Malam harinya, jam menunjukkan sudah pukul setengah 10 malam. Tapi Sejeong masih saja berkeliaran diluar dengan mobilnya, wanita itu tidak mau pulang saat ini ditambah lagi suasana hatinya masih memburuk. Seketika mobilnya terhenti ditepi Sungai Han, wanita itu mulai turun dari mobil dan melangkahkan kakinya berdiri ditepi jambatan Sungai Han disana. Menghirup udara sedalam-dalam lalu ia hembuskan. Sungguh tenang malam ini dengan angin yang berhembusan mengenai kulitnya dan rambut yang berterbangan karena terbawa angin.
Cukup memandang pemandangan Sungai Han saja sudah cukup buat Sejeong untuk bisa menenangkan pikirannya yang masih saja dipenuhi dengan hal tadi siang. Entah apa yang dipikirannya sekarang, yang penting Sejeong ingin menenangkan dirinya tanpa ada orang yang mengganggu.
"Eomma..mianhae.." kata maaf lepas begitu saja dari mulut Sejeong, dia sangat menyesal telah marah-marah pada sang ibu dan tidak bisa menahan emosinya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, semua itu sudah terjadi dan ia hanya mampu seperti sekarang. Bersendiri dan bersendiri.
Ia mulai melihat arloji yang sedari tadi melingkar dipergelangan tangannya, dilihatnya jam sudah menunjukkan hampir pukul 11 malam membuatnya menghela nafas berat. Malam ini dia benar-benar tidak mau pulang kerumah, tapi ia juga tidak tau harus kemana dia tidur malam ini. Memikirkannya membuat Sejeong mendengus kesal sambil meraba-raba saku celananya, dan tangan itu seketika terhenti meraba sakunya karena ia baru ingat dan sadar bahwa sedari tadi ponselnya tertinggal dirumah.
"Aiishhh..." Sejeong menggerutuk kesal karena niatnya tadi mau menelefon Chungha meminta izin untuk tinggal diapartment wanita itu, lagipula dia tau password Chungha jadi karena itu dia meminta izin.
"Apa aku harus pergi ke apartmentnya?" tanya nya pada dirinya sendiri.
"kalau dia tidak ada bagaimana?" Sejeong terus saja berbicara sendirian tapi itu tidak bertahan lama, ia mulai melangkahkan kakinya masuk kembali kedalam mobil dan langsung saja menyalakannya.
"Ahhhh Chungha juga tidak akan marah.." ucapnya lagi sambil menjalankan Lamborghini kesayangannya menuju ke apartment Chungha.
Membutuhkan beberapa jam untuk sampai ke apartment Chungha, akhirnya Sejeong sampai disebuah bangunan tinggi dimana apartment tersebut. Mobil yang sudah terparkir cantik, Sejeong turun dari mobil dan menguncinya lalu berjalan bergegas masuk kedalam agar bisa cepat-cepat sampai ke apartment Chungha.
Beberapa menit Sejeong sampai dilantai 5, ia terus saja keluar dari lift tersebut dan melangkahkan kakinya cepat menuju kamar Chungha.
Tit..tit..
Bunyi ketikkan password tersebut seketika terhenti saat Sejeong ingin menekan nomor seterusnya, pintu kamar apartment Chungha terbuka membuatkan Sejeong terkejut saat melihat orang tersebut adalah Kim Chungha.
"Aigoo, kamjagiya!" kejut Chungha yang saat itu juga ingin melangkah keluar.
"Chungha-ya.." ucap Sejeong sambil menarik Chungha kembali masuk ke dalam. Chungha yang ditarik hanya mampu menatap Sejeong bingung, wanita itu tadinya ingin pergi keluar sebentar untuk membeli bahan makanan yang sudah habis dikulkasnya. Tapi dikarenakan Sejeong tiba-tiba ada didepan kamar apartmentnya, ia terpaksa urungi dulu karena ia melihat temannya itu seperti sangat memerlukan dirinya.
"Ya..ya..hei kau kenapa, eoh?!" tanya Chungha yang terus saja ditarik oleh Sejeong sehingga keduanya duduk disofa ruang tengah. Sejeong menghela nafas kasar setelah dirinya duduk dan hal itu di ikuti oleh Chungha sambil menatap Sejeong bingung untuk kedua kalinya.
"Ya..Sejeong-ah, Gwaenchana-yo?" Chungha semakin dibuat bingung dengan Sejeong yang tiba-tiba memutar badannya berhadapan dengan dirinya dan jangan lupakan kedua mata yang sudah mulai berkaca-kaca membuat Chungha merasa khawatir saat bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Talk About Love [Complete ☑]
Romansa~"Let's Talk About Love", menceritakan kedua orang ibu yang menginginkan seorang menantu dari kedua anak kesayangan mereka terlebih lagi keduanya sudah menjadi teman dekat dari zaman sekolah. Karena kedua wanita yang telah menjadi ibu itu tidak bisa...