| LTAL 04 | : Masalah foto

589 84 19
                                    

Setelah kejadian di kafe tadi, Ten terus menerus meminta penjelasan lebih dari Sehun sehingga kedua pria itu sudah sampai di perusahaan. Tidak mau ketinggalan sesuatu, Ten tidak menyerah untuk Sehun menjelaskan semuanya. Tidak menghiraukan orang sekelilingnya dengan langkah yang sedikit tidak teratur, Ten masih mencoba meminta penjelasan walaupun dirinya dan Sehun sudah menjadi tontonan pegawai lain.

"Sehun!" panggil Ten karena sedari tadi dirinya tidak dianggap ada oleh Sehun. Pria itu masih mengabaikan Ten sehingga mereka sampai pada kantor Sehun, Sehun langsung menghampiri meja kebesarannya sambil mencari sesuatu didalam laci.

"Sehun! Aku mohon jelaskan aku sekarang, bagaimana bisa kau dijodohkan? Dan bagaimana bisa hal ini terjadi, eoh?!" Ten tidak hentinya menanyakan pertanyaan yang sama pada Sehun sampai pria Oh itu memutarkan kedua bola matanya malas.

"Ini.."

Sehun menyodorkan amplop putih yang dipegangnya saat ini pada Ten, bukannya mengambil amplopnya Ten malah terdiam melihat amplop tersebut sambil menggaruk kepalanya tidak mengerti. Sehun lagi-lagi memutarkan bola matanya malas, melihat pria dihadapannya sekarang membuatkan Sehun ingin sekali memukulnya. Tapi apalah daya nya, pria berdarah Thailand itu teman seperjuangannya bekerja sekaligus orang yang terpenting bagi Sehun untuk memastikan perusahaan baik-baik saja. Jika ia memukul Ten habis-habisan hari ini, lalu pria itu masuk ke rumah sakit. Siapa yang akan menemaninya nanti?

"Bukankah kau yang ingin sekali tau tentang wanita itu? Jadi ambil amplop ini lalu baca!" ucap Sehun yang masih menyodorkan amplop itu pada Ten. Pria itu langsung saja mengambil alih amplop tersebut dari tangan Sehun dan dengan gerakkan cepatnya, Ten membuka amplopnya lalu mengeluarkan isi didalam amplop.

"Oh My God!!" kejut Ten dengan suara yang sangat kencang sehingga memenuhi ruang kantor Sehun.

"Jangan berlebihan!" Sehun kesal dengan Ten yang terlalu berlebihan saat membaca identitas si wanita, dia saja tidak seperti itu. Kenapa malah Ten yang memasang ekspresi berlebihan, seperti pria itu yang akan dijodohkan dengan si wanita.

"Terima Hun! Terima!! Kau akan menyesal jika menolaknya untuk dijadikan isteri." ucap Ten tidak sabaran, malahan pria itu lebih bersemangat dari Sehun.

"Ck! Tidak semudah itu, Ten." Sehun berdecak sebal mendengar perkataan Ten yang menyuruhnya untuk menerima perjodohan itu, dia saja belum pernah bertemu. Bagaimana menerimanya?
Ten mengambil tempat duduknya yang berada tepat didepan Sehun yang saat ini sudah duduk sambil bersandar dipunggung kursi dengan mata terpejam.

"Ck! Apa susahnya, hah? Kau hanya perlu menerimanya bukan membelinya!" kali ini Ten yang berdecak sebal dengan apa yang ia dengar dari perkataan Sehun tadi. Mendengar itu membuat Sehun menghela nafas berat lalu membuka kembali matanya melihat Ten dengan tatapan dingin.

"Kau tidak merasakan apa yang aku rasakan sekarang, jika kau jadi aku. Kau juga memikirkannya dulu, aku tau aku hanya menerimanya bukan membelinya tapi untuk saat ini aku ingin menjadi seorang Oh Sehun yang hanya fokus pada pekerjaan. Bukan pada perjodohan!" ucapan panjang lebar Sehun membuat Ten malas mendengarnya. Alasannya yang sama, batin Ten.

"Sampai kapan kau akan bersendirian saja, hm? Dua minggu? Satu tahun? Atau sampai kapanpun? Sadar hun..usia mu semakin tua, aku tau kau masih ingin bersendirian dan hanya fokus pada pekerjaan. Tapi kau harus ingat, di usia mu yang sekarang kau harus banyak belajar bercinta dengan manusia bukan kertas-kertas ini.." bukan hanya Sehun yang berbicara panjang lebar tapi Ten juga tidak mau kalah dengan Sehun. Sehun menghela nafasnya panjang untuk kali ini, apa yang Ten bicarakan barusan ada benarnya. Tapi mau bagaimana lagi, dia belum bersedia untuk memasuki dunia percintaan.

"Kulihat-lihat, wanita bernama Kim Sejeong ini cantik juga ditambah lagi saat dikafe tadi. Wanita itu memang cantik dan mempunyai senyuman yang indah. Dan saat aku membaca identitasnya, ternyata wanita itu bekerja sebagai modeling." ucap Ten sambil memandang foto si wanita dengan senyum indah khas milik wanita itu.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang