"Eomma!!" panggil Sejeong dengan nada yang lantang.
Masih hari yang sama dan tempat yang sama, dengan langkah cepat Sejeong melalui semua para pembantu rumah mereka dengan wajah yang dipastikan menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak begitu saja. Para pembantu yang menyadari perubahan Sejeong yang sama sekali tak ada sapaan balik saat mereka memberi hormat pada wanita itu pun merasakan sesuatu yang tidak enak saat ini.
"Aigoo kamjagiya! Ya, Sejeong-ie kau membuat eomma terkejut sayang.." ucap Minyoung sambil mengelus dadanya karena terkejut akan teriakkan Sejeong memanggilnya tadi.
Sejeong tersenyum kecut dengan mata yang sudah memerah menahan amarahnya sedari tadi, atensinya beralih kearah sang ayah lalu beralih lagi kearah Suzy dan BoGum yang saat ini melihat kearahnya juga. Tenang..Sejeong masih mempunyai otak untuk memarahi dan membentak sang ibu didepan orang, walaupun orang tersebut adalah teman sang ibu. Dia tidak mau di katakan anak kurang ajar, tapi kalau dia tidak tahan mungkin hal yang tidak di ingini keluar begitu saja.
"Katakan padaku apa yang telah eomma dan Bibi Suzy rencanakan?!" tanya Sejeong dengan nada dibuat santai tapi siapa yang sadar bahwa tangan mungil itu sudah mengepal kuat. Bisa Sejeong lihat JinGoo dan BoGum bingung dengan keadaan sekarang ditambah lagi suasananya tidak seperti biasa.
"Sayang? Kau membuat ulah lagi?" kini JinGoo yang memberikan pertanyaan tersebut pada Minyoung dan yang ditanya malah gelisah. Sama dengan Suzy, Bogum menanyakan hal yang sama tapi dengan nada berbisik.
"Katakan saja, apa yang eomma dan Bibi Suzy rencanakan untuk seminggu akan datang nanti..?" Sejeong terus saja meminta penjelasan diantara Minyoung maupun Suzy, tapi apa yang wanita itu dapatkan hanyalah hening yang saat ini menyelimuti suasana yang menegangkan.
"Sejeong-ie..A-apa yang kau bicarakan sayang? Siapa yang memberitahu mu berita palsu itu, hm?" sekarang Minyoung malah balik bertanya tanpa memberikan penjelasan yang membuatkan Sejeong berdecak kesal mendengar Minyoung masih saja tidak ingin memberitahu hal itu padanya.
"Eomma...Sejeong sudah lelah dengan sikap eomma seperti ini..." Sejeong benar-benar sudah lelah dengan semuanya, tapi satu pun tidak ada yang mempedulikannya. Dengan sikap Minyoung yang selalu sesuka hati untuk mengatur hidup sang anak membuatkan Sejeong semakin kecewa pada sang ibu.
"Sejeong-ah..beritahu Bibi, siapa yang mem–"
"Aku yang memberitahu nya.." seketika ucapan Suzy terpotong saat Sehun menyahutnya. Pria itu ikut bergabung dengan yang lain, berjalan menghampiri mereka semua lalu berdiri tak jauh dari sebelah Sejeong. Sebenarnya, saat kepergian Sejeong tadi ia mengikuti langkah Sejeong dari belakang. Tapi saat mendengar Sejeong memanggil Minyoung tadi membuatkan langkahnya terhenti karena Sehun tau wanita itu sedang menahan amarahnya, sehingga ia bersembunyi disebalik dinding ruang tamu dan memilih mendengar percakapan antara Sejeong, Minyoung dan sang ibu. Suzy.
"Aigoo..Sehun-ah.." kejut Suzy saat mengetahui bahwa sang anak yang membuat masalah ini terjadi.
"Aku mendengar percakapan eomma dan Bibi Minyoung kemarin. Saat itu, Sehun ingin memberikan minuman untuk Bibi. Tapi sayangnya langkah ku terhenti mendengar pembicaraan yang membuatkan ku harus berputar balik ke dapur untuk menyimpan minumannya kembali. Saat itu juga Sejeong sedang mengangkat telefon dari paman JinGoo diluar..Aku juga tidak mau memberitahu Sejeong saat itu, karena aku melihat moodnya yang sangat baik kemarin jadi aku tidak mau mengacaukannya." ucap Sehun panjang lebar menjelaskan apa yang sudah ia ketahui kemarin malam.
Minyoung maupun Suzy sama-sama tidak percaya dengan apa yang dikatakan Sehun barusan. Kedua wanita paruh baya itu sama sekali tidak bisa berbicara apa-apa lagi, karena mereka juga tidak tau harus mengatakan apa dan menjelaskan secara detail seperti apa sekarang. JinGoo dan BoGum yang mendengarnya menatap istri masing-masing dengan tatapan sulit diartikan sambil menggelengkan kepalanya. Terutama BoGum yang sama sekali tidak tau hal itu karena ia kemarin sengaja meninggalkan sang istri bersama temannya supaya bisa leluasan berbicara dan tidak mau mengganggu keduanya, tapi sebalik itu adalah hal yang sangat menegangkan yang akan terjadi. Seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Talk About Love [Complete ☑]
Romance~"Let's Talk About Love", menceritakan kedua orang ibu yang menginginkan seorang menantu dari kedua anak kesayangan mereka terlebih lagi keduanya sudah menjadi teman dekat dari zaman sekolah. Karena kedua wanita yang telah menjadi ibu itu tidak bisa...