| LTAL 19 | : Saingan

520 75 8
                                    

Disinilah mereka di kafeteria tempat perusahaan Kim Dazed dengan Sejeong yang sudah memakai pakaian biasa. Keduanya sudah memesan minuman dan sedikit makanan manis. Tapi baru saja Sejeong ingin mengambil tempat duduk yang tadi ia lihat kosong, kini ada pria yang berdiri didepan meja tersebut.

"Eoh! Tuan Kim Wooseok-sii?!" kejut Sejeong saat tau siapa yang berdiri disana sambil tersenyum. Bukan hanya terkejut, Sejeong juga bingung kenapa pria itu masih ada di perusahaannya? Bukankah mereka sudah pulang tadi.

"Hai cantik!" sapa Wooseok dan hal itu berhasil membuat Sehun menatapnya tak suka.

"Tuan Wooseok-sii, belum pulang?" tanya Sejeong dan mengabaikan sapaan itu tanpa ingin membalasnya. Bukannya Sejeong sombong hanya saja saat Wooseok membisikkan dirinya, Sejeong menjadi tidak nyaman berada didekat pria itu.

"Belum, aku ingin menyempatkan diri untuk mampir kesini sebentar dan malah bertemu dengan mu lagi.." jawab Wooseok dan memperlihatkan senyumannya. Sejeong mengangguk paham dan mempersilakan pria itu duduk dan di ikuti oleh Sehun yang hanya melihat Wooseok dengan tatapan dingin dan mendengar percakapan diantara keduanya, dan sesekali melirik kearah Sejeong.

Posisi mereka saat ini Sehun dan Sejeong duduk berhadapan dan Wooseok dengan sesuka hatinya malah mengambil tempat duduk disebelah kanan Sejeong.

"Dia siapa mu? Apa dia sekretaris kedua mu, cantik?" tanya Wooseok yang sadar akan adanya Sehun didepannya yang saat ini menyilangkan kedua tangannya sambil menatap Wooseok tajam karena mendengar pertanyaan dari pria itu.

"What?!! Sekretaris kedua Sejeong?! Wahhh pria ini ingin sekali dihabisi oleh ku!!" batin Sehun yang hanya mampu menahan kekesalannya tanpa melawan.

"E-eoh?! Aniya..ahaha dia..." Sejeong sendiri jadi bingung harus mengatakan apa pada Wooseok tentang dirinya dan Sehun. Wanita itu melirik kearah Sehun yang saat ini menatapnya dengan tatapan dingin.

"Aku tu–Aw!" baru saja Sehun ingin memberitahu bahwa dirinya bukan sekretaris Sejeong malah tunangannya, tapi Sejeong lebih dulu memotongnya dengan menginjak kaki Sehun dengan cukup kuat.

"Teman! Dia teman ku! Hehe ne..dia temanku.." potong Sejeong dengan nada gugupnya.

Sehun melototi matanya saat Sejeong sudah melarikan kakinya dari kaki pria itu, dan saat itu juga Sejeong menggumamkan kata maaf pada Sehun karena ucapannya tadi keluar begitu saja dan Sejeong juga tidak tau kenapa dia takut untuk membocori hubungannya bersama Sehun.

"Ahhh..bagus kalau begitu, jadi aku ada kesempatan untuk itu.." ucap Wooseok yang sangat diartikan Sehun walaupun pria Kim itu tidak mengatakannya dengan jelas.

"Kesempatan un-untuk itu? Maksud Tuan apa ya?" tanya Sejeong yang sama sekali tidak mengerti dari perkataan pria disebelahnya.

"Eoh, aniya! Tidak ada maksudnya.." jawab Wooseok sambil menatap Sejeong dengan tatapan yang sulit diartikan buat Sejeong tapi tidak dengan Sehun.

Tidak lama dari itu, pesanan mereka pun datang. Sejeong sangat menikmati minumannya dan waffle yang ia pesan tadi bersama Sehun, tapi berbalik pada Sehun yang sama sekali tidak menikmati pesanannya karena Wooseok sedari tadi malah menatap wanitanya. Eh? Wanitanya?

"Sehun-ah..apa pesanan mu tidak enak?" tanya Sejeong yang heran melihat Sehun tidak meminum dan memakan pesanannya dan malah mengacak-acaknya.

"Nde! Rasanya tidak enak! Dan hawa disini juga tidak enak!" jawabnya dengan penuh penekanan dan mengarahkan kata hawa tersebut pada Wooseok membuatkan Sejeong mengerti kalau calon tunangannya itu sedang dalam mood tidak baik atau lebih tepatnya cemburu.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang