Part 9

3.8K 391 13
                                    

"Pak Alcan adalah tipe pria pemaksa dan mesum, aku sepertinya sudah gila karena mau saja dipaksa jadi pasangannya."

Alcan tertawa kecil mendengar kalimat tersebut, meski wanita itu mengucapkannya dengan bisikan, Alcan masih bisa mendengarkan semua yang Seline ucapkan. Diantara semua anggota Cirillo, Alcan memang memiliki pendengaran paling tajam dan dia bisa memfokuskan pendengarannya sesuai yang ia inginkan.

Dia tahu jika matenya sudah terbangun beberapa menit lalu, dan mendengarkan seluruh percakapannya dengan Mayla serta Hana sejak mata wanita itu terjaga. Ingin rasanya ia membaringkan tubuhnya di sebelah matenya tapi ia tidak bisa melakukannya, Alcan khawatir jika aroma feromon Seline masih tercium olehnya serta Dhan meski wanita itu sudah memakai rangkaian bunga di tubuhnya. Dhan masih saja memprovokasinya di dalam sana dan itu sudah terasa sangat menyebalkan, makanya ia mengurung diri di dalam ruang kerjanya sejak tadi.

Suara ketukan pintu membuyarkan fokusnya akan percakapan Seline dan Hana di telinganya. Pintu terbuka lalu menampakkan Beta Pandi yang berjalan mendekati meja kerja.

"Selamat malam Alpha. Ada yang bisa saya bantu?"

"Ya Pandi, kau sudah mengganti semua pengawal untuk mateku?"

"Sudah Alpha, sesuai perintah Anda, saya sudah menungaskan Warrior Junior Hana, untuk berperan sebagai pelayan pribadinya agar ia bisa terus berada didekat Luna. Dia mungkin masih berstatus Junior tapi kemampuannya serta keahliannya hampir menyamai Warrior Senior. Saya sudah menugaskan 4 warrior perempuan lainnya untuk menjaga Luna dari jarak jauh. Dua diantaranya sudah dimasukkan ke dalam perusahaan dan divisi yang sama dengan Luna sehingga tidak akan ada yang berani mengganggunya, sisanya menjaga Luna di sekitar Pack. Saya juga menyuruh Brion untuk ikut mengawasi setiap gerak-gerak mencurigakan di sekitar Luna."

"Brion?" Sela Alcan, matanya menajam menatap Pandi. "Bukankah aku sudah bilang untuk tidak menugaskan warrior laki-laki menjaga mateku?"

"Maaf Alpha, tapi ini atas saran Tuan Daynen. Dia mengatakan meski kita telah menugaskan warrior perempuan terbaik untuk menjaga Luna Seline, ada baiknya seorang warrior pria juga ikut menjaganya, karena bagaimanapun juga terdapat perbedaan antara kekuatan pria dan wanita."

Alcan mendesah pelan. "Baik, tapi tugaskan Brion untuk menjaga mateku dari jauh, Seline masih mengeluarkan feromonnya, aku tidak mau dia sampai mencium aromanya dan terpancing untuk menyentuh Seline. Mengerti?"

"Mengerti Alpha."

"Beritahu Greya, Pandi. Tiga hari lagi kita akan melakukan pesta untuk perkenalan Luna baru, suruh ia segera menyiapkan segalanya yang diperlukan, terutama yang diperlukan mateku!"

"Baik Alpha, ada lagi?"

"Bagaimana keadaan perbatasan dan warga pack?"

"Keadaan perbatasan aman terkendali Alpha, dan para warga juga belum ada keluhan sama sekali selama sebulan ini. Semua terkendali dengan baik."

"Bagus, segera laporkan padaku jika ada masalah!"

"Siap Alpha, saya permisi."

Alcan mengangguk singkat, dia  menyandarkan tubuhnya dan kembali fokus pada indra pendengarannya. Terasa sunyi dan sepi di sana, segera ia memindlink Hana untuk menanyakan keadaan Seline, dan gadis itu menjawab jika Seline baru saja terlelap. Setelah mendapatkan jawabannya, Alcan bangkit dari kursi dan berjalan mendekati sofa besar di tengah ruangan. Ia membaringkan tubuhnya dan berusaha memejamkan matanya, berharap tubuh dan pikirannya bisa beristirahat dengan cepat, ia lebih memilih tidur di ruang kerjanya dibandingkan di atas ranjang empuk dalam kamarnya.

The Story Of The OffSpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang