Let's Talk About Love [Complete ☑]

| LTAL 14 | : Keputusan

Pagi harinya, seperti yang di mau'kan Chungha. Mau tak mau, Sejeong pulang kerumah dengan perasaan campur aduk. Saat ini wanita itu masih terdiam didalam mobilnya sambil memerhatikan pintu utama dengan tangan yang sedari tadi mengetuk-ngetuk tempat penyetiran sekaligus merasa gelisah. Bukan apa, kalau wanita itu hanya masuk kedalam dia tidak masalah. Tapi dia pulang pagi ini dengan membawakan keputusan yang entah itu kabar baik atau buruk nanti.

"Sejeong-ah..ayolah..jangan seperti ini.." ucap Sejeong pada dirinya sendiri.

"Huaaaa!!! Ottokhe?!" Sejeong terus saja berbicara sendirian sambil menghentakkan kepalanya ditempat penyetiran saking tidak tau akan melakukan apa sekarang. Otaknya buntu ditambah lagi keputusan yang sedari tadi mengganggu pikirannya sampai sekarang. Ya, Sejeong sudah membuat keputusan saat diperjalanan pulang tadi. Tapi ia tidak tau keputusan itu akan berakhir seperti apa.

"Ahhh! Sudahlah, turun saja!" ucap Sejeong dan berakhir memutuskan untuk turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumah.

Clek!

"Omo! Sejeong-ie!!!"

Baru saja Sejeong membuka pintu utama, wanita itu langsung disambut oleh pekik sang ibu yang saat itu asik merapikan dasi milik JinGoo dan saat atensinya beralih, Minyoung langsung mendapatkan bahwa sang anak yang membuka pintu tersebut. Setelah itu dia berlari dan langsung saja memeluk erat tubuh sang anak yang sempat membuatnya khawatir tadi malam.

"Aigoo..Sejeong-ie! Eomma sangat mengkhawatirkan mu sayang..ternyata kau ada di apartmentnya Chungha tadi malam!"
Mendengar hal itu membuat Sejeong sedikit terkejut sekaligus kesal pada Chungha, ternyata wanita itu memberitahu Minyoung kalau dirinya ada di apartment tadi malam.

"Sekarang..pergilah bersihkan tubuhmu lalu kita makan bersama ya sayang.." lanjut Minyoung sambil tersenyum mengelus rambut sang anak lembut lalu memberikan satu kecupan di pipi kiri Sejeong sehingga wanita itu merasakan betapa hangatnya sang ibu memperlakukannya seperti itu.

Tanpa menolaknya, Sejeong ikut apa yang dikatakan sang ibu dan ia juga tak lupa memberikan senyum terbaiknya sebelum pergi meninggalkan Minyoung dan JinGoo yang saat ini tersenyum bahagia melihat sang anak baik-baik saja.

••••

Sekarang disinilah Minyoung, JinGoo dan tentunya sang anak, Sejeong. Diruang makan, ketiga orang itu sedang menikmati sarapan mereka dengan lahap. Minyoung sedari tadi tersenyum melihat sang anak sepertinya tidak lagi marah padanya dan sangat lahap memakan makanannya. JinGoo menyadari itu, pria itu pun ikut tersenyum sambil mengusap rambut sang istri sayang lalu melanjutkan makannya.

"Hmm...eomma!" tiba-tiba saja suara Sejeong mengejutkan Minyoung karena sang anak memanggil dengan nada pelan. Atensi Minyoung maupun JinGoo pun teralih kearah sang anak dan Sejeong yang ditatap lekat pun meletakkan sendoknya pelan.

"Hmmm...Sejeong ingin membicarakan sesuatu yang penting..apa tidak akan mengganggu sarapan kita?" lanjut Sejeong lagi membuatkan Minyoung mengalihkan atensi kearah JinGoo sebentar lalu kembali kearah sang anak.

"Aniyo..Silakan sayang bicaralah apa yang ingin kau katakan.." jawab Minyoung lembut sambil tersenyum. Mendengar itu membuat Sejeong semakin gugup untuk mengatakannya dan sedikit tidak percaya diri.
10 menit, Sejeong masih diam sambil melihat Minyoung dan JinGoo bergantian membuatkan suami istri itu dibuat penasaran dengan sang anak.

"Waeyo, Sejeong-ie? Tadi ingin mengatakan sesuatu yang penting, tapi malah diam..ada apa sayang..katakan pada appa.." sahut JinGoo lembut. Sejeong menarik nafas dalam-dalam lalu dihembusnya sebelum mengatakan hal itu.

"Eomma..appa..Mianhae.."

Mendengar kata maaf dari mulut sang anak membuat JinGoo dan Minyoung seketika tersenyum, mereka pikir telah terjadi sesuatu pada sang anak tapi sebaliknya hanya kata maaf yang ingin dikatakan.