Bagian Tiga Enam | Izinkan Aku Kembali

32.9K 2K 141
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Republish: Sabtu, 18 Juni 2022

Selamat membaca kisah Keisya dan Zaid.

Vote sebelum membaca dan jangan lupa komentar 🤍

Bagian 36 | Izinkan Aku Kembali

***

Kisah yang dimulai tanpa cinta belum tentu berakhir dengan duka. Kisah yang dimulai dengan cinta belum tentu juga bertahan sampai titik akhir dimana keduanya tak lagi membuka mata. Tidak ada kisah yang sama, baik awal atau pun akhirnya. Berbeda orang, berbeda alur dalam hidupnya. Tidak bisa disamakan atau dibandingkan. Tidak bisa dipaksa untuk melewati alur yang serupa atau dilarang berbeda. Seperti yang sering didengar, jika ada satu pintu kebahagiaan yang tertutup maka masih ada seribu pintu yang lainnya. Kunci untuk membukanya adalah dengan percaya dan bertahan hingga titik itu.

Setiap orang punya masalah berbeda dalam hidupnya, punya porsi berbeda sesuai dengan kemampuannya. Jika kisah lain berawal bahagia dan berakhir bahagia, mungkin berbeda dengan kisah ini. Dimulai dengan air mata kesedihan, dimulai karena permintaan orang yang mereka anggap berharga, melewatinya tanpa cinta dan juga rasa. Namun, Allah maha membolak-balikkan hati manusia. Ada yang awalnya benci menjadi suka, atau suka menjadi benci. Itu semuanya Allah yang mengatur bagaimana nya, yang bisa kita lakukan sebagai seorang hamba adalah menerima dan rida akan semua alur yang ditakdirkan oleh-Nya.

Begitu juga dengan kisah Zaid dan Keisya. Kisah mereka memang begitu rumit dengan banyaknya masalah, tetapi di hati mereka ada Allah. Rasa percaya begitu tinggi dan tawakal yang luar biasa. Mereka berdua mungkin membangun hubungan tanpa cinta namun ada persamaan di antara keduanya. Yaitu mereka sama-sama paham akan agama, paham bagaimana caranya menghadapi masalah karena itu rumah tangga mereka mampu bertahan hingga titik kebahagiaan. Mereka tentu pernah lelah, pernah ingin menyerah, namun ketika Allah mendatangkan hidayah membuat mereka lagi-lagi sadar jika tidak ada yang namanya kekalahan. Kebahagiaan mereka hanya tertunda bukan tiada.

"Kak Zaid!"

Zaid tertawa dan mengelus kepala Keisya penuh sayang. Sedangkan sang istri merengut kesal karena Zaid mengoleskan kue yang baru saja dia buat ke pipinya. Saat ini mereka sedang berada di dapur untuk menghabiskan waktu berdua dan Berlian sedang tidur siang.

"Sya, sejak kapan kamu bisa buat kue?" tanya Zaid setelah membersihkan wajah bidadarinya itu dengan tisu.

"Sejak satu tahun yang lalu, Kak."

"Sya, apa selama ini kamu bahagia?"

Keisya menatap mata Zaid yang juga menatapnya. Zaid hanya tidak mau jika Keisya kembali padanya malah membuat wanita itu menderita walaupun jauh dari Keisya membuatnya terluka, namun tidak apa-apa asalkan Keisya mampu berbahagia. Dia akan merelakan Keiysa untuk tetap tinggal di sini dan dia bisa mengunjungi kapanpun dia mau karena mungkin Indonesia sudah terlalu banyak menorehkan luka di hati Keisya. Apalagi kenangan buruk terakhir yang tidak akan pernah bisa dilupakannya walaupun Frans tidak lagi bisa bertemu dengan Keisya karena laki-laki itu meninggal dalam kecelakaan. Sebenarnya malam itu Axero ingin membunuh Frans, namun karena ketakutan pada Axero membuat Frans tidak bisa fokus dan berakhir kecelakaan.

Axero juga bersyukur karena tidak jadi mengotori tangan dan menambah dosa. Tapi, dia sama sekali tidak bersedih atas kematian Frans. Jika boleh sebenarnya dia ingin membuat pesta merayakan kematian Frans setiap tahunnya, tapi dia tidak ingin melewati batasan. Apalagi dia sudah belajar agama lebih dalam membuatnya semakin berhati-hati dalam bersikap.

KEISYA (Tolong, Cintai Aku Juga) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang