorang Alpha dari Redmins Pack yang baru."

"Dengan ini kami menobatkan Brayan Gaelic, penerus sah dari mendiang Alpha Ben Gaelic sebagai Alpha Redmins Pack yang baru."

"Salam penghormatan kami kepada Alpha Redmins Pack!"

Suara salam penghormatan itu diserukan dengan lantang oleh seluruh kawanan Redmis Pack yang menyaksikan penobatan Alpha baru seminggu setelah Alpha Ben telah dimakamkan.

Seminggu yang lalu, tepatnya dihari pemakaman sang Alpha, Brayan Gaelic menampakkan dirinya untuk pertama kalinya di depan seluruh kawanan Pack Redmins Pack.

Kehadirannya secara tiba-tiba begitu mengejutkan, terlebih dengan penampilan pakaian yang serba putih serta adegan dimana ia memeluk Serena sambil menangis terharu. Kebingungan melanda beberapa orang yang menyaksikan adegan tersebut, namun baik Serena atau Brayan tak memberi penjelasan apapun mengenai pelukan yang mereka lakukan. Brayan hanya terus menggenggam tangan Serena dan memperkenalkan dirinya kepada Beta Galuh. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Brayan Gaelic, adik kandung dari Alpha Ben Gaelic yang disembunyikan selama 35 tahun lamanya.

Fakta itu tidaklah mengejutkan bagi Beta Galuh. Ben telah mengatakan padanya sebelum ia tiada, bahwa Pack mereka tidak akan hancur hanya karena dia tidak memiliki seorang pewaris. Redmins Pack tidak akan mudah diambil ahli oleh seseorang yang tidak memiliki hubungan dengan keluarga Gaelic. Bahkan setelah kematiannya, Ben akan tetap berusaha menjaga Redmins Pack. Dia telah merencanakan beberapa hal untuk Redmins, dan itu termasuk dengan penerusnya.

Perdebatan alot terjadi antara tetua Pack, beberapa warrior pemegang jabatan penting, serta Beta Galuh yang bersikeras menyatakan bahwa Brayan Gaelic adalah penerus Pack yang sah. Beberapa dari mereka menolak Brayan karena Brayan adalah orang luar yang muncul secara tiba-tiba, mereka juga berpendapat bahwa yang berhak menjadi penerus Ben ialah Gamma Enros.

Jika ditelisik lebih jauh, Gamma Enros memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Gaelic. Nenek buyutnya, merupakan istri ketiga dari mendiang Alpha Redmins Pack berpuluh tahun lalu. Sejarah dalam Redmins Pack mengatakan bahwa Kakek buyut dari Alpha Ben menikah sebanyak 3 kali semasa hidupnya, istri pertamanya-yang tidak lain adalah soulmate sendirinya-dinyatakan tak mampu memberikan penerus bagi Sang Alpha saat itu, hingga akhirnya Sang Alpha diharuskan menikah untuk kedua kalinya.

Pada pernikahan keduanya, Sang Alpha dikarunia 2 orang putri kembar sehingga Sang Alpha memutuskan untuk mendidik putri kembar pertamanya menjadi seorang Alpha Female, yang artinya seorang wanitalah yang akan memimpin Pack tersebut dan tanggung jawab kepemimpinannya akan diberikan pada keturunannya, bukan pada suaminya. Namun saat putri pertamanya berusia 16 tahun, Dewa Kematian telah mengambil nyawa sang putri terlebih dulu. Putri keduanya menolak untuk menggantikan sang Kakak, dibandingkan dengan Sang Kakak yang lebih menyukai senjata serta pertarungan fisik, Sang Adik lebih sedikit feminim sehingga ia merasa tidak sanggup mengambil peran sebagai Alpha Female. Hingga pada akhirnya, Sang Alpha memutuskan menikah untuk yang ketiga kalinya.

Tiga bulan setelah pernikahan ketiganya dilangsungkan, sebuah keajaiban telah terjadi. Istri pertama sang Alpha tiba-tiba mengandung dan akhirnya melahirkan seorang putra yang merupakan kakek dari Alpha Ben. Sementara istri ketiga sang Alpha rupanya melahirkan seorang anak perempuan setahun setelah anak laki-lakinya terlahir.

Enros Bervan, merupakan keturunan dari, istri ketiga sang Alpha. Darah keluarga Gaelic mengalir dalam nadinya. Maka dari itu, beberapa orang berpikir Enroslah yang lebih berhak mengambil ahli kepemimpinan Redmins Pack, meskipun ia hanya berstatus seorang Gamma, kemampuan fisik dan pertarungan Enros sangatlah kuat, dia bahkan pernah mengalahkan Beta Galuh sekali dalam sebuah latihan fisik.