05 September 2017
Ini adalah waktu dimana segalanya mulai berubah. Hari itu dimulai saat Kalila yang selama ini tak pernah sekalipun menyapanya mendatangi dia lebih dulu.
"Selamat sore Seline!"
Seline yang baru saja tiba dari kantor menghentikan langkah kakinya, dahinya berkerut melihat Kalila tersenyum hangat padanya. Hana yang setia berada di sisi Seline juga menatap heran pada Kalila.
"Selamat sore?"
"Bagaimana harimu dikantor?"
"Emm... Baik."
"Kenapa menatapku seperti itu, Sel? Ada yang aneh?"
Seline mengangguk. "Ya, kau yang aneh."
"Aku? Aku kenapa?"
"Kau tidak menyukaiku."
"Apa? Tidak mungkin, siapa yang mengatakan hal itu padamu?"
"Tidak ada, tapi selama ini kau jarang berbicara padaku."
"Begitukah?" Kalila tertawa kecil. "Maafkan aku kalau begitu. Itu sudah jadi kebiasaanku sejak kecil, aku memang tidak bisa mengakrabkan diri pada orang baru. Dulu aku pernah diculik, dan untung saja saat itu Kak Alcan—yang selalu peduli padaku— datang menyelamatkan."
Hana memutar bola matanya, merasa jengah mendengar kalimat Kalila yang sengaja ia ucapkan untuk mengingatkan Seline akan betapa pedulinya Alcan padanya.
"Oh begitu," Seline tidak tahu harus memberi respon apa, sejak Kalila menunjukkan ketidaksukaan pada dirinya, dia juga berusaha untuk tidak peduli wanita itu.
"Ngomong-ngomong, kalau kau mencari Kak Alcan, dia mungkin akan tiba agak malam di mansion ini. Saat ini dia bersama beta Pandi sedang mengurus sesuatu diperbatasan Pack."
"Darimana kau tahu? Alcan tidak mengatakan apapun padaku saat dikantor."
"Dia melakukan mindlink padaku dan menyuruhku menyampaikannya padamu."
"Mindlink?"
"Kau tidak tahu? Mindlink adalah salah satu kemampuan werewolf, semacam telepati, kami bisa melakukan komunikasi jarak jauh melalui pikiran. Ah sayang sekali, kau hanya manusia biasa. Jadi tidak bisa melakukan mindlink."
Seline hanya mampu diam tanpa membalas ejekan tidak langsung Kalila padanya, ia bisa mendengar bagaimana Oriel mengumpati wanita itu dengan kesal.
"Ohhh... Kalau begitu aku akan berganti pakaian dulu."
"Eh tunggu," Kalila menahannya. "Aku punya sesuatu untukmu."
"Apa?"
"Kita ke kamarmu saja kalau begitu," dia merangkul lengan Seline, seolah-olah keduanya telah menjadi akrab.
"Dan Hana, kau bisa menunggu kami di sini," ucapnya pada Hana yang akan mengikuti mereka.
"Kenapa Nona?"
"Aku mau berbicara berdua dengan calon Luna Pack ini. Dan itu rahasia," dia mengedipkan matanya. "Jadi, kau tunggu disini saja sampai kami berdua keluar."
Hana menatap Seline sekilas yang hanya memberinya sebuah anggukan kecil. Dengan patuh, gadis itu menurut padanya.
Seline dan Kalila melangkah menuju ke arah kamar Seline. Saat memasuki kamar, Kalila memberi Seline waktu untuk mengganti bajunya di walk in closet, sementara dia duduk manis di pinggir ranjang.
"Aku benar-benar minta maaf jika selama ini sikapku kurang menyenangkan untukmu," Kalila mulai berbicara, Seline tengah duduk di depannya. "Sebagai permintaan maafku, aku ingin memberimu ini," Hana mengeluarkan sebuah botol kaca berukuran mini dari kantung celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The OffSpring
WerewolfAku terjebak, tak ada jalan lain untuk mundur dan aku tak akan pernah bebas dari ikatan takdir yang telah tertulis dalam catatan hidupku. Aku penggemar kisah fantasi, tapi tak pernah menyangka bahwa kisah itu akan terasa nyata saat ini. Saat ia berg...