| LTAL 22 | : Paperbag

418 68 2
                                    

"What is this?" tanya Sehun saat melihat paperbag diatas meja, pria itu sudah menghabiskan bekal yang dibawa Sejeong tadi dan tentang makanan Hani? Sehun sendiri yang meminta cleaning service untuk membersihkan semua makanan itu dan hanya menyisakan bekalan Sejeong.

"Hm, Just open it!" jawab Sejeong sambil membereskan bekas makan Sehun. Mendengar jawaban dari wanita itu, Sehun langsung saja menarik paperbag tersebut dan membukanya.

"Tuxedo?!" tanya Sehun bingung saat ia mengeluarkan kotak berukuran sedikit besar berwarna biru dan ternyata didalamnya adalah pakaian jas lengkap untuk pria.

"Ne...kau membelikan aku gaun dan aku membelikanmu itu.." jawab Sejeong sambil mengangguk kecil lalu menunjuk kotak tersebut. Tidak bisa Sehun sembunyikan lagi senyumannya, dia tidak berpikir kalau Sejeong akan membalas pemberiannya kemarin.

"Gomawo.." hanya satu kata terima kasih saja berhasil membuat jantung Sejeong berdegup kencang.

"N-ne!" ucapnya lalu kembali melanjutkan membereskan bekas makan Sehun tadi.

"Kenapa kau membalas pemberianku dengan cara seperti ini?" tanya Sehun yang masih penasaran dengan tuxedo pemberian Sejeong.

"Tentu aku ingin kau kelihatan tampan saat hari pertunangan nanti. Mana mungkin aku membiarkanmu jelek!" jawab Sejeong asal, bukan itu sebenarnya maksud Sejeong tapi ada disebalik semua itu ia lakukan. Ya, untuk membalas semua usaha Sehun yang sudah berusaha keras untuk belajar menerimanya dan perjodohan itu.

"Kapan aku jelek?! Bukankah aku selalu tampan?" goda Sehun membuatkan Sejeong berdecak kesal mendengarnya.

"Tolong ya..Tuan Oh Sehun yang terhormat! Percaya dirimu itu terlalu tinggi sekali, jadi tolong kurangkan sedikit tingkat kepercayaannya..eoh!" ucap Sejeong kesal dan menatap Sehun sinis lalu ia mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Mian! Tapi tingkat kepercayaannya sudah melekat di diri seorang Oh Sehun, Nyonya Oh Sejeong.." Seketika mata Sejeong melebar begitu saja saat mendengar marga nya diganti dengan marga Oh.

"Excuse me, Marga saya Kim bukan Oh! Jadi tolong beri kerjasamanya ya..."

"On the way Kim to Oh, baby.." Mata Sejeong semakin melebar dengan mulut yang ternganga karena mendengar perubahan kata manis Sehun barusan. Dengan gerakkan cepat Sejeong mempercepatkan dirinya membereskan bekas makanan tersebut dan beranjak dari duduknya. Niatnya ingin bergegas pergi dari sana, tapi langkahnya kalah cepat dari tangan kekar milik Sehun.

"Selalu saja menghindar seperti itu..." sahut Sehun yang tau kalau Sejeong saat ini sudah malu, terlihat sekali kedua pipi wanita itu memerah seperti tomat.

"Mwo?! Apa lagi yang kau inginkan, hah?!" tanya Sejeong kesal bukan pada Sehun tapi pada dirinya yang tidak bisa melangkah cepat sebelum tangan Sehun menahannya.

"Hanya tinggal beberapa hari lagi acara tunangan kita akan berlangsung..apa kau masih saja mau menghindar saat aku menggodamu?" ucap Sehun sambil berdiri dari duduknya dan menatap Sejeong.

"A-aku bukan menghindarnya! Ha-hanya saja a-ku ada urusan penting se-setelah ini." bohong Sejeong dan seperti biasa Sehun tidak akan termakan kata bohongnya Sejeong. Seperti kata Sehun, seorang Kim Sejeong tidak pandai berbohong.

"You are lying again, Sejeong-ah!" ucap Sehun yang sangat mengetahui kalau Sejeong sedang berbohong, mudah baginya untuk menebak wanita itu saat berbohong. Lihat saja cara bicaranya gugup tadi. Sejeong sedikit terkejut mendengarnya, jika Sejeong berbohong sedikit saja pasti pria itu mengetahuinya.

Let's Talk About Love [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang