| LTAL 24 | : Usaha

432 69 4
                                    

Seperti biasa Sejeong akan pergi ke perusahaan Sehun untuk makan siang bersama karena ia tau pria itu tidak akan pernah keluar kantor untuk menyempatkan dirinya makan siang, karena itu Sejeong yang sudah mengenal seorang Oh Sehun seperti apa, jadi dia lah yang akan pergi membawakan bekal dari rumah untuk pria itu.

"Makan siang!!" teriak Sejeong tanpa mengetuk pintu ruang kantor Sehun dan memang dia sengaja tidak mengetuk karena wanita itu ingin mengganggu Sehun sekaligus mengejutkannya.

"Hm?" Sejeong bingung dengan keadaan ruang kantor yang sepi sekarang. Ia mengerutkan keningnya heran tidak selalunya ruang itu kosong tidak ada penghuni nya.

Kakinya mulai melangkah masuk sepenuhnya kedalam ruang kantor milik Sehun sambil menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Sehun, tapi sama sekali tidak ada orang yang ia cari. Sejeong meletakkan bekal makanannya diatas meja ruang istirahat, lalu mencoba lagi mencari Sehun.

Beberapa menit ia mencari Sehun tapi sama sekali tidak ia temukan, Sejeong berpikir mungkin saja Sehun sudah pergi bersama temannya makan siang atau tidak dengan sekretaris Ahn? Mengingat lagi tentang sekretaris Ahn, Sejeong berdecak sebal sambil memutarkan kedua bola matanya malas. Ia melangkah menghampiri bekal makanan yang tadi untuk ia bawa kembali pulang dan niatnya juga ingin kembali ke studio.

Tidak mungkinkan dia menunggu disana, pikir Sejeong. Wanita itu menghela nafas berat dan merasa menyesal karena datang membawakan pria itu bekal, kalau orangnya saja pergi keluar makan siang bersama orang lain.

Greb!

Baru saja tangannya ingin membuka knob pintu, tiba-tiba saja ada tangan kekar melingkari perutnya dan bisa Sejeong rasakan pundak sebelah kanannya berat. Tentu hal itu dibuat terkejut Sejeong, bagaimana tidak terkejut kalau tiba-tiba ada yang memeluk dari belakang dengan keadaan ruang yang sepi sunyi itu.

Dengan gerakkan cepat Sejeong memutarkan badannya menghadap depan untuk melihat siapa yang memeluknya barusan, seketika saja matanya membelalak terkejut dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Yak!! Sehun?!!!"

Sehun langsung menutup kedua telinganya karena merasa telinga nya sakit oleh teriakkan Sejeong tadi. Ya, Sehun. Siapa lagi pemilik kantor tersebut.

"Bagaimana kau bisa ada disini, huh?!" tanya Sejeong yang dibuat bingung akan kehadiran Sehun yang tiba-tiba ada disana bersamanya.

"Kekeke...tadi aku bersembunyi di balik rak buku.." jawabnya sambil terkekeh geli melihat Sejeong yang panik melihatnya. Mendengar jawaban Sehun dengan nada tanpa dosanya, Sejeong langsung saja memukul pundak pria itu lalu beralih ke perut Sehun untuk ia cubit.

"Aw! Sejeong-ah sakit! Aw-aw-aw, Yakk!!!" Sehun terus saja meringis kesakitan karena cubitan dan pukulan Sejeong yang tidak ada hentinya.

"Rasakan itu!" kesal Sejeong dan saat ini sudah berhenti menyiksa Sehun dengan sejuta cubitan dan pukulannya pada pria itu. Sejeong menatap tajam Sehun karena ia sadar dirinya sudah dibodohi.

"Mianhae.." maaf Sehun sambil tersenyum tanpa dosanya dan hal itu membuat Sejeong semakin kesal, pria itu sudah berbuat salah tapi masih saja sempat senyum.

"Aku pamit!" ucap Sejeong dan baru saja ingin pergi, tangan Sehun kembali menghentikan langkah itu dengan cara mencengkal lengan Sejeong.

"Mian..aku hanya ingin menjahilimu, aku bosan dikantor saja.." ucap Sehun dengan nada khawatirnya, khawatir akan Sejeong marah padanya.

"Jika kau bosan ya keluar, jangan seperti tadi! Aishhhh..." balas Sejeong yang masih dengan nada kesalnya dan acuh akan tatapan memohon Sehun yang meminta maaf padanya.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang