Malam harinya, masih pada hari yang sama Sejeong baru saja pulang dari pemotretan tentu bersama Chungha. Baru saja mobil Lamborghini berwarna putih itu memasuki pintu gerbang yang otomatis membukanya, didalam mobil Sejeong dam Chungha mengerutkan kening mereka bersamaan dan saling berpandangan. Heran dengan adanya dua mobil lain yang tidak pernah ia lihat selama ini kini terparkir cantik di gerasi mereka.
"Mobil baru mu, Sejeong?" tanya Chungha dengan pandangan yang tak lepas dari dua mobil mewah tersebut.
"Aniyo.." jawab Sejeong singkat dan sama halnya dengan Sejeong yang tak lepas memandang kedua mobil itu.
"Jadi? Kalau bukan kau, Apa eomma? Appa kim?" Chungha terus melemparkan pertanyaannya saking penasaran dengan kedua mobil tersebut, Sejeong terlihat berpikir setelah mobilnya terparkir di gerasi sebelah mobil sang ibu.
"Hm..tidak juga. Eomma dan appa mana mungkin membeli mobil baru lagi.." jawab Sejeong lagi walaupun dirinya saat ini sangat penasaran siapa pemilik kedua mobil itu.
"Kau jangan berbohong padaku Sejeong-ah! Mungkin saja mobil itu kau yang punyakan?!" tiba-tiba saja Chungha memutarkan badan sekaligus kepalanya kearah Sejeong dan langsung menuduh Sejeong bahwa kedua mobil itu adalah milik wanita itu. Sejeong sedikit tersentak mendengarnya, menatap Chungha dengan tatapan sulit diartikan.
"Aniyo..." lagi-lagi Sejeong hanya mengatakan 'tidak' dan hal itu terdengar sangat jujur dan nyata.
"Kau kan selalu koleksi mobil mewah, Lamborghini juga baru kau beli. Bagaimana kau mengatakan kedua mobil itu bukan kau yang punya, hah?!" Chungha masih berpikir bahwa kedua mobil mewah terparkir cantik itu kepunyaan Sejeong, tapi wanita itu langsung menggelengkan kepalanya menandakan dia benar-benar tidak tau akan mobil tersebut.
"Aku mengatakan yang benar, Chungha-ya..bukan punya ku. Aku tidak membeli mobil lagi setelah Lamborghini.." ucap Sejeong menegaskan pada Chungha bahwa dia benar-benar tidak tau akan mobil itu. Chungha menatap Sejeong lekat mencari kebohongan disana tapi entah kenapa wanita itu masih tidak percaya.
"Kita turun saja!" ajak Chungha dan di-iyakan oleh Sejeong. Sekarang mereka sudah ada diluar mobil, Chungha langsung mendekat kearah Sejeong dan terus merangkul lengan temannya itu sambil memandang kearah kedua mobil itu.
"Kau jangan berbohong, Sejeong-ie.." bisik Chungha pada Sejeong dan hal itu membuatkan Sejeong memutarkan kedua bola matanya malas dan langsung menjawabnya dengan gelengan kepala.
"Hahaha! Lucu sekali..ahh jangan lupa diminum jus nya.."
Saat kedua wanita itu melangkahkan kaki mereka didepan pintu utama, Sejeong maupun Chungha langsung menghentikan langkah mereka dan malah saling memandang satu sama lain. Bisa keduanya dengar tawa Minyoung dan berbicara pada seseorang.
"Chungha-ya.." panggil Sejeong dengan nada berbisik, entah kenapa mereka malah berbicara dengan nada berbisik dan belum masuk kedalam, yang penting kedua wanita itu sama-sama tidak berani masuk kedalam rumah bahkan Sejeong yang selalu menerebos pintu tanpa memberi sambutan pun seketika takut.
"Buka pintunya.." lanjut Sejeong setelah Chungha menjawabnya dengan dehaman tadi. Chungha mengernyitkan alisnya tidak mengerti dengan temannya itu, kenapa malah dia yang membuka pintu? Kan rumah ini rumah Sejeong..
"Kenapa aku, eoh? Kau yang buka, ini kan rumah mu.." tanya Chungha sambil menunjuk dirinya lalu menyuruh Sejeong yang membuka pintunya. Seketika Sejeong menggelengkan kepalanya cepat menandakan dirinya tidak mau.
"Aigoo.." Chungha merasa gemas dengan sikap Sejeong, mau tak mau dia lah yang membuka pintu itu dengan langkah perlahannya.
"Eomma...kim, Omo!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Talk About Love [Complete ☑]
Romance~"Let's Talk About Love", menceritakan kedua orang ibu yang menginginkan seorang menantu dari kedua anak kesayangan mereka terlebih lagi keduanya sudah menjadi teman dekat dari zaman sekolah. Karena kedua wanita yang telah menjadi ibu itu tidak bisa...