Sejak tadi hatinya memanas dengan rahang mengeras menahan kemarahan yang telah terbendung selama berhari-hari lamanya. Terlebih saat melihat pria itu, pria yang selalu mendahuluinya, ia terlihat menangkap tangan wanita tersebut kemudian membawanya menjauh dari kumpulan orang-orang yang menghadiri acara penobatan baru dari Alpha sialan yang selama ini rupanya menyembunyikan dirinya.
Tak ada yang berjalan sesuai rencananya selama ini. Wanita yang diincarnya semenjak pertama kali ia melihatnya di malam itu, pergi meninggalkan Puerdem Pack secara tiba-tiba tanpa sepengetahuannya, dia menghilang tanpa kabar membuat ia kesal setengah mati. Kemudian tanpa disangka-sangka, identitasnya telah diketahui oleh mendiang Alpha Ben hari itu, sehingga ia memutuskan untuk menghabisi nyawanya. Dia pikir meski kematian Alpha Ben diluar rencananya, setidaknya ia telah mencapai 1 tujuan untuk mengambil ahli Redmins Pack, pasalnya ia telah berhasil membujuk beberapa tetua serta anggota penting Pack untuk berpihak padanya. Namun sungguh sangat sial, meski telah tiada... Alpha Ben telah menyiapkan rencana lain agar ia tidak dapat mengambil ahli Redmins Pack. Dan kini, Brayanlah yang menduduki posisi tersebut.
"Aaarrrkkkhh...."
Pranggg...
Krassshhh....
Meluapkan segala emosi serta kemarahannya, ia melempar semua barang-barang yang ada di atas meja, menendang kursi dan memukul kaca jendela. Rasa amarah yang begitu membakar dadanya, terlebih saat melihat wanita itu kembali berada di sekitar Alpha Alcan.
Wanita itu...
Dengan rambut hitam sepekat malam...
Kulit putih seputih salju...
Serta iris matanya yang membuat ia jatuh terpesona...
Wanita itu...
Jelmaan Dewi Bulannya.
Jelmaan Dewi Selene.
Dia bahkan masih mengingat saat pertama kali melihat Dewi Selene malam itu bersama adiknya, pangeran Endion. Bahkan setelah berabad-abad telah berlalu, bahkan setelah kematiannya... Ia tetap akan kembali jatuh terpesona oleh sosok sang Dewi yang kini menjelma dalam wujud seorang manusia, Alzeita Seline.
Hampir disetiap malam ia lalui hanya dengan memimpikan tubuh tanpa busana Seline di atas ranjang dan dia berada tepat di atasnya, menguasai tubuh wanita itu, memuaskan nafsu birahinya. Dulu dia hampir mendapatkannya,—meski menggunakan tubuh orang lain—sedikit lagi ia mendapatkan Seline. Tapi Alpha sialan yang merupakan soulmatenya memergoki perbuatannya. Bogeman mentah ia dapatkan disekujur wajahnya, merasakan betapa sakitnya pukulan dari Alpha yang mengamuk saat melihat pengkhianatan matenya. Jika saja ia tidak menggunakan tubuh orang lain malam itu, mungkin saja semua rencana beserta identitasnya akan terungkap malam itu juga.
Kabar mengenai kepergian Seline dari Puerdem Pack membuat ia senang setengah mati. Tanpa menunggu lebih lama, ia segera memerintahkan pengikutnya untuk mencari Seline ke seluruh sudut wiliyah Puerdem Pack, termasuk ke dalam hutan Dasos yang terkenal luas dan gelap. Namun anehnya, Seline sama sekali tak dapat ditemukan, wanita itu juga bahkan tidak meninggalkan jejak apapun.
Jika harus memilih, apakah ia lebih memilih mendapatkan kekuasaan seperti yang selama ini ia inginkan atau mendapatkan sang Jelmaan Dewi di atas ranjangnya? Tentu saja dia lebih menginginkan wanita itu menjadi miliknya seutuhnya, tak peduli bahwa wanita itu adalah soulmate orang lain. Kekuasaan bisa ia dapatkan nanti, ia telah mengumpulkan begitu banyak pengikut serta dukungan dari beberapa pembelot dari beberapa Pack di seluruh wilayah Negara ini.
Tapi mendapatkan Alzeita Seline bagaikan mencari sebuah berlian kecil nan berharga di tumpukan batu kerikil. Tidaklah semudah yang bisa dibayangkan. Karena dia telah menyadarinya, Alzeita Seline bukanlah wanita biasa. Ada sesuatu yang istimewa dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The OffSpring
Про оборотнейAku terjebak, tak ada jalan lain untuk mundur dan aku tak akan pernah bebas dari ikatan takdir yang telah tertulis dalam catatan hidupku. Aku penggemar kisah fantasi, tapi tak pernah menyangka bahwa kisah itu akan terasa nyata saat ini. Saat ia berg...