| LTAL 30 | : Melindungi

558 79 8
                                    

"Pabo!"

Satu kata sumpahan itu diberikan pada Wooseok yang saat ini duduk dikursi yang entah dimana ia sekarang, pria itu tidak sendirian melainkan ia bersama seorang wanita yang tadi menyumpahi nya.

"Kau seharuanya melakukan itu ditempat yang jauh dari studio wanita itu! Bukannya melaku–"

"Aku tidak tahan! Jadi jangan salahi aku karena hal itu!" wanita tersebut berdecak kesal mendengarnya.

"Tidak tahan? Aku? Tidak akan menyalahimu? Tentu saja aku akan menyalahimu karena kau itu pria bodoh!" suara lantang itu memenuhi pendengaran Wooseok sehingga pria itu jengah mendengarnya.

"Yang bodoh itu kau! Bukan aku!" tidak mau kalah, Wooseok membela dirinya dari sumpahan wanita tersebut.
Seketika mata keduanya beradu tatap, Wooseok dengan tatapan sesantainya dan wanita tersebut menatapnya dengan tatapan menantang.

"Kau bodoh, Wooseok-sii. Kau belum melakukan hal intim kan? Aku tau itu.." ucap wanita tersebut dengan nada penuh penekanan.

"Ck! Seharusnya sudah! Tapi karena pria yang kau cinta itu mengganggu kami." balas Wooseok.

Bisa ditebak orang itu, Ahn Hani. Ya, wanita yang berbicara dengan Wooseok sekarang adalah Hani. Dia menyuruh Wooseok untuk merusakkan harga diri Sejeong dengan cara melecehkan wanita itu, awalnya Wooseok tidak sanggup melakukan wanita yang dicintainya. Tapi karena cintanya ditolak, mau tak mau pria itu melakukannya untuk meluapkan semua perasaan emosi itu.

"Sehun tidak akan tau jika tidak ada yang mengetahuinya!" suara Hani meninggi saking kesalnya saat tau Wooseok tidak sempat melecehkan Sejeong.

"Ck!" Wooseok berdecak mendengarnya sambil tersenyum miring melihat Hani yang saat ini menatapnya tajam. Pria itu berdiri dari duduknya, dengan langkah perlahan ia mendekat kearah Hani membuatkan wanita itu dibuat bingung.

"Jika Sehun tau orang itu kau..pasti dia akan memecatmu! Dan mungkin saja pria itu juga akan menyingkirkanmu atau tidak melenyapkanmu dari muka bumi ini..." setelah mengatakan itu Wooseok tersenyum puas lalu pergi meninggalkan Hani yang membeku mendengarnya.

"Mungkin bukan aku yang lenyap di muka bumi ini, tapi...kau!" ucap Hani sambil tersenyum miring melihat punggung Wooseok yang semakin jauh dari tempat itu.

••••

"Istirahatlah...aku mau ambil minum dulu untukmu.."

Sekarang Sehun sudah membawa Sejeong pulang ke apartment, pria itu tidak memberitahu masalah ini pada keluarga Sejeong mau itu keluarganya. Karena itu permintaan Sejeong, wanita itu tidak mau keluarganya dan keluarga Sehun ikut khawatir apalagi jika masalah ini sampai didengar oleh JinGoo. Pasti pria paruh baya itu akan lebih overprotective menjaga anak sulungnya dengan segala cara, sehingga Sejeong tidak bisa pergi kemana-mana. Kalaupun wanita itu izin keluar, dia harus pergi bersama pengawal yang di bayar sang ayah atau tidak sekarang adalah Sehun.

"Ini..minumlah.." Sehun kembali kekamar setelah mengambil air putih untuk Sejeong, karena haus Sejeong meminumnys hanya dengan sekali tegukkan.

Sejeong menyerahkan gelasnya pada Sehun dan tentu diterima oleh pria itu, suasananya agak tidak bagus sekarang karena Sehun sedari tadi hanya menatap bibir Sejeong yang membengkak ditambah lagi ada luka bekas gigitan ciuman Wooseok.

Tatapan itu hanya mengarahkan pada bibir Sejeong yang membuatkan Sejeong menjadi sedikit takut.

"Mianhae..."

Seketika Sehun sadar dan secepatnya mengalihkan atensinya untuk melihat Sejeong dengan tatapan bingung.

"Kenapa minta maaf?" tanya Sehun.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang