Part 29

1.3K 163 11
                                    

Kalila yang berdiri sambil menggandeng lengan Alcan sejak tadi merasa gelisah, beberapa kali ia meremas bagian bawah gaunnya. Matanya juga terkadang melirik ke arah barat, lebih tepatnya melirik ke arah pria yang sejak tadi terus memandangnya dengan lekat.

Bukan hanya itu, jantungnya berdebar tidak karuan akibat sebuah pemikiran yang baru saja melintas dibenaknya. Kalila mungkin belum bisa melakukan shift, sehingga diusianya yang ke 23 tahun ia belum bisa mendeteksi keberadaan matenya. Namun bukan berarti ia tidak mengetahui tanda-tanda seseorang yang baru saja menemukan belahan jiwanya.

Dia sudah melihat tanda itu beberapa kali pada beberapa pasangan werewolf, ia bahkan menghafalnya dengan sangat baik. Yang ia harapkan saat ini ialah agar ia tidak merasakan tanda itu, tidak sebelum ia menjadi seorang Luna, tapi sepertinya itu hanyalah sekedar harapan, karena yang terpampang nyata di depannya saat ini adalah bukti nyata bahwa pria itu telah menyatakan kepemilikan akan dirinya melalui tatapan bola matanya.

Pria itu adalah soulmatenya.

Sial...

Seharusnya ia tidak memaksakan diri untuk ikut ke acara ini tadi. Seharusnya ia tidak membujuk Alcan untuk membawanya. Seharusnya ia berada di mansion saat ini, melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Jika saja ia tahu sebelumnya bahwa soulmatenya adalah salah satu anggota dari Ecplise Pack, Kalila tidak akan mau dan tidak akan pernah menginjakkan kaki di Pack ini!

Dia ingin menjadi istri dari cinta pertamanya!

Dia ingin menjadi seorang Luna!

Bukan menjadi pasangan seorang werewolf biasa! Yang benar saja! Dia adalah cucu dari mantan Beta yang dihormati.

Namun efek dari matebond memang sangat kuat. Dia mungkin tidak bisa mencium aroma apapun dari pria itu, sehingga ia tidak bisa mengkonfirmasi bahwa pria itu memanglah matenya, tapi tubuhnya tak berhenti menegang, jantungnya berdetak karuan dan darahnya berdesir kuat.

"Jangan menolaknya Kalila," suara Lili—wolfnya—terdengar.

"Tidak! Aku tak mau jadi soulmate siapapun! Aku hanya milik Kak Alcan!"

"Keras kepala seperti biasa, kau bukan soulmate Alcan. Pria itulah yang—"

"Jangan asal bicara Lili! Darimana kau tahu bahwa dia adalah soulmate kita, kau bisa mendeteksinya!?"

"Tidak," Lili berkata dengan nada sendu.

"Benar, kau tidak bisa mendeteksinya. Itu semua karena aku memiliki werewolf lemah sepertimu, yang tidak bisa melalukan transformasi," dengan tega Kalila menghina sisi lain dari dirinya. "Untuk itulah, kita harus menjadi seorang Luna. Karena kau lemah, aku tidak mau menjadi soulmate werewolf biasa. Menjadi seorang Luna akan membuat kita kuat."

"Tapi kita tidak bisa menolak matebondnya," Lili mencoba mengingatkan.

"Persetan dengan matebondnya. Aku bisa menolaknya dengan mereject pria  itu. Puas?"

Kalila memutuskan mindlinknya, ia meminta izin pada Alcan untuk mengambil minuman. Ia harus menjauh sejauh mungkin dari pria bertubuh jangkung tersebut sebelum Alcan menyadari perubahan pada kondisi tubuhnya yang sejak tadi merasa tegang sekaligus gelisah.

Dia baru saja akan mengambil segelas minuman ketika seorang pelayan pria mendekatinya lalu menawarinya sebuah minuman dari baki yang dibawahnya. Hanya tersisa 1 gelas saja di sana.

"Minuman apa itu?" Tanya Kalila agak curiga.

Pelayan itu tersenyum ramah. "Minuman istimewa Nona. Saya adalah pelayan khusus yang melayani tamu-tamu penting Ecplise Pack.

The Story Of The OffSpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang