SYALAND 29 - ALULA LASHIRA

100 9 11
                                    

"Ta, lo nggak usah bersikap seolah-olah lo iri sama dia. Dia itu cuma orang baru, anak-anak simpati juga sekadar perkenalan dia sama lingkungan kita. Lo tetap yang terbaik diantara kita, dia atau siapapun nggak bakal bisa gantiin posisi lo diantara kita, lo nggak usah khawatir."

***

"Nama saya Alula Lashira, teman-teman boleh manggil saya, Shira."

"HAI, SHIRA!" sapa CESIO serentak.

"Semoga kalian semua bisa berteman baik dengan Shira, ya. Oke, sekarang, Shira, kamu boleh duduk di bangku yang kosong," ujar Buk Dina.

"Terima kasih buk," balas Shira dengan sedikit membungkukkan badannya.

Jika kalian berpikir bahwa Shira akan diistimewakan serta menjadi most wanted di kelas mereka, maka kalian salah besar. Nyatanya, Calista tetap akan menjadi yang utama.

"Woi, Go, tumben banget lo diam-diam aja. Cewek cakep, tuh," bisik Richo pada Virgo yang sepertinya sedari tadi tidak mengeluarkan suara.

"Shut up, jangan ganggu gue." Virgo mendorong wajah Richo agar menjauh dari dirinya.

"Aneh banget lo."

Virgo hanya diam tak menanggapi, sepertinya ia sedang memikul beban pikiran yang cukup serius, begitu pikir Richo kira-kira.

"Baiklah anak-anak, sekarang keluarkan buku kimia kalian, kita masuki materi tentang reaksi redoks."

***

"Ta, kantin, yuk!" ajak Miranda ketika jam pelajaran mereka telah usai.

Calista menggelengkan kepalanya malas.

"Kenapa, Ta?" tanya Belinda pada Calista.

"HAI!" semua pandangan Syaland kini tertuju pada orang yang menyapa mereka dengan semangat yang membara.

"Hai," balas Aurora sambil tersenyum singkat.

"Kenalin, nama aku Alula Lashira kalian bisa manggil aku, Shira!"

"Hai, Shira, salam kenal, ya. Gue Bianca, ini Aurora, Miranda, Calista, Belinda, Richo, Leo, dan Virgo." Bianca memperkenalkan dirinya serta teman-temannya.

"Wah, kalian semua satu geng, ya?" Entah mengapa sepertinya Shira begitu excited kepada mereka.

"Hehe, iya," jawab Belinda singkat.

"Aku mau gabung juga, dong!"

Calista menggebrak meja dengan cukup keras dan membuat semua yang ada disana terkejut seketika. Calista langsung beranjak keluar dari kelasnya menuju entah kemana.

"Tata!" teriak Leo yang sama sekali tak dipedulikan oleh Calista.

"Tungguin, Ta!" ujar Miranda.

"Kemana, Ta?" kali ini Richo berlari mengejar Calista diikuti oleh Leo, Miranda, Bianca, Belinda, serta akhirnya Aurora, tapi tidak dengan Virgo.

"Hmm Shir, maaf ya, kita-kita lagi ada urusan, ditinggal nggak apa, ya?" tanya Aurora tergesa-gesa namun ia juga tak tega melihat Shira dengan wajah polosnya.

"O-oh iya, Ra, nggak apa, kok. Aku disini aja, kamu boleh pergi."

Aurora tersenyum singkat kemudian dengan setengah berlari beranjak meninggalkan kelas mereka, ikut mengejar Calista.

Shira merasa ada hal yang aneh, "Kamu nggak ikutan bareng mereka?" tanya Shira yang melihat Virgo seperti orang yang tidak punya semangat hidup.

Virgo hanya menggeleng pelan, ia tak berminat untuk ikut berlari mengejar Calista bersama teman-temannya. Entahlah, rasanya aneh saja ketika Calista hanya melihat pesan yang dikirimkan oleh dirinya, bukan Calista sekali. Meskipun Calista memang jarang bahkan tidak pernah membalas chat dari siapapun selain teman satu geng mereka, tapi tetap saja aneh rasanya.

THE SYALANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang