Part 24

1.3K 173 7
                                    

Pintu dibuka dengan sedikit kasar, menampakkan Delta Jio yang masuk secara terburu-buru ke dalam ruang kerja Alcan. Dia segera mengambil tempat disisi kiri Gamma Zano yang berdiri bersama Beta Pandi tepat di depan meja Alcan, saat itu Sang Alpha beserta Beta dan Gammanya sedang mendiskusikan keadaan Pack.

Jio memberi salam dengan menundukkan kepalanya sejenak,  "maafkan saya Alpha, saya masuk tanpa permisi sebelumnya," ucapnya.

"Ada apa?" Tembak Alcan langsung.

Delta Jio menatap Pandi dan Gamma secara bergantian, lalu berkata. "Alpha Ben telah tiada, Alpha."

Alcan sontak berdiri dari tempatnya, kedua matanya melebar sempurna. Begitu juga dengan Pandi dan Zano yang terkejut mendengar berita itu.

"Apa!?"

"Ya Alpha, seorang pembawa berita dari Redmins Pack telah tiba diperbatasan, dia mengabarkan bahwa Alpha mereka ditemukan mengambang di kolam pribadinya."

"Mengambang?" Zano bertanya dengan terheran.

Jio mengangguk. "Mengambang dengan beberapa luka di bagian tubuhnya. Seorang omega yang bertugas membersihkan kolam renang yang menemukan mayatnya."

"Itu artinya seseorang telah menghabisi Alpha Alcan," simpul Pandi.

"Itu sudah pasti Beta. Seseorang telah menghabisi Alpha Ben secara diam-diam. Disimpulkan bahwa Alpha Ben dan pembunuhnya sempat terlibat perkelahian dan pada akhirnya..." Jio tidak mampu menyelesaikan kalimatnya akibat mendengar suara geraman Alcan.

Mereka bertiga bisa menebak-nebak bagaimana perasaan Alcan saat ini. Alpha Ben berbeda 7 tahun dari Alcan, namun pria itu bagaikan seorang guru dan kakak yang tak pernah ia miliki. Ben selalu berbagi pengetahuan dan membimbing Alcan dimasa mudanya dulu, bisa dikatakan Alcan menjadikan pria itu sebagai panutannya. Dan kini Ben telah tiada, dia pergi dengan cara mengenaskan. Sungguh sesuatu yang sama sekali tak pernah terduga sebelumnya dan hal inilah yang membuat Alcan merasa marah.

"Lalu bagaimana keadaan Redmins saat ini?" Tanya Pandi

"Beta Galuh mulai melakukan penyelidikan atas kematian Alpha Ben, Gamma Enros menyiapkan prosesi pemakaman, dan keamanan Redmins Pack mulai diperketat."

"Alpha Ben telah tiada," ucap Zano. "Lunanya juga meninggal beberapa tahun lalu sebelumnya, dia bahkan belum memiliki keturunan. Jadi siapa yang akan menggantikan beliau?"

Mereka berempat terdiam. Fakta bahwa Alpha Ben telah dibunuh sudah cukup tragis dan kali ini Redmins Pack harus dihadapkan kenyataan bahwa kepemimpinan Redmins Pack mungkin saja akan diberikan pada orang lain yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan Alpha Ben.

Alcan duduk terpaku di kursi kerjanya, buku jarinya memutih akibat terus mengepal menahan kemarahan yang belum bisa ia keluarkan. Dia ingin berteriak, menghancurkan segala hal yang ada didepan, melampiaskan kemarahan sekaligus kesedihan akan kepergian Ben. Namun melakukan semua itu hanya akan terasa sia-sia, Ben telah tiada dan pembunuh itu masih berkeliaran dengan bebas di luar sana.

"Jio, Beritahu Dad dan Mom tentang berita duka ini!" Alcan memberi perintah.

"Baik Alpha," sahut Jio

"Zano, kirimkan segala bantuan yang dibutuhkan Redmins Pack saat ini. Jangan lupa kirimkan bunga belasungkawa mewakili Puerdem Pack."

"Sesuai perintah Alpha," sahut Zano.

"Pandi, bersiaplah! Kita akan Redmins saat ini juga."

"Siap Alpha."

*****

Lingkaran matahari tidak terlihat, namun Langit tetap cerah tanpa awan siang itu, sangat kontras dengan wajah mendung para pelayat di sebuah kediaman mewah seorang Alpha yang telah ditemukan meninggal dunia. Para pelayat mengenakan pakaian berkabung berwarna hitam, beberapa pemimpin pack bersama anggota keluarga mereka juga turut hadir demi memberikan penghormatan terakhir pada Alpha yang terkenal murah senyum itu.

The Story Of The OffSpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang