Part 19

1.9K 225 10
                                    

Happy reading yahh...
Maafkan keterlambatanku. 🥰🥰

*****

Pertunangan dihentikan.

Lebih tepatnya ditunda

Semua tamu undangan termasuk masyarakat yang ingin menyaksikan acara pertunangan telah membubarkan diri. Kini yang tinggal hanyalah keluarga Cirillo, para tetua, dan tentu saja tamu istimewa yang mengusik acara pertunangan tersebut.

Mereka semua kini berkumpul di ruang  Foederis, ruang utama yang digunakan untuk berdiskusi.

Alcan duduk di kursi kebesarannya sebagai seorang Alpha, di sebelah kirinya telah berdiri Pandi, lalu ada Daynen dan Mulan yang duduk berdampingan di sofa panjang, kemudian Mulan dan Kalila, Aldrid lebih memilih berdiri di samping Gamma Zano. Lalu tamu istimewa mereka yang duduk berseberangan dengan Alcan, Sang Ratu Kerajaan Blue Argentum, Martin, Aura, dan terakhir ialah Maxel yang duduk di samping wanita itu.

Serena.

"Maaf, tapi ini tidak bisa dilepaskan," Greya berkata setelah berusaha melepaskan cincin itu di jari manis Serena menggunakan oil dan sabun.

"Potong saja jarinya kalau begitu," Kalila berucap kesal.

"Coba saja dan aku akan mematahkan lehermu," desis Maxel hingga iris matanya berubah merah.

Kalila beringsut mundur, agak bergetar saat melihat tatapan tajam Maxel padanya.

"Kalau begitu cincin ini jadi milik Serena!" Seru wanita itu dengan riang.

"Itu milikku, cincin pertunanganku!" Kalila tidak mau mengalah, seharusnya cincin itu telah terpasang dijarinya, sebagai tanda bukti bahwa dirinyalah yang akan menjadi Luna dimasa depan.

"Tunangan? Seperti Serena dan Kak Maxel?" Serena tersenyum manis pada Maxel. "Berarti Serena kembali bertunangan? Tapi dengan siapa?"

Alcan terus memperhatikan dalam diam. Wajah yang sama, suara yang sama, hanya saja nama, fisik, dan tingkah lakunya berbeda, begitu juga aroma tubuhnya.

Apakah mereka memang orang berbeda?

"Bertunangan hanya dilakukan sekali, Cara," suara Maxel terdengar lembut saat menyebut Serena dengan panggilan kesayangannya. "Cincin ini bukan milik kamu, ini cincin pertunangan orang lain."

"Ohhhh..." Serena memasang mimik  menggemaskan. "Tapi... Tapi cincinnya gak mau lepas, bisa masuk tapi tidak bisa keluar. Cincinnya aneh."

Aldrid tertawa geli, ia tak mampu menahan suara tawanya melihat tingkah menggemaskan Serena.

Alcan langsung  berdehem memperingati adik laki-lakinya.

"Seingat saya, saya sama sekali tidak mengirimkan undangan ke Marflo Entertaiment ataupun ke Kerajaan Blue Argentum," Alcan bersuara.

"Kami memang tidak menerima undangan, tapi Tuan Daynen sendiri yang mengundang kami secara langsung," kata Martin lalu menatap ke arah Daynen.

"Dad?" Kening Alcan berkerut.

"Ya, aku memang mengundang mereka," Daynen tak menyangkal.

"Kenapa Tuan?" Septian bertanya, dia adalah mantan Gamma dimasa saat kakek Alcan menjabat sebagai Alcan, kini ia menjadi salah satu dari para tetua.

"Tak ada alasan khusus, bagaimanapun sejak dulu kita telah menjalin hubungan baik dengan anggota kerajaan Blue Argentum . Aku mengundang mereka hanya demi kesopanan," jelas Daynen.

"Mungkin Dad lupa, meski kita memiliki hubungan baik dengan mereka, Blue Argentum memiliki beberapa hubungan buruk dengan werewolf," Alcan menatap sang Ratu penguasa dengan berani yang dibalas dengan senyuman tipis dibibir Sang Ratu.

The Story Of The OffSpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang