Siang berganti malam dan sekarang di studio pemotretan, Sejeong sedari tadi menelefon Chungha dan Minyoung tapi kedua wanita berlainan usia itu sama sekali tidak menjawab dan hanya terdengar suara operator telefon yang mengatakan ponsel Minyoung maupun Chungha tidak bisa dihubungi. Waktu pemotretan sudah selesai dari jam 6 sore tadi, tapi Sejeong masih saja berada diluar lobby menunggu kedatangan antara kedua wanita itu.
"Kalau tidak, kau ikut aku saja Sejeong-ah.." ucap Siwon yang memang bersama Sejeong sedari tadi, menemani Sejeong di luar lobby.
"Hm..tunggu sebentar, eonni. Aku masih menunggu Chungha dulu.." Siwon menggelengkan kepalanya mendengar tolakkan Sejeong barusan, Sedikit kesal terhadap wanita disebelahnya yang masih sibuk dengan telefon. Sudah 1 jam mereka berdiri diluar lobby dan sudah 1 jam itu juga mereka berdiri menunggu kedatang orang yang ditunggu.
"Selalunya jika tidak Chungha, kau ikut aku.." Siwon masih saja membujuk Sejeong dengan segala cara. Tapi Sejeong tetap menolaknya dengan halus dan memberi alasan masih menunggu Chungha.
"Hari ini rasanya tidak enak jika aku ikut eonni..tapi disisi lain–"
"Ppalli! Ikut eonni saja. Sekarang sudah malam, sedari tadi kita menunggunya tapi belum juga ada tanda-tanda kedatangan Chungha." dengan sekali tarikkan, Siwon berhasil membawa Sejeong masuk kedalam mobilnya karena geram dengan semua alasan wanita itu.
Didalam mobil, keadaannya hanya hening untuk Siwon dan Sejeong saat ini. Siwon yang sibuk menyetir dan Sejeong sibuk dengan ponselnya sambil mengumpat kasar. Temannya itu membuat dirinya frustasi ditambah lagi sang ibu yang sama saja baginya seperti Chungha. Kalau saja ia membawa mobil sendiri, ia tidak akan seperti ini. Alasan Sejeong tidak membawa mobil karena tadi ia dipaksa Chungha untuk berangkat bersama, karena itu ia mengumpat kasar pada temannya itu. Tadi pagi dia yang memaksa Sejeong dan sekarang wanita mempunyai marga yang sama dengannya itu malah tidak bertanggungjawab untuk mengantarnya pulang.
"Sejeong-ah..sudah sampai.." suara Siwon membuyarkan lamunannya, mungkin efek dari memikirkan kemana perginya kedua wanita itu.
"Eoh! Gomawoyo eonni..tanpa eonni, aku tidak akan pulang malam ini huhu.." setelah mengucapkan terima kasih, Sejeong malah berpura-pura sedih membuatkan Siwon berdecak kesal lalu terkekeh geli dengan sikap Sejeong yang keterlaluan baginya.
"Ne! Sebaiknya kau masuk kedalam lalu istirahat, eoh! Eonni juga mau pulang..lelah! Hehe.." ucap Siwon sambil mengacak rambut Sejeong gemas membuatkan wanita itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Bye, eonni!" ucap Sejeong sambil melambaikan tangannya dan hal itu juga dibalas oleh Siwon. Melihat Sejeong sudah berada didepan pintu rumah, Siwon langsung saja menjalankan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah Sejeong.
Lain halnya dengan Sejeong, wanita itu malah berdiri didepan pintu rumahnya sambil mengepal tangannya erat. Bagaimana tidak, wanita itu mendengar suara orang tertawa lepas dan begitu bahagia didengar. Suara yang sangat ia kenal, siapa lagi kalau bukan Chungha dan sang ibu, Minyoung.
Brak!
Suara bantingan pintu yang cukup keras, berhasil menghentikan aktivitas kedua wanita yang tadinya asik tertawa kini sudah menolehkan kepala mereka kearah pintu dengan wajah terkejutnya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Sejeong, wajah yang sudah merah menahan kekesalannya terhadap kedua wanita yang saat ini melihatnya. Tangan yang dikepal kuat dengan nafas tak teratur, membuatkan Chungha dan Minyoung mengerti akan suasana hati Sejeong seperti apa.
"Eoh?! Sejeong-ie..sudah pulang sayang.." sapa Minyoung dengan rasa tanpa bersalahnya ditambah lagi senyuman yang lebar untuk meluluhkan hati sang anak.
Bukannya menjawab sapaan balik dari Minyoung, Sejeong malah berjalan menghampiri Chungha yang saat ini ikut tersenyum dan sesekali mengerjapkan matanya beberapa kali. Sejeong menatapnya lekat membuatkan Chungha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali itu pun kini perlahan berdiri disebelah Minyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Talk About Love [Complete ☑]
Romance~"Let's Talk About Love", menceritakan kedua orang ibu yang menginginkan seorang menantu dari kedua anak kesayangan mereka terlebih lagi keduanya sudah menjadi teman dekat dari zaman sekolah. Karena kedua wanita yang telah menjadi ibu itu tidak bisa...