| LTAL 26 | : Satu kamar

714 79 8
                                    

"NO!!" pekik Sejeong saat tau dirinya dan Sehun akan tinggal satu atap dengan Sehun malam ini juga.

Minyoung dan Suzy sudah membelikan mereka apartment yang akan ditinggalkan keduanya, tapi bukan Sejeong namanya kalau tidak membantah sedikitpun jika itu membuatnya tidak nyaman. Setelah acaranya selesai dan semua tamu sudah saling berpamitan, kedua wanita itu mengumpulkan mereka di ruang tamu termasuklah Ten dan Chungha juga ada disana untuk menjelaskan kenapa dan bagaimana bisa Sehun dan Sejeong akan tinggal bersama nanti.

"Yes! Semua ini juga untuk kalian berdua menyesuaikan diri saat tinggal bersama nanti. Ini baru tinggal di apartment bersama, belum lagi tinggal serumah. Eomma tidak mau mendengar bantah lagi darimu, Sejeong-ie! Ini juga kebaikanmu dan Sehun." ucap Minyoung panjang lebar.

"Jika saja aku tau akan terjadi seperti ini, aku pasti menolaknya!" ucap Sejeong dengan nada penuh penekanan. Pasti akan terjadi perdebatan diantara Minyoung dan Sejeong kalau mendengar kabar mendadak seperti ini. Minyoung melebarkan matanya geram pada Sejeong, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Sejeong juga ada hak sebagai seorang anak.

Chungha yang duduk disamping Sejeong hanya bisa mengusap punggung dan pundak wanita itu, Ia juga kasihan pada Sejeong yang selalu seperti itu oleh Minyoung tapi dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ia sadar ia bukan dari keluarga ini.

"Intinya malam ini kalian akan mulai tinggal bersama!" keputusan kini ditangan Minyoung, siapa yang berani membantahnya lagi jangan harap mereka akan hidup lagi setelah ini.

"Eomma...." rengek Sejeong melihat kepergian Minyoung yang keluar rumah untuk bersiap pulang. Sebelum ikut sang istri, JinGoo tidak lupa memeluk sang anak dan mengatakan..

"Ikuti saja kemahuan eomma mu, sayang..sekarang appa pamit dulu, eoh! Cepatlah pulang lalu istirahat yang cukup. Jangan sampai hilang alamat apartmentnya.." ucap JinGoo lalu berpamit pergi.

"Eoh! Kalau begitu aku juga mau pulang..selamat malam bibi, paman.." pamit Chungha juga lalu beralih kearah Sejeong.

"Aku pulang dulu, hm! Esok aku akan menemanimu seperti dulu lagi saat pemotretan jadi kau bisa berbagi cerita dengan ku lagi." Sejeong mengangguk kecil lalu memeluk Chungha. Setelah Chungha berpamitan kini Ten menyusul untuk pamit duluan.

Suzy mendekat kearah Sejeong lalu memeluk wanita itu sambil mengusap kepalanya lembut.

"Eomma minta maaf atas paksaan kami berdua, Sejeong-ie..Eomma tidak bermaksud untuk menyakitkan hatimu hanya saja eomma dan eomma mu ingin yang terbaik untuk kalian berdua." ucap Suzy yang merasa dirinya terlalu memaksa kedua anaknya.

"Eomma-nim! Ottokhaeyo..?" Sejeong dengan nada memelasnya minta bantuan dari Suzy.

"Mianhaeyo..kalian tetap harus tinggal bersama mulai malam ini.." ucap Suzy dan hal itu membuat Sejeong berhasil meneteskan air matanya.

••••

"Chungha-sii.." panggil Ten saat menyusul Chungha yang baru saja memasuki mobilnya.

"Eoh?! Ten-sii. Ada apa datang kesini?" tanya Chungha heran melihat Ten yang malah mengikutinya sampai didepan mobil.

"Mian, kalau aku lancang. Apa aku boleh meminta nomor ponselmu?" tanya Ten sedikit gugup membuat Chungha terkejut mendengarnya.

"Un-untuk apa kau memintanya?" bukannya menjawab Chungha malah balik bertanya membuat Ten tersenyum gemas.

"Mungkin untuk aku gunakan berkenalan atau bisa memulainya.." ucap Ten sama sekali tidak di mengertikan Chungha, pria itu membuat Chungha bingung tapi saat bersamaan membuat hati Chungha berdegup kencang.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang