| LTAL 17 | : Kedekatan

477 80 9
                                    

Walaupun kejadian kemarin membuat Sehun dan Sejeong merasa canggung satu sama lain, keduanya tetap melakukan kencan selanjutnya untuk kedekatan mereka. Seperti sore ini, Sehun meminta Sejeong untuk pergi ke perusahaannya dan langsung pergi keruangannya karena ia tidak bisa menjemput wanita itu dengan alasan dia ada rapat penting saat ini. Sejeong tidak masalah dan ia juga mengerti akan kesibukan orang kantor seperti apa, jadi ia pun tidak menolaknya asalkan dia tidak semobil dengan pria itu sudah cukup baginya.

Bukan apa, Sejeong benar-benar dibuat terbang oleh Sehun kemarin dengan kata-kata manis pria itu dan ia tidak mau hari ini termakan kata manis itu lagi. Sudah cukup baginya untuk kemarin jantungnya berderak kencang saat Sehun mengatakan hal itu dan hari ini biarkan dirinya bebas dari kata manis itu dulu.

Sekarang Sejeong sudah menuju ruang kantor Sehun dan tentu saja ditunjukkan oleh pekerja wanita yang saat itu menjaga meja reception.

Bruk!

Saat lagi asik membalas pesan dari staff di studio, tiba-tiba Sejeong bertubrukkan dengan seseorang sehingga keduanya jatuh terduduk diatas lantai yang dingin. Pekerja wanita tersebut dengan cepat membantu Sejeong bangun membuatkan orang yang bertubrukkan dengan Sejeong tadi menatap Sejeong tajam. Ya..siapa lagi kalau bukan Hani.

"Yak! Apa kau tidak punya mata saat berjalan, hah?! Tempatnya kan luas! Kenapa harus berjalan disatu sisi saja, Aishhh!!" ucap Hani dengan nada yang ditinggikan dan tepat sekali saat Sejeong membungkukkan badannya sopan sambil meminta maaf atas kecerobohannya.

"Joesonghabnida.."

"Maaf katamu, hah?! Hei..kau pikir itu tidak sakit saat jatuh tadi?! Dan lihat, pakaian ku jadi kusut!" ucap Hani yang tak menerima maaf Sejeong. Pekerja wanita itu langsung menatap Hani kesal, selalu saja seperti itu jika ada wanita yang ingin bertemu dengan Sehun. Hani akan meninggikan suaranya dan meminta orang tersebut untuk merapikan dirinya atau tidak berlutut didepan orang ramai.

"Nona Hani-sii, nona Sejeong kan sudah meminta maaf..lagipula nona Hani dan nona Sejeong sama-sama jatuh. Apalagi pakaian nona Hani tidak kusut, masih saja rapi.." pekerja wanita itu malah membantah Hani dan membela Sejeong sambil menarik pelan tangan Sejeong yang ingin merapikan rok milik Hani.

"Kau diam! Tidak usah ikut campur! Apa kau tidak melihatnya tadi, dia yang menabrakku!" Hani semakin meninggikan suaranya membuatkan pekerja disana langsung mengerumuni tempat ribut itu.

"Nona Hani-sii, saya mohon..ini tempat kerja! Apa nona Hani tidak bisa sopan sedikit pada tamu kita? Lihatlah, sekarang nona Hani juga mengundang pekerja lain sehingga kita jadi ton–"

"Apa peduli ku!! Aku hanya ingin ia merapikan rokku, jadi kenapa malah kau yang sok jadi pahlawan di sore hari!!" ucap Hani setelah ia berhasil memotong ucapan pekerja wanita itu.

"Ahhhh Joesonghabnida, Nona! Saya mengaku ini salah saya yang tidak bisa berhati-hati saat berjalan.." sahut Sejeong dan menjadikan dirinya orang tengah dari perdebatan itu. Ia juga tidak lupa mengatakan maaf lagi atas kesalahannya pada Hani.

"Sekarang rapikan rok ku lalu belutut, setelah itu baru aku memaafkan mu!" ucap Hani sambil menyilang kedua tangan didepan dada dan hal itu Sejeong turuti apa yang di ingini wanita didepannya membuatkan Hani tersenyum miring.

"Nona Sejeong.." pekerja wanita itu mencoba menghentikan Sejeong tapi wanita itu malah mengatakan dia baik-baik saja.

Sejeong mulai merapikan rok milik Hani lalu beralih untuk berlutut didepan wanita itu termasuklah pada semua orang yang saat ini mengerumuni mereka.

"HENTIKAN!!!"

Baru saja kepala Sejeong ingin mengenai lantai dingin itu, tiba-tiba saja suara Sehun menggema di seluruh ruang tersebut dan berhasil menghentikan Sejeong. Bisa Sejeong dan yang lainnya lihat kalau pria itu sedang berjalan kearah Sejeong dengan langkah cepatnya, ditambah lagi wajah tanpa ekspresi itu. Melihatnya Hani terus saja menghampiri Sehun sambil bergelayut manja dilengan pria itu.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang