| LTAL 10 | : Sakit

562 80 7
                                    

Keesokkan harinya, seperti yang dikatakan Sejeong bahwa Minyoung yang akan menjadi supirnya dan Chungha yang akan menjadi bibinya. Sekarang ketiga wanita itu sudah berada di Mall terkenal korea atau bisa dibilang Mall langganan Sejeong dan Minyoung. Orang yang pertama mendengus kesal adalah Chungha, wanita itu tidak menerima apa yang hari ini terjadi padanya.

Dengan jalan sedikit malas ditambah lagi wajah cemberutnya membuatkan Sejeong terkekeh kecil, lain halnya dengan Minyoung. Wanita paruh baya itu memasang wajah pasrahnya dan ikut saja kemana perginya sang anak dari belakang. Ya, sekarang mereka berkeliling Mall dan sudah hampir 2 jam lebih Minyoung dan Chungha menemani Sejeong jalan-jalan dengan kedua tangan yang penuh menentang paperbag yang ber-isikan barang belanjaan Sejeong.

"Sejeong-ah..aku benar-benar tidak sanggup lagi..aku lelah.." Chungha terus saja mengatakan hal itu pada Sejeong karena dirinya sudah terlalu lelah dengan kaki yang sudah mulai pegal dan kedua tangan yang sudah penuh dengan barang belanjaan temannya itu.

"Kau saja yang lemah! Bilang saja itu hanya sandiwara mu kan?!" sahut Sejeong dengan nada sama sekali tidak mempedulikan wanita itu, tapi dari lubuk hatinya dia kasihan pada temannya itu terlebih lagi sang ibu. Minyoung.

"Aniya!! Aku tidak membohongimu Sejeong! Aku benar-benar lelah! Kaki ku terasa pegal dan tanganku mulai memerah karena menentang paperbag mu yang banyak ini..Aku mohon! Berhenti dulu dan bersantai-santai dikafe terdekat disini.." jawab Chungha panjang lebar sambil memohon agar Sejeong bisa menghentikan perjalanan mereka sebentar dan mampir kekafe terdekat di Mall tersebut.

"Ani!! Aku sudah trauma dengan bujuk rayu mu itu!" ucap Sejeong sambil berjalan membelok kearah toko lain membuatkan Chungha mendengus kesal.

Sejeong melirik sedikit kebelakang melihat temannya itu lalu beralih kearah sang ibu yang saat ini berjalan santai tanpa berniat membuka pembicaraannya dengan mata yang fokus kearah pemandangan Mall tersebut. Merasa kasihan, Sejeong sama sekali tidak ada niat untuk menyusahkan kedua wanita yang saat ini berada dibelakangnya seperti bodyguard yang sedang mengikuti kemana saja ia pergi. Sejeong tersenyum tipis, lalu membelok jalan kearah suatu tempat yaitu kafe yang ada di Mall itu.

Seketika senyuman Chungha terlihat begitu saja diwajah cantiknya dan Minyoung menatap tak percaya yang saat ini mereka sudah ada dikafe, malahan sudah duduk cantik ditempat.

"Sejeong...gomawo..." ucap Chungha sambil menatap Sejeong lekat.

"Ne! Eomma, Chungha! Pesanlah..biar aku yang bayar nanti. Ini semua karena aku tidak tega memperlakukan kalian berdua untuk dijadikan bibiku.." Sejeong mengatakan itu sambil tersenyum manis membuatkan Chungha dan Minyoung bernafas lega.

Benar! Bagi Minyoung dan Chungha, Sejeong itu mempunyai hati malaikat. Sangat lembut dan berhati mulia.

"Ahh~gomawoyo Sejeong-ie..Eomma janji tak akan melakukan apa-apa rencana lagi..." akhirnya Minyoung membuka mulutnya untuk berbicara pada sang anak dengan nada manjanya.
Sejeong tersenyum melihat Minyoung yang bersikap begitu dan Chungha memasang wajah polosnya mengiyakan perkataan Minyoung tadi.

••••

Ditempat lain, Sehun hari ini tidak masuk kantor karena tadi pagi mendengar kabar dari sang ayah bahwa Suzy sakit. Dan sekarang pria itu ada didalam kamar sang ibu bersama BoGum menunggu hasil dari dokter yang saat ini memeriksa suhu badan Suzy. Dokter tersebut adalah dokter langganan yang selalu dibutuhkan oleh keluarga Oh, seperti sekarang dokter tersebut baru saja selesai memeriksa keadaan Suzy yang masih berbaring lemah diatas ranjang dengan ditemani BoGum yang mengusap surai rambutnya pelan dan sesekali menarik merapatkan selimut untuk membungkus tubuh sang isteri.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang