Bismillahirrahmanirrahim.
Updated on: Ahad, 13 September 2020
Republish: Jum'at, 13 Mei 2022***
Selamat membaca cerita Keisya dan Zaid.
Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.
Follow Ig aku yuk:
AyusumbariBagian 26 | Masalah yang lain
()()()
Axero tersenyum menatap deretan foto masa kecil Keisya, dia mengelus foto sang adik lembut. Air matanya menetes, besok operasi akan dilakukan dan Axero tidak sabar menunggu hari esok. Dia ingin cepat-cepat melihat Keisya sembuh, dia tidak ingin lagi melihat senyuman sendu di wajah sang adik. Saat ini Keisya, Zaid dan juga Berlian sedang di rumah sakit untuk konsultasi sebelum operasi, sedangkan dirinya sudah konsultasi beberapa hari yang lalu.
Axero menoleh ketika ponselnya berbunyi menampilkan sebuah notifikasi dari salah satu detektif yang dia sewa. Dia meletakkan foto Keisya hati-hati di atas nakas, lalu mengambil ponselnya. Senyuman manis tercetak di wajah tampannya ketika melihat Zemira sedang tersenyum bersama Fabian. Axero kembali menyimpan ponselnya, lalu memejamkan mata. Hatinya benar-benar terasa berbunga. Sebentar lagi Keisya akan sembuh dan sebentar lagi Zemira akan menjadi miliknya.
"Thanks, God."
***
"Selama beberapa minggu pertama setelah transplantasi, pasien akan memiliki jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang sangat rendah, sehingga tubuh pasien akan sangat rentan terkena penyakit. Untuk mengatasi hal ini, kami akan memantau kondisi pasien yang sangat rentan terhadap infeksi secara ketat, memberi obat untuk mengobati atau mencegah infeksi, termasuk antibiotik, antivirus, atau antijamur, memantau jumlah sel darah secara rutin, memberikan transfusi darah bila pasien membutuhkan tambahan darah, memberi asupan nutrisi melalui infus, sampai pasien dapat makan melalui mulut."
Pagi ini Keisya dan Zaid lagi-lagi harus datang ke rumah sakit untuk mendengarkan penjelasan lebih lanjut tentang operasi sumsum tulang belakang. Berlian tadi mereka titipkan bersama suster yang memang dikhususkan untuk menjaga anak-anak di rumah sakit. Keisya nampak tersenyum cerah, wajahnya juga berseri-seri. Begitu juga dengan Zaid yang ikut berbahagia karena setelah hari ini mereka bisa hidup dengan tenang kembali.
"Selanjutnya gimana, Dok?" Zaid kembali bertanya.
"Karena transplantasi menggunakan metode allogeneic, kami akan memberikan obat untuk melemahkan sistem imun tubuh untuk mengurangi risiko tubuh menyerang sel transplantasi.Setelah menjalani proses pemulihan di rumah sakit dan kondisinya sudah cukup baik, maka pasien diperbolehkan pulang."
Keisya tersenyum, begitu juga dengan Zaid.
"Setelah pasien meninggalkan rumah sakit, proses pemulihan tetap berlanjut selama tiga bulan hingga satu tahun. Pasien sebaiknya tidak terlalu banyak melakukan kegiatan dan memperbanyak istirahat, sampai pulih sepenuhnya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi lamanya proses pemulihan pasien atau resipien, yaitu
kecocokan secara genetik antara donor dan resipien, intensitas radioterapi atau kemoterapi yang diterima pasien dan juga kondisi kesehatan pasien secara umum."Sang Dokter tersenyum melihat reaksi dua orang di depannya, pasangan suami istri yang sabar dan juga saling menguatkan. Apalagi sang istri yang tidak pernah menunjukkan raut sedihnya, bahkan selalu nampak tersenyum dengan ikhlas. Tiga tahun dia merawat Keisya, namun tidak sekalipun dia melihat wanita itu menangis karena penyakitnya. Keisya selalu datang dengan senyuman cerah walau semakin hari bibirnya semakin pucat dan tubuhnya juga lebih kurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISYA (Tolong, Cintai Aku Juga) [End]
Spirituelles"Aku adalah rumah. Tempatnya menaruh luka, bukan berbagi bahagia."-Keisya Zahara Anggia. Menjalani pernikahan selama lima tahun tanpa perasaan cinta tidak membuat Keisya Zahara Anggia menyerah pada rumah tangganya. Muhammad Zaid Aska. Pria itu menja...