Part 18

2K 263 22
                                    

Kalau kalian lama merasa lama menunggu updatean critanya, itu krna aku juga mnunggu jumlah vote goalnya trpenuhi, aku bukan penggila vote, makanya aku gak narget vote banyak dari kalian,

Tapi vote juga sngat pnting yah guys, wattpad tidak mungkin mmbrikan item vote 🌟 pada app-nya kalau itu gak pnting, trlebih bagi pnulis yg sdah susah payah mikir, mengkonsep, dan meluangkan wktu menulis crita ini. Maslahnya adalah, jumlah pembaca gak sbanding dengan jumlah vote, aku pribadi merasa gak dihargai sbgai pnulis yg pembacanya gak bisa mengapresiasi crita ini.

Kalian yg baca crita ini... Hanya tinggal baca aja, dan itu gratis... Gratis!! Kalian hanya tinggal klik tanda 🌟, udah! Beres!

Dripada aku kunci crita ini, dan untuk membuka tiap partnya kalian harus membayar. Skrang bbrpa crita wattpad ada yg dibayar, hrus update akun premium. Aku masih sayang sama kalian pembaca setia makanya aku gak kunci tiap part critanya shingga kalian bisa baca kapanpun kalian mau.

So guys, please hargai penulis yg minta kalian untuk ngevote, hargai penulis... Menulis cerita yg bagus itu gak gampang, hanya 1 vote dan kalian bisa baca crita penulis sepuasnya...

Aku gak lagi marah-marah, kesal atau jengkel... Hanya sekedar mnjelaskan pada kalian tntang btpa pntingnya ngevote. ☺️☺️☺️

Happy reading....

*****

Puerdem Pack. 17 Juli 2020.

"Semua sudah siap Alpha."

"Mm."

Sepi kembali menyelimuti, bahkan Pandi yang sejak tadi setia berdiri di belakangnya tidak lagi mengatakan apapun, ia tahu bahwa diam adalah tindakan tepat dalam situasi saat ini. Situasi dimana Sang Alpha lebih memilih berdiri diam sambil menatap langit tanpa bulan di atas sana, kegiatan yang terkadang ia lakukan sejak 3 tahun lalu. Bahkan semenjak keputusan itu telah diambil, Alcan terlalu sering menatap langit malam saat sedang sendiri. Keputusan yang begitu mempengaruhi hubungannya dengan Dhan, keputusan akan masa depan Puerdem Pack.

Keputusan penentuan Calon Luna.

Alcan telah berumur 33 tahun ini, usia dimana seharusnya ia sudah memiliki seorang pendamping yang menemaninya dalam memimpin kawanan Pack, bahkan seharusnya ia sudah memiliki keturunan diusianya saat ini, keturunan yang akan menjadi penerus sebagai seorang Alpha.

Tiga tahun lalu dia menemukan soulmatenya. Tiga tahun lalu, ia memiliki calon Luna untuk Pack yang dipimpinnya, seorang wanita dengan rambut pirang indah, kulit kecoklatan, serta lesung pipi menawannya. Itu tiga tahun lalu...

Tiga tahun berlalu begitu cepat.

Dan secepat itu pula calon Luna Puerdem Pack berubah.

Bukan Alzeita Seline.

Melainkan Kalila Ardiani.

Alcan mendesah saat mengingat hal itu, dia mengusap wajahnya dengan frustasi. Dhan sudah tidak pernah lagi berbicara padanya sejak seminggu lalu, sejak ia mengikuti keputusan para tetua untuk mengambil Kalila sebagai calon Lunanya.

"Mana setelannya?" Tanyanya.

Pandi bergerak mengambil setelan tuxedo yang tergantung di dekat kursi kerjanya lalu segera memakainya, ia menatap balik Pandi yang memandangnya dengan tatapan seperti sedang mengasihani dirinya.

"Jangan menatapku seperti itu, Pandi."

"Maaf Alpha, hanya saja... Jika boleh jujur, saya tidak setuju dengan keputusan para tetua dan Anda yang mengiakan."

"Kenapa?"

"Saya tidak bisa mengeluarkan pendapat pribadi saya karena itu bukan ranah saya. Tapi jika Anda ingin mendengar pendapat saya sebagai Beta Pack, maka alasannya dikarenakan keturunan penerus Pack nantinya. Maaf, tapi bukannya penerus selanjutnya akan lebih baik terlahir dari pasangan soulmate."

The Story Of The OffSpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang